Spoiled Wife, Bad President - Bab 352 Biarkan Jadi Rahasia

Ekspresi Stevi Mo berubah, dia berteriak kaget:”Ayah? Apakah ini benar-benar kamu?”

Setelah dia selesai bicara, dia menatap Ricky Mo:”Ricky, ini panggilan dari ayah.”

“Oh.” Ricky Mo berjalan menghampirinya dan duduk di atas sofa yang ada di depannya.

Stevi Mo berpikir Ricky Mo ingin mendengarkan kata-kata Herman Mo dan dia membuka loudspeakernya.

Terdengar suara Herman Mo yang sangat panik di ujung telepon:”Stevi, aku diculik, mereka minta 600 miliar, mereka akan melepaskanku jika memberikan uang 600 miliar ... ... kamu tolong kumpulkan uang untuk ayah ... ... “

Herman Mo masih belum selesai bicara, teleponnya direbut orang, suara orang yang berbicara terdengar aneh dan serak, jelas penculik itu menggunakan pengubah suara:”Jika tidak ada 600 miliar dalam waktu 24 jam, maka kalian akan melihat jasadnya! Ingat, tidak boleh lapor polisi.”

Stevi Mo buru-buru berkata:”Baik, baik,baik, 600 miliar, aku mengerti, aku pasti akan mengumpulkan 600 miliar, kamu jangan ... ... tut, tut!”

Dia belum selesai bicara dan teleponnya sudah ditutup.

“Apakah ayah benar-benar diculik? Jika bukan karena aku kebetulan pulang dan kebetulan menerima telepon dari penculik, apakah kamu berencana tidak mau memberitahuku? Juga tidak berencana menyelamatkan ayah, benarkah?”

Nada bicara Stevi Mo sangat emosional:”Ricky Mo, kenapa kamu begitu tidak berperasaan, tidak peduli ada berapa banyak dendam antara kamu dan ayah, dia tetap adalah ayah kandung kita!”

Ekspresi Ricky Mo tetap tidak berubah mengenai tuduhan Stevi Mo.

Dia menatap Stevi Mo tapi dia berkata kepada Doni:”Apakah kamu mendengarnya? Dia menginginkan 600 miliar untuk pergi menyelamatkan ayahnya, cepat urus.”

“Ya.” Doni menjawabnya dan keluar.

“Ricky, kamu ... ... aku barusan karena terlalu mengkhawatirkan ayah.” Stevi Mo tidak menyangka Ricky Mo akan menyetujuinya dengan begitu saja untuk memberikannya 600 miliar.

Ricky Mo hanya menggerakkan bibirnya dengan alasan yang tidak jelas dan tidak berbicara.

Pada saat ini, Charles Mo berjalan masuk dari luar dengan tas sekolah di punggungnya.

Charles Mo mengikuti sekolah asrama semester ini, sekolah yang sangat ketat dengan manajemen militer, dia tidak boleh memakai ponsel ketika di sekolah, hari ini libur jadi dia baru melihat beritanya.

“Kakak sepupu!”

Begitu Charles Mo masuk dia sudah melihat Stevi Mo dan Ricky Mo:”Aku melihat berita yang mengatakan paman diculik? Kamu juga menemukan kakak Katarina!”

Ketika Stevi Mo mendengar Charles Mo mengungkit “Katarina”, dia berbalik dan bertanya kepada Ricky Mo:”Siapa Katarina?”

Ricky Mo berdiri, dia memandang Charles Mo dengan pandangan serius:”Ikut aku, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu.”

“Kakak sepupu, apa yang terjadi sebenarnya?” Sebelumnya Amanda Mu juga sering masuk berita, jadi di alam bawah sadar Charles Mo, dia merasa apa yang ada di dalam berita sebagian besar adalah palsu.

Ricky Mo menyerahkan laporan medis Gracia Mo kepada Charles Mo:”Lihat ini dulu.”

Charles Mo mengambilnya dan melihat nama Gracia Mo tertulis di atasnya, dia membeku sejenak sebelum melanjutkan melihatnya.

Ketika melihat sampai bagian belakang, diam benar-benar terdiam.

Ricky Mo juga tidak mengatakan apa-apa untuk menghiburnya, hanya berkata kepadanya dengan nada yang bicara yang sangat tenang:”Bibi sangat mencintai paman, kondisi mentalnya kurang baik akhir-akhir ini, sampai ada pembantu yang melihatnya bunuh diri dengan menabrak tembok, kami baru menyadari bahwa masalah ini sangat serius dan menyuruh orang untuk mengantarnya ke rumah sakit.”

Charles Mo mengangkat kepalanya, matanya memerah:”Di mana dia sekarang?”

Ricky Mo melihat Charles Mo mengepalkan tinjunya.

Matanya masih tetap tenang:”Suasana hatinya tidak stabil, aku sudah menyuruh orang mengantarnya ke rumah sakit, di sana ada dokter spesialis, aku yakin ini sangat membantu kondisinya, kamu bisa pergi mengunjunginya jika kamu ada waktu.”

Sangat jarang Ricky Mo berbicara sesabar ini kepada orang lain selain Amanda Mu.

Baginya, Charles Mo berbeda dari anggota keluarga Mo lainnya.

Seperti apa yang dikatakan oleh kakek Mo, Charles Mo adalah anak yang tulus, Ricky Mo melihatnya tumbuh besar, pada akhirnya dia tidak tega untuk mengatakan kebenaran kepadanya.

Masalah tentang Gracia Mo dan Herman Mo.

Masalah kematian Krist Si.

Biarkan kebenaran yang kejam ini menjadi rahasia.

Charles Mo menyeka air matanya:”Kakak sepupu, terima kasih, masalah paman ... ... “

Ricky Mo menyelanya:”Itu urusan orang dewasa.”

Ricky Mo menyuruh orang membawa Charles Mo untuk mengunjungi Gracia Mo dan langsung mengantarnya pulang ke sekolah.

Banyak masalah yang terjadi di keluarga Mo akhir-akhir ini, Charles Mo lebih baik tetap tinggal di sekolah.

Setelah mengatur semua itu, Ricky Mo duduk untuk beberapa saat di ruang kerja sebelum dia keluar.

Melihat ke bawah dari lantai atas dan menemukan Stevi Mo masih berada di aula menunggu teleponnya.

Ricky Mo berbalik dan kembali ke kamar, ternyata dia melihat Amanda Mu bersandar di kepala ranjang.

Mendengar suara pintu dibuka, Amanda Mu mengangkat kepala menatapnya:”Sudah kembali.”

Hanya dalam waktu satu minggu, Amanda Mu kurus banyak, dagunya menjadi semakin tajam dan wajahnya semakin pucat.

Ricky Mo meremas dagunya dengan ringan, wajahnya terlihat serius:”Jika kamu bertambah kurus lagi maka aku tidak akan membawamu pergi.”

“Ricky Mo ... ... “ Raut muka Amanda Mu berubah dan menarik tangannya.

Sebaliknya Ricky Mo mengatakan hal lain:”Charles sudah pulang.”

Amanda Mu membeku:”Kamu ... ... “

Seolah mengetahui apa yang akan ditanyakan oleh Amanda Mu, Ricky Mo berkata:’Aku tidak mengatakan apa-apa.”

Amanda Mu mengangguk.

Dia pikir, Ricky Mo dan Peter Si sudah ditakdirkan berbeda.

Setelah Peter Si mengetahui asal usulnya, dia hanya memikirkan bagaimana menarik orang ke neraka untuk menderita bersamanya, tetapi Ricky Mo tidak tega membiarkan Charles Mo tahu mengenai semua kebenaran ini.

Mereka terlahirkan untuk menjadi orang yang berbeda, maka, tidak peduli Peter Si menggunakan cara apa, dia juga tidak bisa mengubah Ricky Mo menjadi orang yang sama dengannya.

……

Doni membantu Stevi Mo mengumpulkan uang sebanyak 600 miliar.

Di tengah jalan, penculik menelepon lagi, dia ingin sebagian uang tunai dan sebagian emas batangan ... ...

Ricky Mo tidak mengatakan apa-apa dan menyuruh Doni mengurusnya.

Penculik menelepon lagi, Stevi Mo sudah hampir kehilangan kesabarannya karena tindakan mereka:”Kali ini sudah cukup kan? Kami sudah menyiapkan barang yang kalian inginkan.”

Tetapi penculiknya tampaknya masih ingin bermain-main:”Begini saja, tambah uang tunai sebanyak 100 miliar lagi, maka aku akan melepaskan orang tua itu!”

Stevi Mo tidak menyangka pihak mereka akan menaikkan jumlahnya secara tiba-tiba, dia mencoba berunding dengan mereka:”Bukankah kita sudah mengatakan ... ... “

Tapi penculik sama sekali tidak memberinya kesempatan:”Jika aku masih belum melihat uangnya sebelum hari gelap, maka aku akan menyuruh orang mengirimkan sebuah tangannya.”

Begitu penculiknya menutup teleponnya, Stevi Mo berlari ke arah Ricky Mo dan berkata:”Ricky, bagaimana sekarang?”

Ricky Mo berkata dengan ringan:”Nafsu mereka akan semakin besar, mereka tidak akan pernah puas, lapor polisi saja.”

Stevi Mo juga merasa apa yang dikatakan oleh Ricky Mo masuk akal, penculik itu tahu bahwa mereka tidak akan melapor polisi maka berani begitu rakus.

Hanya saja, mereka baru melapor polisi, tapi sebelum hari gelap, mereka menerima sebuah lengan Herman Mo.

Stevi Mo ketakutan sampai pingsan.

Penculik menelepon pada saat ini.

Terdengar suara panik Herman Mo di telepon:”Ricky, mereka hanya ingin uang tunai 100 miiar, kamu selamatkan aku, aku tidak ingin mati!”