Spoiled Wife, Bad President - Bab 235 Sakit, Keluarkan!

Sikap dingin Amanda Mu membuat Novia Xiao sedikit malu.

Dia menarik kembali tangannya dengan perlahan, dan menoleh untuk melihat Tommy Shen.

Tommy Shen tersenyum lembut padanya, emosinya sangat baik.

Tatapan mata Novia Xiao menjadi lebih tegas: "Amanda, mari kita berbicara di luar."

Amanda Mu berbalik dan berjalan keluar.

Setelah keluar dari kantor polisi, Tommy Shen berjalan ke sebelah Amanda Mu untuk berbicara dengannya.

Namun, sebelum dia bisa mendekati Amanda Mu, dia dihentikan oleh pengawal.

Ekspresi wajah Tommy Shen sedikit berubah, namun kemudian kembali seperti biasa lagi, dia berkata dengan bercanda: "Aku hanya ingin mengatakan satu kalimat saja denganmu, para pengawal ini sangat berwaspada, apakah Ricky Mo memperlakukanmu sebagai tahanan?"

Nada bicaranya tampak terdengar seperti sedang bercanda dengan teman akrabnya.

Tetapi Amanda Mu tahu bahwa hubungannya dengannya tidak sebaik itu, dia tentu saja tidak berpikir dia sedang bercanda.

Dia sengaja berkata seperti itu, tujuannya ingin memprovokasinya dan Ricky Mo lagi?

Tidak tahu saraf Tommy Shen yang mana yang salah, sehingga dia tidak pernah mau melepaskannya.

"Tuan Tommy kamu pasti memiliki masalah pada bahasa mandarinmu bukan? Kalau tidak, bagaimana bahkan apa tugas pengawal pun kamu tidak tahu? Kalau tidak, apakah perlu aku menjelaskan kepadamu pengawal itu profesi yang seperti apa?

Amanda Mu menatap Tommy Shen dengan sarkastis.

Tommy Shen merasa bahwa Amanda Mu menatapnya seperti orang jahat.

Wajahnya muram, tetapi dia masih ingin memperbaiki harga dirinya: "Tentu saja aku tahu apa tugas pengawal, tetapi mereka bahkan menghentikanku yang sedikit ingin mendekatimu, bukankah itu keterlaluan? "

Nada bicara Amanda Mu acuh tak acuh: "Tidak keterlaluan sedikitpun, bagaimanapun, kita tidak terlalu akrab."

Pada saat ini Novia Xiao yang di samping tiba-tiba berseru: "Amanda, kamu jangan berbicara seperti itu dengan Tommy, aku tahu ada sedikit kesalahpahaman antara kamu dan dia, melihat ia yang telah merawatku selama ini, bisakah kamu berjabat tangan dan berbaikan dengannya? "

Tommy?

Panggilan yang akrab.

Amanda Mu tidak tahu bagaimana Tommy Shen bisa bertemu dengan Novia Xiao, dan mengapa dia merawatnya.

Yang dia tahu adalah dia berbuat baik, pasti ada tujuannya.

Dia tidak berpikir bahwa Tommy Shen masih memikirkan hubungannya dengan Sisca Mu sebelumnya, sehingga dia merawat Novia Xiao.

"Sepertinya tidak ada kesalahpahaman di antara kami? Untuk apa berjabat tangan dan berbaikan?" Amanda Mu berpura-pura menatap Novia Xiao dengan ragu: "Sisca Mu adalah putrimu, dia sebelumnya memiliki kontrak pernikahan dengan Tuan Tommy, orang yang baik hati seperti Tuan Tommy, melihatmu berkeliaran di luar, ia merawatmu dan menjagamu, bukankah itu normal? "

Novia Xiao selalu membantu Tommy Shen berbicara, tampaknya akhir-akhir ini Tommy Shen telah merawatnya dengan baik dan memanjakannya dengan sangat baik.

"Amanda ..."

"Aku masih punya urusan aku pulang dulu." Amanda Mu berpura-pura melihat waktu sejenak: "Tampaknya Tuan Tommy yang sangat baik hati tidak akan keberatan mengantarkan ibu mantan tunanganmu pulang bukan?"

Tommy Shen merawat Novia Xiao, tujuannya adalah untuk mendekati Amanda Mu.

Dia sedikit memahami situasi Amanda Mu, dia tentu saja tahu bahwa Amanda Mu baik kepada ibunya.

Tetapi sekarang tampaknya tidak seperti itu.

Amanda Mu sudah mengatakan itu, dia tentu saja hanya bisa menyetujuinya: "Bagaimana aku bisa keberatan, aku tentu saja merasa senang."

"Kalau begitu aku pergi dulu."

Amanda Mu tidak melihat ke Novia Xiao lagi, dia berbalik dan masuk ke dalam mobil.

Novia Xiao berdiri di tempat dengan ekspresi panik, dan melihat mobil Amanda Mu pergi begitu saja, hatinya terasa kosong.

Amanda Mu terlalu dingin terhadapnya.

Begitu Amanda Mu pergi, wajah Tommy Shen menjadi muram: "Nyonya Novia, aku akan mengantarmu pulang."

Begitu Novia Xiao melihat ekspresi Tommy Shen tidak enak dilihat, dia berkata: "Maaf, Amanda mungkin karena akhir-akhir ini hamil, sehingga suasana hatinya tidak begitu baik, jadi ..."

Perkataannya merangsang Tommy Shen, dia langsung meraih lengan Novia Xiao, dan berkata dengan nada muram: "Apa yang barusan kamu katakan, coba kamu katakan sekali lagi!"

Novia Xiao dibuat terkejut oleh penampilan Tommy Shen: "Tommy, ada apa denganmu?"

Beberapa hari ini, sikap Tommy Shen terhadapnya sangat lembut, dan dia bahkan membawanya ke pusat perbelanjaan untuk membeli barang-barang.

Dia tiba-tiba berubah, dan Novia Xiao dibuat sangat terkejut olehnya.

Tommy Shen segera mengembalikan penampilan sebelumnya yang lembut dan bertanya dengan ringan: "Kamu bilang dia hamil?"

"Ya."

Novia Xiao merasa lega melihatnya kembali normal.

Mungkin tadi dia salah lihat.

"Aku sudah tahu, aku akan mengantarmu pulang sekarang." Tommy Shen menurunkan matanya, suaranya masih sangat lembut, tetapi dia mengeluarkan aura yang berbeda.

...

Masalah kali ini, bagi Amanda Mu, itu hanya episode pendek, setelah itu dia melupaakannya.

Akhir tahun semakin dekat, Amanda Mu berspekulasi bahwa Ricky Mo mungkin akan membawanya kembali ke rumah lama pada Tahun Baru tahun ini.

Bagaimanapun, ini adalah Malam Tahun Baru pertama Ricky Mo mengambil alih Perusahaan Mo, dia memang sudah seharusnya kembali ke rumah lama.

Bahkan meskipun Ricky Mo memilik wewenang untuk melakukan sesuatu yang ia sukai, dia bisa pergi jika dia mau, dan jika dia tidak mau dia juga bisa tidak pergi.

Tetapi pada akhirnya, mungkin ia yang akan di salahkan akan itu.

Dua hari yang lalu perusahaan Mo sudah libur, Amanda Mu sudah bersiap untuk membeli barang untuk dibawa pulang ke rumah lama.

Tidak ada yang kurang di rumah lama, tetapi akan lebih baik menggunakan apa yang sudah biasa digunakannya sendiri.

Pada malam hari, Ricky Mo kembali sedikit terlambat.

Amanda Mu sudah selesai mandi dll, ia memegang laptop dan bersiap untuk menulis naskah lalu tidur.

Ricky Mo berjalan masuk dari luar dengan memegang mantelnya. Rambutnya sedikit berantakan, dan ia tampak terlihat sangat lelah.

"Sudah pulang."

Amanda Mu mendongak dan menatapnya.

Cuacanya dingin, jadi mereka menyalakan pemanas ruangan, Amanda Mu juga mengenakan piyama berbulu, itu membuatnya terlihat lembut dan hangat.

Selama periode setelah kehamilan, dia selalu tinggal di rumah, pelayan merawatnya dengan sangat baik, waktu istirahatnya juga sangat teratur, staminanya tampak jauh lebih baik daripada sebelumnya, dia duduk di bawah cahaya lampu, dia putih hingga tampak bersinar.

Dia duduk di sudut sofa, meluruskan kakinya, dan laptopnya diletakkan pada kakinya. Rambutnya tidak diikat, rambutnya yang hitam, kulitnya yang putih, dan matanya yang seperti kucing menatapnya dengan penuh perhatian, itu terlihat sangat menarik.

Ricky Mo melemparkan mantel di tangannya, dan berjalan ke arahnya, ia membungkuk dan meletakkan laptop di kakinya ke samping, dia duduk di sebelahnya, dan memeluknya ke dalam pelukannya.

Amanda Mu merasa takut ketika dia mengambil laptopnya: "Kamu meletakkannya pelan sedikit ..."

Ricky Mo tampak tidak puas dengan perilakunya yang pada saat ini masih mempedulikan laptopnya. Dia mengulurkan tangan dan meraba-raba pakaiannya untuk waktu yang lama, lalu ia berhenti di depan dadanya dan sedikit meremasnya.

Kemudian, dia berkata dengan jahat: "Tampaknya sedikit lebih besar."

Amanda Mu memukul tangannya: "Sakit, keluarkan!"

"Aku hanya menyetuhnya sebentar saja."

Seorang pria memang suka membangkang, semakin kamu tidak membiarkannya melakukannya, maka ia malah semakin ingin melakukannya.

Semakin Amanda Mu tidak membiarkannya menyentuh, maka ia semakin ingin menyentuhnya.

Ricky Mo memeluk pinggangnya dengan satu tangan, dan tangan lainnya mengaitkan tekukan kakinya dan memeluknya untuk duduk di pangkuannya, itu membuatnya lebih mudah untuk melakukan sesuatu hal kepadanya.

Untungnya, Ricky Mo bisa mengendalikan dirinya, dan ia bisa menghentikan nafsunya tepat waktu.

Namun keduanya sedikit terengah-engah.

Tiba-tiba, Ricky Mo berkata dengan suara rendah: "Bibi sudah kembali."