Spoiled Wife, Bad President - Bab 937 Lihat Aku

Joanna Mo mendengar perkataan Ricky Mo, melihat Ricky Mo, lalu melihat lagi ke arah Amanda Mu.

Setelah itu Joanna Mo berdiri dengan sedikit ragu, "Ibu, aku pergi duluan ya."

Setelah Joanna Mo selesai berkata, dia menunggu Amanda Mu untuk menoleh menatapnya.

Tapi Amanda Mu tidak memiliki reaksi apapun, malah Ricky Mo berkata satu kalimat, "Pergi saja."

Joanna Mo merasa sedikit aneh.

Kenapa ibu tidak mempedulikannya?

Selain itu, ibu dan ayah sepertinya tidak terlalu senang.

Joanna Mo keluar sambil menolehkan kepala beberapa kali.

Saat keluar, Joanna Mo tidak lupa membantu Ricky Mo dan Amanda Mu menutup pintu kamar.

Mendengar pintu kamar tertutup, tubuh Amanda Mu bergerak sedikit.

Ricky Mo berkata, "Joanna sudah keluar."

Amanda Mu langsung berdiri dan melihat ke arah pintu.

Pintu kamar sudah tertutup, Joanna Mu benar-benar sudah keluar.

Tadi dia tidak mempedulikan Joanna Mo, takut tampangnya sekarang menakuti Joanna Mo.

Dia merasa tampangnya sekarang pasti sangat menakutkan.

Amanda Mu berpikir keras, baru saja dia menggigit bahu Ricky Mo dengan sangat kencang.

"Aku lihat." pandangan Amanda Mu terjatuh pada bahu Ricky Mo, lalu menarik pakaiannya.

Ricky Mo suka pakai pakaian hitam, jadi hari ini juga sama.

Sebelumnya Amanda Mu jelas-jelas sudah merasakan rasa amis, dia yakin bahu Ricky Mo sudah dia gigit sampai berdarah.

Ricky Mo tidak bilang boleh atau tidak boleh, melainkan menggendong Amanda Mu dari lantai ke atas ranjang.

Setelah meletakkan Amanda Mu ke atas ranjang baru berkata, "Istirahat baik-baik, bahuku tidak apa-apa."

Amanda Mu masih ingin lihat, "Mau lihat."

"Benar-benar tidak apa-apa." Ricky Mo menggelengkan kepala, membantu merapikan rambut yang berantakan di saat memberontak tadi dengan lembut.

Amanda Mu tiba-tiba merasa ingin menangis.

Amanda Mu menundukkan kepala, menutup wajah, menarik napas dalam, dan berkata dengan sedikit serak, "Maaf."

Ricky Mo memegangi wajah Amanda Mu, ingin membiarkan Amanda Mu menatap wajahnya.

Tapi Amanda Mu hanya menundukkan kepala, tidak ingin membiarkan Ricky Mo menatapnya.

"Amanda, angkat kepalamu dan lihat aku!" suara Ricky Mo mengandung sedikit kemarahan.

Amanda Mu menggelengkan kepala, "Kamu keluar saja."

Amanda Mu merasa sekarang dia sangat sulit dihadapi.

Tapi dia benar-benar belum memikirkan harus bagaimana menghadapi semua ini sekarang.

Dia tidak dapat menahan perasaannya, tidak dapat tenang mendengar perkataan Ricky Mo.

Dia merasa dirinya sekarang pasti sangat jelek.

"Jangan bilang maaf padaku. Kalau harus mengatakan maaf, maka aku juga bersalah padamu." suara Ricky Mo agak berat, Amanda Mu tidak mendengar jelas perasaan pria itu.

Setelah itu, Ricky Mo berkata lagi, "Amanda, apa kamu mendengar apa yang aku katakan?"

Amanda Mu menarik napas, "Biarkan aku tenang sebentar."

Ricky Mo tidak mengeluarkan suara untuk beberapa saat.

Di saat Amanda Mu mengira Ricky Mo tidak mungkin mengalah, Ricky Mo berkata, "Aku pergi dulu, kalau ada masalah apapun panggil aku."

Lalu terdengar suara langkah kaki, dan suara pintu tertutup.

Amanda Mu menengadahkan kepala, menyadari di kamar hanya tersisa dia seorang, dia pun tanpa bisa ditahan mulai menangis.

Meskipun sekarang dia sudah berusaha mengontrol emosinya, tapi tetap saja tidak dapat terkontrol.

Di luar pintu.

Ricky Mo keluar. Baru saja menutup pintu, sudah melihat Joanna Mo yang berdiri di samping dinding.

Mata ayah dan putri saling bertatapan sebentar, lalu Ricky Mo baru mengalihkan pandangan.

Joanna Mo berdiri tegak, menatap Ricky Mo lalu bertanya dengan nada bicara sangat serius, "Sebenarnya ibu kenapa?"