Spoiled Wife, Bad President - Bab 92 Terserah Dia

Setelah mendengar ucapan Amanda Mu, sorot mata 'Charles Mo' terlihat kaget, 'Charles Mo' menatap Amanda Mu dengan penuh tanya. Tapi dengan datar berkata: "Ayo jalan."

Amanda Mu mengikutinya dari belakang, pikirannya sedikit kacau.

Setiap orang sangat mudah dikuasai emosi, sekarang dia sudah tidak terlalu benci melihat 'Charles Mo'. sebaliknya merasa hormat dan kagum, kalau dia bukan sepupu Ricky Mo, kalau Amanda Mu tidak menikah dengan Ricky Mo......

Tapi dengan begini, permasalahannya kembali ke awal.

Kalau Amanda Mu tidak menikah dengan Ricky Mo, dilihat dari identitasnya, selamanya tidak mungkin bisa berkenalan dengan 'Charles Mo'.

Ini masalah yang tidak bisa terpecahkan. Nasib memang seperti ini, sangat konyol dan membuat orang tidak berdaya.

Mereka berdua naik mobil, tiba-tiba 'Charles Mo' bertanya: "Bagaimana rencana kamu untuk mengambil kembali kartu hitam itu?"

Amanda Mu tersenyum: "Tentu saja mencari jalan keluar."

"Kamu tidak takut kakak sepupu akan menyelidiki masalah ini?" Dengan wajah tanpa ekspresi 'Charles Mo' bertanya kepadanya.

“Kalau dia ingin menyelidikinya, kemarin malam pasti sudah mencari aku.” Pelan-pelan senyuman Amanda Mu menghilang: “Dia begitu lapang dada, sudah pasti aku harus mengambil kembali karu itu dan mengembalikan kepadanya.”

Awalnya mengira, Ricky Mo meminta dia untuk menyimpan kartu hitam itu, sebagai pengakuan terhadap identitasnya.

Sekarang sepertinya, karena Ricky Mo sama sekali tidak peduli dengan kartu hitam itu.

Ricky Mo menangkap inti dari ucapannya: kembalikan ke dia.

Saat memberikan ponsel kepada Amanda Mu, begitu Amanda Mu tahu yang memberi ponsel itu adalah “Ricky Mo”. Amanda Mu baru menerimanya dengan gembira.

Saat dia memberikan kartu hitam kepadanya, bukan saja Amanda Mu tidak mau, tetapi masih mengembalikannya kepada “Ricky Mo”. Saat “Ricky Mo” memintanya untuk menyimpan kartu itu, Amanda Mu hanya menggunakannya satu kali.

Sebelum ini, barang yang Ricky Mo berikan kepadanya, diterimanya dengan senang hati.

Tapi sekarang, Amanda Mu mau mengembalikan kartu hitam itu kepada Ricky Mo.

Akhirnya Amanda Mu kehilangan kesabaran untuk “Ricky Mo yang tidak pernah dilihat olehnya”, berencana untuk memfokuskan diri ke 'Charles Mo'?

Pemikiran ini, membuat Ricky Mo tidak bisa senang, membuat raut wajahnya berubah.

......

Lusi mendapatkan banyak uang dari peran filmnya, tetapi juga sulit untuk menghabiskannya.

Setiap pergi jalan-jalan, menghabiskan uang sebanyak puluhan juta, kadang-kadang bisa menghabiskan sampai ratusan juta.

Meskipun pengeluaran Amanda Mu tidak sama dengan Lusi, tetapi dia merasa sebagai seorang wanita, bagaimana cara menghabiskan uang yang dihasilkannya sendiri, terserah kita.

Mereka berdua sudah hampir seharian berbelanja, waktu malam tiba, Amanda Mu mengajak Lusi untuk makan malam baru berpisah.

Setelah kembali ke villa, begitu Amanda Mu masuk dia melihat 'Charles Mo'.

"Apa kamu sudah makan? Kalau belum makan, sekarang aku masak untuk kamu." Amanda Mu sengaja pulang karena selalu teringat dirinya harus memasak untuk 'Charles Mo'.

Sekarang baru jam enam sore.

'Charles Mo' menganggukkan kepala, ekspresi wajahnya "tersanjung".

'Charles Mo' berusaha menutupi rasa senangnya, kemudian berbicara dengan sangat serius: "Belum makan."

Bodyguard yang disampingnya tersentak dengan wajah tanpa ekspresi, sudah pasti dia tidak akan memberitahu Nyonya, tuan muda baru pulang makan dari Jade Imperial.

Setelah Amanda Mu selesai masak, meletakkan makanan ke atas baki, menyuruh bodyguard mengantarkannya untuk Ricky Mo.

'Charles Mo' saja belum makan, apalagi Ricky Mo, pasti belum makan juga.

Kemudian Amanda Mu kembali ke kamarnya.

Ricky Mo duduk di depan meja makan, melihat ada beberapa masakan yang sangat harum, menanyakan kepada bodyguard yang sedang menuangkan air untuknya: “Kamu rasa bagian mana dari Nyonya yang berbeda dengan sebelumnya?”

Bodyguard berpikir dengan serius, berbicara dengan jujur: “Dulu begitu Nyonya pulang pasti bertanya apakah tuan muda ada di rumah, hari ini tidak menanyakannya.”

Yang dimaksud tuan muda oleh bodyguard adalah “Ricky Mo yang belum pernah dilihatnya”.

Bodyguard selesai berbicara, merasa ucapannya kurang jelas, menjelaskannya kembali: “Yang aku maksud dengan tuan muda itu bukan kamu, tetapi “Tuan muda itu, Nyonya……”

Setelah lama berbicara, bodyguard merasa ucapannya makin lama makin rumit.

“Aku sudah tahu, kamu pergi saja.” Ricky Mo memotong ucapannya, mengangkat tangan dan menyuruhnya pergi.

……

Keesokkan harinya adalah hari Senin.

Pagi-pagi Amanda Mu sudah bangun dan berdandan.

Saat turun tangga, Doni sudah menunggunya.

Amanda Mu melihat sekeliling, tapi tidak melihat 'Charles Mo', dia berjalan menuju ke Doni: "Beberapa waktu ini sangat merepotkan kamu, lebih baik aku pergi kerja naik taksi saja."

Selesai Amanda Mu berbicara. Dia membalikkan badan dan pergi.

Doni: "......"

Sedikitpun tidak merepotkan. Doni merasa pekerjaan yang paling ringan adalah mengantar jemput Nyonya pergi dan pulang kerja.

Setelah Amanda Mu pergi, Charles Mo yang berdiri di lantai dua, pelan-pelan turun tangga.

"Tuan muda." Doni sedikit membungkuk dengan hormat dia tahu Ricky Mo sudah mendengar ucapan tadi, tidak banyak menjelaskan.

Ricky Mo menuju ke pintu untuk melihat sebentar, dengan senyum yang dipaksakan berkata: "Terserah dia."

Awalnya Ricky Mo mengira Amanda Mu hampir mengetahui identitasnya, yang tidak disangka adalah, ternyata sekarang Amanda Mu sengaja mulai menjaga jarak dengan Ricky Mo.

Taksi Amanda Mu sudah tiba di perusahaan Mu.

Amanda Mu turun dari mobil, berdiri di depan pintu perusahaan, raut wajahnya sangat dingin, sorotan matanya penuh kepercayaan diri.

Nasib Amanda Mu sangat baik, dia bisa kembali.

Amanda Mu berjalan menuju ke pintu, karyawan yang dilewatinya tanpa sadar melirik Amanda Mu beberapa kali.

Mereka menyadari, Amanda Mu hari ini berbeda, meskipun wajahnya masih sama, tetap cantik, tapi merasa ada sesuatu yang berbeda.

Amanda Mu melewati rekan kerja bagian pemasaran yang kenal dengannya dulu, memanggil dia: "Amanda Mu, pagi."

"Pagi." Amanda Mu menoleh, melihat ke arah karyawan yang menyapanya dan tersenyum.

Sepasang matanya yang cantik, bibirnya yang merah, kulit putih halus, semuanya sangat sempurna.

Orang yang disampingnya tampak terpana, setelah beberapa saat baru balas tersenyum.

Sekelompok orang masuk ke dalam lift, Amanda Mu bersenda gurau dengan mereka: "Bagaimana kalian melewati akhir pekan, apa saja yang kalian lakukan?"

"Aku menemani anakku pergi ke taman bermain......"

"Aku berkencan dengan pacar."

"Pantas saja di lehermu ada bekas merah, aku kira digigit nyamuk!"

"Omong kosong apa!"

Mereka semua saling bercanda satu sama lain.

Pintu lift baru saja tertutup, sudah terbuka kembali.

Orang yang masuk adalah Sisca Mu.

Begitu Sisca Mu masuk, suara senda gurau di dalam langsung terhenti, tiba-tiba di dalam lift menjadi hening.

Amanda Mu yang pertama masuk lift, berdiri di sudut belakang, Sisca Mu mengangkat dagu dengan sombong melihat sekilas semua orang yang ada di dalam lift, tidak menyadari Amanda Mu ada disana.

Amanda Mu mengawasi Sisca Mu, melihat jaket yang digunakan Sisca Mu, merek terkenal keluaran terbaru yang dilihatnya di mall kemarin. Harganya ratusan juta.

Amanda Mu mencibir, berbicara pelan sambil tersenyum: "Selamat pagi kak."

Saat ini lift naik perlahan, di dalam juga sangat sepi, suara Amanda Mu tidak keras, terdengar di dalam lift, kedengarannya sedikit aneh.

Sisca Mu menoleh dengan tidak percaya, saat melihat Amanda Mu kembali, raut wajahnya berubah dalam sekejap.

Sisca Mu seperti sedang melihat monster yang menakutkan, kakinya lemas hampir terjatuh, dia memegang pegangan lift, memandang Amanda Mu dengan melotot: "Kenapa kamu ada disini? Bukankah kamu......"

Menyadari sekarang ada di dalam lift, dia menenangkan hatinya, pura-pura tenang dan berkata: "Amanda Mu, hari ini kamu pagi sekali."

Saat Amanda Mu berbicara, orang yang berdiri di sampingnya sedikit mundur.

Amanda Mu mengawasi Sisca Mu, samar-samar berkata: "Sedikit lebih pagi dari kakak."

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu