Spoiled Wife, Bad President - Bab 1317 Kebakaran

Amanda Mu melihat ekspresi tak berdaya James Gu dan menepuk kepala Joanna Mo: "Joanna, pergi makan."

“Baiklah.” Joanna Mo dengan patuh mundur dan duduk, lalu bergabung kembali seolah memikirkan sesuatu: “Paman Gu, Selamat Tahun Baru, semangat.”

James Gu tersenyum, bahkan suaranya melembut: "Selamat Tahun Baru juga Joanna, nanti paman akan memberimu amplop merah besar."

Benar saja, dia tidak merasa sakit hati dengannya.

Setelah Joanna Mo makan dengan patuh, Amanda Mu meletakkan ponselnya: "Apakah kamu yakin baru belajar memasak, tapi kamu mau membuat hidangan yang sulit seperti itu?"

“Tentu saja, aku Tuan Muda Gu Yang Mulia, meskipun belajar memasak, aku juga harus belajar memasak hidangan yang lezat!” James Gu mengibaskan rambutnya dengan agresif.

Kata-kata ini hampir sama dengan apa yang dikatakan Lusi Shen sebelumnya.

“Kalau begitu kamu ikuti langkah-langkah yang akan aku katakan padamu, aku akan melihatmu melakukannya.” James Gu jarang meminta bantuannya, apalagi hal-hal sepele seperti itu, tentu saja dia bersedia membantunya.

Ricky Mo yang dari tadi hanya diam tiba-tiba mengambil sumpit untuk Amanda Mu.

James Gu seketika terdiam: "Apakah aku mengganggumu makan?"

Begitu suara itu terdengar, Ricky Mo pun berkata: "Kalau kamu tahu, mengapa masih bertanya?"

“Tidak apa-apa, jangan pedulikan dia, aku bisa memberitahumu sambil makan.” Amanda Mu menoleh dan melirik Ricky Mo, memberi isyarat padanya untuk tidak membuat masalah.

Ricky Mo berpura-pura tidak melihat isyarat matanya, jadi dia terus memberinya sayur.

...

Lusi Shen akhirnya memasak sepanci daging babi rebus dengan susah payah mengikuti instruksi Amanda Mu.

Tapi karena ditengah proses memasak terlalu banyak menaruh kecap, membuat masakan itu tampak hitam pekat, tampak seperti diberi racun.

Lusi Shen mengambil garpu dan mengumpulkan keberanian untuk mengarahkan sepotong daging babi rebus ke mulutnya.

Dia menutup matanya dan menenangkan hatinya, lalu memasukkan daging babi hitam yang direbus itu ke dalam mulutnya.

Rasa daging.

Hanya saja tidak terlalu memiliki rasa, aroma bumbunya agak kuat.

Dia baru ingat, ternyata tadi dia tidak menaruh garam.

Bagaimanapun jika dikombinasikan ... rasanya tidak enak.

Lusi Shen mengunyah dua kali dan langsung memuntahkan ke tempat sampah.

Meski hanya memasak satu hidangan, tapi dapur terlihat berantakan, dia sangat lelah sehingga dia hanya ingin istirahat sejenak dan membereskannya nanti.

Saat kembali ke ruang tamu, ia melihat waktu dan ternyata sudah hampir pukul 3 sore.

Dia hanya memasak satu hidangansaja, dan ternyata sudah berlalu lebih dari 4 jam.

Pantas saja dia merasa sangat lapar.

Memasak adalah hal yang sangat sulit.

Lusi Shen sedang berpikir apakahharus pergi makan di luar atau memesan makanan, namun tiba-tiba terdengar suara alarm berbunyi di luar.

Lusi Shen berjalan ke sisi pintu, ketika dia membuka pintu, tetangga di seberang juga membuka pintu.

Tetangga itu bertanya kepada Lusi Shen: "Apa yang terjadi?"

“Entahlah, aku juga baru saja membuka pintu untuk keluar.” Lusi Shen juga sedikit bingung.

Pada saat ini, ada keriuhan di tangga, dan Lusi Shen berjalan mendekat dan melihat penghuni lantai atas berlari menuruni tangga.

Ada banyak artis yang tinggal di kawasan tempat tinggal ini. Salah satunya melihat Lusi Shen dengan ekspresi terkejut di wajahnya: "Lusi, apakah kamu juga tinggal di sini?"

“Ya, apa yang terjadi?” Meskipun dia tidak kenal siapa orang ini, Lusi Shen tetap tersenyum ramah padanya.

"Apa kamu tidak tahu ada kebakaran? Cepat lari!"

"Oh, baiklah……"

Keadaan baik-baik saja, tapi mengapa tiba-tiba ada kebakaran.

Ketika Lusi Shen lari bersama mereka, apartemen itu dipenuhi orang-orang yang berlarian.

Saat tiba di bawah gedung, pemadam kebakaran juga datang.

Lusi Shen berdiri di luar gedung dengan sekelompok penghuni sambil mendengarkan obrolan dan ocehan mereka, tetapi sekarang dia tidak tahu di mana letak kebakaran terjadi.