Spoiled Wife, Bad President - Bab 422 Masalah Ini, Kamu Harus Jaga Rahasia

Kenzo Li bertanya padanya: "Duduklah, mau minum apa?"

"Tidak perlu, kita langsung bicarakan masalahnya." Selesai Amanda Mu berkata, kembali merasakan nada bicaranya terlalu tergesa-gesa, menambahkan berkata: "Joanna Mo masih tidur siang di rumah, aku harus segera kembali."

"Hm." Kenzo Li menganggukkan kepala tanda mengerti.

Dia duduk di sofa berhadapan dengan Amanda Mu, ekspresi wajahnya terlihat serius: "Kenapa bisa tiba-tiba menanyakan mengenai hipnotis, apa yang terjadi?"

Amanda Mu ragu-ragu sejenak.

Kenzo Li melihat keraguannya, dia menyeringai, berkata: "Baiklah, kamu ingin tanya apa langsung tanya saja."

"Hipnotis bisa mengunci ingatan seseorang kah?"

"Hipnotis sebenarnya ditujukan untuk pasien yang memiliki gangguan psikologis, semacam cara konseling psikologi, bisa berdasar kebutuhan pasien melakukan hipnotis, juga semacam sugesti mental."

Kenzo Li berkata sampai disini, sedikit tertegun.

Melihat Amanda Mu mendengar dengan sungguh-sungguh, dia melanjutkan berkata: "Lebih jelasnya bagaimana sugesti mental aku juga tidak jelas, tapi mental orang sangat rumit juga sulit dikendalikan, jadi tidak menghilangkan kemungkinan yang kamu katakan, kemungkinan untuk mengunci ingatan seseorang."

Ucapan Kenzo Li, mengkonfirmasi kekuatan hipnotis.

Raut wajah Amanda Mu serius, bertanya: "Kalau mengunci ingatan seseorang, bisa membuat ingatan seseorang pulih? Atau, membuat ingatan seseorang terganggu?"

Kenzo Li tiba-tiba tersenyum, pandangannya jatuh pada wajahnya, bertatapan mata dengannya: "Semua mungkin terjadi, seperti kamu yang tidak sadarkan diri selama tiga tahun, bisa tiba-tiba sadar kembali."

Amanda Mu berkata: "Maksud kamu, ada kemungkinan ingatannya bisa pulih sendiri kah?"

"Begini, aku katakan padamu." Kenzo Li berpikir sebentar lalu berkata: "Ilmu hipnotis sebenarnya juga tidak begitu hebat seperti yang dikatakan orang-orang, apalagi hanya semacam sugesti mental, orang yang dihipnotis kalau dirinya membalik sugestinya, maka hipnotis akan mulai tidak berdampak."

"Seperti yang barusan kamu katakan mengunci ingatan, orang yang dihipnotis seperti ini, hanya menerima sugesti yang diberikan dokter kepadanya, memberitahu dirinya ingatan yang harus dilupakan, tapi kalau ada orang di sekitar yang mengingatkan hal yang dilupakan tadi, atau ada orang atau sesuatu yang terjadi padanya, ingatannya pulih hanya masalah waktu saja."

"Kalau begitu selain ingatannya pulih, apa masih ada kemungkinan yang lain?" Ucapan Kenzo Li, dia mengerti, tapi Ricky Mo sekarang sama sekali bukan pulih ingatannya, melainkan kondisi yang lain.

"Ingatannya kacau dan terganggu, semua mungkin terjadi." Kenzo Li bersandar ke belakang, berganti posisi duduk yang lebih nyaman: "Sama seperti kamu yang sadar, tapi kehilangan ingatan, pasti ada faktor yang tidak pasti. Tapi kalau orang yang dihipnotis ingatannya menjadi terganggu, bisa jadi karena hipnotis yang dilakukan terlalu dalam, terburu-buru membuat supaya ingatannya pulih, jadi melewati batas, menyebabkan ingatannya kacau."

Kenzo Li mengatakan hal-hal ini, cocok dengan kondisi Ricky Mo.

Terpikir sampai disini, dia mengerutkan alis bertanya: "Kalau ingatannya kacau, seharusnya bagaimana?"

"Aku bukan dokter ahli hipnotis, masalah ini, aku tidak bisa memberi jawaban padamu, atau, kamu harus menemukan dokter yang menghipnotis dia, baru ada cara penyelesaian."

Ucapan Kenzo Li, sangat jelas.

Amanda Mu saat ini baru merasa, dirinya barusan menanyakan dengan terburu-buru masalah hipnotis, membuat Kenzo Li menebak sesuatu.

Bertatapan mata dengan Kenzo Li, dia tidak tahu harus berkata apa.

Kenzo Li bertanya dengan tidak memaksa: "Ricky Mo kah?"

Kenzo Li begitu serius menjelaskan banyak padanya, dia tentu tidak memiliki alasan untuk menyembunyikan: "Iya."

Selesai bicara, dia seperti tiba-tiba teringat sesuatu, berkata pada Kenzo Li: "Masalah ini, kamu harus jaga rahasia, tidak boleh beritahu orang lain."

"Kamu masih tidak percaya denganku kah?" Kenzo Li memiringkan kepala, berkata dengan kecewa.

Hati Amanda Mu lega, dengan setengah serius berkata: "Persahabatan abadi, tentu paling percaya denganmu, oh iya, kamu kenal ahli hipnotis tidak? Yang bisa menghipnotis orang sampai kehilangan ingatan."

"Benar-benar Ricky Mo?" Di wajah Kenzo Li tampak keterkejutan: "Kehidupanmu dan Ricky Mo benar-benar menarik."

Amanda Mu berkata dengan tidak berdaya: "Kamu ini sedang menyindir?"

"Tentu saja bukan." Raut wajah Kenzo Li menjadi serius: "Ahli hipnotis, aku bantu kamu carikan, meskipun hipnotis dan psikologi satu jurusan, tapi bukan bidang yang sama, minta aku berbicara, aku tidak bisa."

"Merepotkanmu." Amanda Mu sedikit tidak enak hati.

Dia sepertinya selalu merepotkan orang lain.

Kenzo Li tersenyum: "Bukan sesuatu yang merepotkan."

Amanda Mu tidak lagi berbicara, hanya tersenyum.

Lebih banyak ucapan terima kasih, tidak sebanding dengan suatu hari bisa membalas langsung kebaikannya.

……

Amanda Mu meninggalkan klinik Kenzo Li, naik taksi kembali ke kediaman Lusi Shen.

Dia baru naik mobil belum berapa lama, lalu menerima telepon Lusi Shen.

Lusi Shen bertanya padanya: "Kamu sudah kembali belum? Joanna Mo sudah bangun, mengatakan mau makan tart apa itu, dia mau mengatakan sendiri padamu."

Amanda Mu mendengar ini, berkata: "Sudah di perjalanan pulang, kamu berikan teleponnya pada Joanna Mo."

"Ibu." Joanna Mo baru bangun belum lama, suaranya masih parau, lembut seperti tart yang baru keluar dari oven.

"Joanna Mo mau makan tart yang lalu ayah belikan itu kah? Sebentar lagi aku pulang, aku belikan tart untukmu."

Dulu Ricky Mo membelikan tart kecil untuk Joanna Mo, dihias dengan cantik, sangat manis, cocok dengan selera anak kecil.

Joanna Mo biasanya suka makan yang manis, Amanda Mu takut giginya berlubang, jadi jarang memberinya makan.

Telepon ditutup, Amanda Mu meminta supir berputar ke mall terdekat.

Mall tidak begitu besar, kelihatannya seperti baru dibangun, pengunjungnya juga tidak begitu banyak.

Amanda Mu di lantai dua menemukan toko kue, menemukan tart kecil yang Joanna Mo suka.

Wajahnya gembira, berkata sambil tersenyum kepada pelayan toko: "Tolong bungkus tart ini satu."

Tapi, pelayan toko sepertinya tidak begitu ramah, memaksakan senyum, dengan tidak senang hati membungkuskan tart kecil untuk Amanda Mu, langsung memberikan padanya.

Amanda Mu di samping menerima, sambil berkata: "Berapa?"

Pelayan toko seperti tidak mendengar dia berbicara, membalikkan kepala melihat dia: "Ha?"

Dia memperhatikan tart yang ada di tangan Amanda Mu, berkata: "Tidak perlu bayar, berikan untukmu, cepat pergi sana."

Tidak perlu bayar?

Amanda Mu merasa pelayan toko ini aneh, bahkan kelihatannya tidak mirip seperti pelayan toko.

Amanda Mu mengerutkan alis, mengambil dua lembar uang seratus ribu meletakkan di depan kasir: "Tolong beri kembaliannya."

Raut wajah pelayan toko sedikit cemas, tapi masih membalikkan badan membuka laci memberikan Amanda Mu uang kembalian.

Amanda Mu menerima dan menghitung, pelayan toko memberi dia kembalian seratus dua puluh ribu.

Dia mengeluarkan selembar dua puluh ribu kepada pelayan toko: "Tart ini sembilan puluh ribu, kamu beri aku sepuluh ribu sudah cukup."

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu