Spoiled Wife, Bad President - Bab 472 Dia Pasti akan Datang

Ricky Mo berdiri di tempat dan merenung sejenak, lalu dia berjalan ke arah datang tadi.

Bawahannya tahu bahwa Ricky Mo mau pergi ke jalan yang pertama rusak oleh tanah longsor, dia memimpin jalan di depan tapi dia tetap mengingatkan Ricky Mo:”Tuan muda, jalan itu sangat bahaya sekarang dan rusak parah, ketika kita masuk desa tadi, jalan itu sudah di segel.”

Jika itu adalah jalan yang pertama hancur maka kemungkinan besar ketika Amanda Mu masuk ke desa akan melalui jalan ini.

Kabarnya terputus sejak kemarin, dia mungkin terjebak entah di mana, atau ... ...

Ketika Ricky Mo memikirkan ini, wajahnya menjadi berat, langkah kakinya menjadi lebih cepat.

Bawahannya mempercepat langkahnya dan mengikutinya dari belakang sehingga baru bisa mengejarnya.

Ketika Ricky Mo sampai di jalan masuk lain di gunung, dia melihat jalanan yang bergelombang dan hancur, dia menggigit giginya dan mukanya terlihat suram.

Jalan itu hampir tidak bisa dilalui orang.

Ricky Mo masih belum menghampirinya, dia mendengar suara “bruk!”, detik berikutnya sebuah batu besar jatuh tidak jauh darinya dan menghancurkan tepi jalannya lagi.

Ricky Mo berjalan ke sana tanpa mengatakan apa-apa.

Bawahannya segera menariknya:”Tuan muda, kamu tidak boleh ke sana!”

Doni sebenarnya mau ikut datang bersamanya, tapi Ricky Mo tidak mengizinkannya.

Insiden kali ini terjadi mendadak, banyak urusan di perusahaan yang masih belum ditangani maka dia menyuruh Doni untuk tetap tinggal di perusahaan Mo.

Ketika dia datang, asisten khusus Doni memerintahkan kepada mereka, jika terjadi keadaan mendesak maka mereka harus menghentikan Ricky Mo.

Tapi, apakah orang seperti Ricky Mo bisa dihentikan oleh sembarang orang?

“Lepaskan.”

Ricky Mo berbalik dan hanya meliriknya sedikit dengan suara yang dingin.

Bawahannya terkejut dengan tatapannya, dia ingin mengatakan sesuatu tapi dia tidak berani, dia ingin menghentikannya tapi dia tidak berani, dia hanya bisa melihat Ricky Mo pergi.

Pintu masuk jalan ini tidak jauh dari jalan yang baru saja mereka lewati.

Begitu Ricky Mo berjalan, dia mendengar ada suara orang berbicara di belakangnya.

Bawahannya memalingkan kepala dan melihat James Gu membawa sekelompok orang, tetapi pakaian yang mereka pakai semuanya tertutup lumpur.

Mobil Ricky Mo tadi tertutup lumpur di jalan itu, James Gu dan lainnya datang dari jalan itu, mobil yang dikemudikan mereka pasti tidak bisa masuk, mereka seharusnya meninggalkan mobil mereka dan berjalan ke mari jadi badan mereka terlihat sangat kotor.

James Gu melihat bawahan Ricky Mo dan buru-buru menghampiri dan bertanya:”Di mana Ricky Mo?”

“Tuan muda bersikeras pergi ... ... “ Bawahan Ricky Mo menunjuk ke arah di mana Ricky Mo baru saja menghilang.

James Gu melihatnya dan terlihat jalan yang rusak parah dan tidak terlihat sosok Ricky Mo sama sekali.

James Gu berjalan ke sana dan mencoba bergerak ke sana, tapi dia bolak-balik dipersimpangan jalan dan menemukan bahwa jalannya sama sekali tidak bisa dilalui.

Dia menendang batu yang ada di depannya dengan marah dan mengumpat:”Orang ini gila! Benar-benar tidak takut mati!”

Meskipun dia khawatir dengan Ricky Mo tapi dia juga percaya bahwa Ricky Mo tidak akan begitu ceroboh.

Ricky Mo berjalan dari sini maka dia pasti sangat yakin.

James Gu tidak bisa memikirkan begitu banyak lagi, dia memutuskan untuk pergi ke desa untuk memastikan dulu apakah Lusi Shen aman atau tidak.

……

Jalan hancur parah, sebagian jalan pada dasarnya sudah putus.

Masih ada beberapa jalan, setelah Ricky Mo berjalan ke depan maka di belakangnya akan jatuh beberapa lumpur dan batu.

Dia terus berjuang tapi dia dia tidak melihat bayangan mobil.

Tidak mungkin dia benar-benar jatuh ke bawah tebing kan.

Satu sisi jalan bersandar pada gunung dan sisi lainnya adalah tebing yang tidak terlalu curam, tapi itu adalah hutan lebat yang tidak berpenghuni, jika mobil jatuh ke bawah maka nyawa orang yang berada di dalam moil susah dipastikan.

Ricky Mo melihat ke bawah tebing dan dia ingat bahwa sebelum pergi Amanda Mu mengetuk pintu rumahnya.

Dia tiba-tiba merasa sedikit menyesal.

Jika dia membuka pintu pada waktu itu dan tidak membiarkan Amanda Mu pergi, apakah sekarang dia tidak akan hilang.

Ricky Mo juga tidak tahu berapa lama dia berjalan, dia berjalan sambil melihat apakah ada mobil dan sambil memanggil nama Amanda Mu.

Jalan berlumpur di depan mata dan tidak ada satu orang pun di sana.

Ricky Mo menarik napas dalam-dalam, dia berteriak ke arah bawah tebing:”Amanda Mu!”

Dia sudah berjalan jauh, dia juga tidak tahu sudah berapa kali dia memanggil nama Amanda Mu tapi tetap tidak ada jawaban.

Dia berpikir bahwa kali ini juga akan tetap sama dengan sebelumnya dan tidak mendapatkan jawaban dari Amanda Mu.

Ketika dia bersiap berbalik dan terus berjalan ke depan, terdengar suara lemah di belakang.

“Aku di sini ... ... “

Ricky Mo segera berhenti dan menoleh ke arah tadi.

“Amanda Mu? Apakah itu kamu?”

“ ... ... ini aku.”

Ada respon.

Suara itu seperti terdengar dari pinggir jalan.

Ricky Mo mencari ke arah suara, dia membungkuk dan melihat ke arah jalan tebing dan dia melihat Amanda Mu yang penuh lumpur yang hampir tidak bisa dikenali.

Dia memegang pohon cemara sebesar lengan dengan satu tangannya, di sebelah pohon cemara ada batu yang sepertinya akan jatuh kapan saja dan kakinya menginjak batu yang tidak stabil.

Dia tampak kaku, tidak tahu dia sudah bertahan berapa lama dengan posisi seperti ini.

“Ricky Mo!”

Ketika dia melihat Ricky Mo, Amanda Mu merasakan hangatnya air mata untuk pertama kalinya.

Dia memanggil namanya satu kali dan tidak berbicara lagi sambil menggigit bibirnya.

Ada banyak kata tapi tidak tahu harus mulai dari mana.

Ricky Mo berdiri di samping batu itu, dia membungkuk dan mengulurkan tangan ke arahnya, dia berkata dengan suara yang berat:”Berikan tanganmu.”

Segera, Amanda Mu meletakkan tangannya di dalam tangannya.

Kekuatan lengan Ricky Mo sangat luar biasa dan dia langsung menariknya ke atas.

Setelah Amanda Mu ditarik ke atas, seluruh badannya terbaring lemas di tanah.

Dia memejamkan matanya sambil bernapas dengan pelan sebelum menceritakan kisahnya:”Aku kemarin menyewa mobil dari kota untuk datang ke sini dan bertemu tanah longsor di jalan, mobilnya tidak bisa melewatinya maka aku turun dan berjalan ... ... “

Akhirnya semakin dia berjalan dia mendapati kondisi jalannya semakin buruk dan dia ingin kembali tapi jalan di belakangnya juga hancur.

Pada akhirnya dia hampir jatuh ke tebing.

Dia berdiri di sana untuk mempertahankan tubuhnya sepanjang malam.

Mungkin karena dia pernah mengalami insiden pemboman di pulau kecil itu meskipun dia sudah berdiri sepanjang malam di sana dan tidak ada orang yang datang menolongnya, dia tetap tidak takut sama sekali.

Tapi, ini adalah pemikiran sebelumnya.

Ketika dia mendengar suara Ricky Mo memanggil namanya, dia tiba-tiba menyadari bahwa dia sedang menunggu kedatangan Ricky Mo.

Dia tahu maka dia tidak takut sama sekali.

Ricky Mo mengerutkan keningnya dan menariknya dari tanah dan bertanya:”Apakah kamu masih bisa jalan?”

Seluruh badan Amanda Mu menjadi kaku, dia sama sekali tidak bisa berdiri, dia hampir jatuh ketika ditarik ke atas olehnya, Ricky Mo segera memeluknya, tangannya memeluk pinggangnya dengan erat sehingga dia bisa berdiri tegak.

Novel Terkait

His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu