Spoiled Wife, Bad President - Bab 156 Apa Kamu Belum Puas

Sekarang Ricky Mo sudah sangat terampil melepaskan pakaiannya, dengan mudahnya dia menemukan titik sensitifnya.

Amanda Mu tidak ingin melakukannya dengan Ricky Mo di situasi seperti ini, namun tubuhnya telah melemas, akhirnya dia hanya membiarkan Ricky Mo melakukannya.

Saat dia melakukan hal ini, gayanya sama seperti biasanya, tidak ada kelembutan sedikitpun, namun sangat berhati-hati tidak menyentuh pergelangan kakinya yang bengkak.

Mandi kali ini, mandi dengan sedikit lebih lama.

Saat tubuhnya digendong keluar oleh Ricky Mo yang hanya melilitkan handuk ditubuhnya, Amanda Mu tidak sanggup lagi untuk membuka matanya, dan langsung tertidur.

……

Keesokan pagi.

Saat Amanda Mu terbangun dia mendengar suara samar orang berjalan di dalam kamar.

Orang yang berjalan itu sudah berusaha sebisa mungkin memelankan langkah kakinya, namun karena kamar yang terlalu sunyi, Amanda Mu masih bisa mendengar suaranya.

Dia membuka matanya, menemukan Ricky Mo yang keluar dari wardrobe dengan mengenakan pakaian formal.

Saat dia keluar tatapannya langsung jatuh ke atas ranjang, kebetulan bertatapan dengan mata Amanda Mu yang baru bangun.

Ricky Mo tertegun sejenak, kemudian berjalan menghampirinya: “Sudah bangun.”

Amanda Mu mendengus sejenak: “Apa matamu tidak bisa melihatnya?”

Selesai berucap, langsung membalikkan tubuhnya memunggungi Ricky Mo.

Kemarin malam saat pulang, dia dalam suasana hati yang buruk, tapi Ricky Mo masih saja......

Semakin dipikirkan semakin membuatnya kesal.

Ricky Mo menatap belakang kepala Amanda Mu, raut wajahnya sedikit tidak terbaca.

Akhirnya, dia juga hanya berucap dengan datar: “Aku harus pergi dulu ada urusan, tapi akan kembali dengan cepat.”

Amanda Mu membalas dengan datar: “Oh.”

Ricky Mo tidak menyukai sikapnya yang seperti ini, sedikit mengerutkan alisnya, tangannya sedikit mengepal, kemudian kembali melepaskan kepalan tangannya, langsung bangkit berdiri dan membalikkan bahuya, menciumnya dengan serampangan, akhirnya membuat perasaannya membaik.

“Ricky apa kamu belum puas, jika ada urusan cepatlah pergi!” akhirnya Amanda Mu merasa tidak tahan meledakkan emosinya.

Dia bangkit duduk, dan berteriak pada Ricky Mo.

Amanda Mu yang baru bangun, rambutnya terlihat sangat berantakan, poni di depan keningnya terlihat lebih berantakan, ditambah lagi dengan wajahnya, terlihat sedikit kekanakkan.

Ricky Mo tidak hanya tidak marah, malah dia merasa penampilan wanita ini sangat menggemaskan, menyunggingkan sudut bibirnya tersenyum.

Amanda Mu merasa pria itu terlihat seperti tidak waras.

Mengenai Ricky Mo yang tidak tahu malu, dia tidak akan bisa melakukan hal yang memalukan melebihi Ricky Mo.

Dia yang tidak bisa mengalahkan pria itu, maka dia akan mengabaikannya saja!

Amanda Mu turun dari ranjang, melupakan kakinya yang terkilir, saat kakinya menapak, muncul rasa sakit hingga membuat keningnya mengeluarkan keringat dingin.

Ricky Mo mengerutkan alisnya menghampirinya dan memapahnya: “Apa kamu seekor babi?”

“Aku bukan babi, kamu sebagai suamiku masa tidak tahu?” balas Amanda Mu dengan tajam.

Walaupun dia sedikit bodoh karena menginjak kaki yang sakit, tapi dia tidak bisa menerima makiannya begitu saja.

Ricky Mo mengangkat alisnya, tidak mengatakan apapun, namun dia tidak segera pergi, malah berdiri di depan pintu kamar mandi menatapi Amanda Mu yang sedang mandi, seperti takut jika wanita itu kembali menginjak kakinya yang terkilir.

Amanda Mu keluar setelah selesai mandi, menemukan Ricky Mo yang sedang melemparkan satu set pakaian olahraga ke atas ranjang.

“Sedang apa?”

“Pakai ini.”

“Untuk apa kamu mengaturku!” Amanda Mu merasa priaini sedikit plin plan, setengah jam yang lalu mengatakan akan pergi karena ada urusan, namun hingga sekarang masih saja belum pergi, bahkan mengambilkan pakaian untuknya.

Ricky Mo tidak berucap apapun, hanya menatap lekat padanya, iris matanya yang hitam terlihat dalam, menatap Amanda Mu yang sedikit tidak menurut.

Memikirkan hal ini, dia merasa pagi ini dirinya bertindak sangat semena-mena di hadapan Ricky Mo, yang terus melawannya, namun pria itu malah tidak marah sedikitpun.

Apa karena masalah kemarin, dia merasa bersalah, jadi membiarkannya seperti ini?

Saat dia sedang tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba terdengar suara pintu kamar yang dibuka.

Amanda Mu mendongakkan kepalanya, melihat bayangan Ricky Mo yang menghilang di balik pintu.

Akhirnya pergi juga......

……

Akhirnya Amanda Mu memutuskan untuk mengenakan pakaian olahraga yang diberikan Ricky Mo.

Pakaian olahraga yang longgar, ditambah lagi tipe untuk musim dingin, saat dipakai dia terlihat sangat gemuk, tidak terlihat cantik sama sekali, namun dia hanya bisa mengenakan pakaian ini.

Saat turun ke bawah, ruang tengah terlihat kosong.

Namun, dengan cepat muncul seorang pengawal entah dari mana: “Nyonya muda, kamu ingin makan apa?”

“Terserah.” Amanda Mu tertegun sejenak, gayanya mirip seperti Ricky Mo.

Amanda Mu duduk di depan meja makan, sambil makan, sambil menelepon Lusi Shen.

“Kemarin malam kamu membiarkan Ricky membawaku begitu saja? Bukankah kita ini sahabat baik selamanya?”

“Menjadi sahabat baik selamanya, harus menjamin keamanan nyawa juga! Sekarang Ricky itu bosku, jika aku berani melawannya, bukankah dia akan langsung membunuhku?”

“......” mungkin dia dan Lusi Shen hanya sahabat palsu.

Kedua orang itu saling melemparkan ejekan sejenak, kemudian menutup telepon.

Muncul sebuah notifikasi di handphonenya.

Amanda Mu melihatnya sejenak, menyadari ada orang yang ingin berteman dengannya di aplikasi chatting.

Foto profilenya adalah foto lautan lepas, nama panggilannya hanya satu kata “Si”.

Jari tangan Amanda Mu terhenti sejenak, kemudian mengabaikan perasaan ragu yang muncul.

Sepertinya dia dapat menebak siapa orang ini.

Masalah kemarin malam, membuat Amanda Mu merasa sedikit muak pada Peter Si dan Ricky Mo.

Setelah merasa ragu sejenak, akhirnya Amanda Mu memutuskan untuk menerima pertemanannya.

Saat sudah menerimanya, dengan cepat “Si” mengirimkan pesan padanya.

[Amanda, aku Peter Si.]

Amanda Mu tidak langsung membalasnya, Peter Si kembali mengirimkan pesan padanya.

[Masalah kemarin malam, aku minta maaf, tidak akan terjadi lagi.]

[Apakah kamu dan Ricky baik-baik saja?]

Dia mengirimkan tiga pesan sekaligus, Amanda Mu tidak membalas semuanya.

Sebenarnya dia tidak tahu apa yang terjadi.

Beberapa saat kemudain, Amanda Mu membalas: [Hmm.]

Akhirnya dia mengerti mengapa Ricky Mo sering membalas pertanyaan dengan “Hmm”, mudah dan praktis, dan juga bisa menghindari situasi canggung yang tidak diinginkan.

Peter Si: [Baguslah kalau begitu.]

[Aku ingin mencari waktu untuk mentraktirmu dan Ricky makan.]

Kali ini, tanpa berpikir panjang Amanda Mu berucap: [Masalah ini kamu tanyakan saja pada Ricky.]

Amnada Mu menatap handphonenya dengan sedikit tidak fokus.

“Kakak Amanda.”

Terdengar suara Charles Mo dari belakang tubuhnya.

Amanda Mu menolehkan kepala menatapnya: “Apa sudah makan?”

Charles Mo menguap sejenak kemudian duduk di hadapannya: “Sudah.”

Tadi pagi dia sudah makan, kemudian kembali tidur di kamarnya.

“Kamu belum menjawab pertanyaanku kemarin.” tiba-tiba Amanda Mu membuka mulutnya, seketika Charles Mo membeku.

“Pertanyaan apa?”

Amanda Mu berucap dengan pelan: “Mengenai Katarina.”

Pertanyaan ini, paling cocok ditanyakan pada Charles Mo.

Charles Mo sedikit tercengang, raut wajahnya tidak terbaca: “Dia itu tetangga kamu, sering datang ke rumah kami untuk bermain, dia juga sangat baik.”

Sejak awal Amanda Mu sudah menebak jika “Katarina” memiliki hubungan yang cukup baik dengan mereka, mendengar Charles Mo berucap seperti ini, dia tidak merasa terkejut.

Dia kembali menanyakan pertanyaan yang sangat ingin diketahuinya: “Ricky juga mengenalnya?”

“Ya, kakak sepupu juga mengenalnya, saat itu kakak sepupu dan kakakku, dan juga dia, seperti tiga sekawan, mereka sangat baik padanya......”

Selesai Charles Mo berucap, dia baru menyadari sepertinya dirinya mengatakan hal yang tidak seharusnya dia ucapkan.

Novel Terkait

You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu