Spoiled Wife, Bad President - Bab 264 Panggilan Dari Pengadilan

Pengawal dan pembantu melihat Amanda Mu membawa batu bata, mereka terlihat panik dan mengelilinginya.

“Nyonya, apa yang ingin kamu lakukan ... ... “

Amanda Mu melirik mereka:”Suasana hatiku sedang buruk, aku ingin bawa masuk untuk menghancurkan sesuatu.”

Pengawal dan pembantu:” ... ... “

Tidak ada yang menghalangi Amanda Mu lagi, dia membawa batu bata masuk ke ruang kerja Ricky Mo.

Meskipun pengawal tidak menghalanginya tapi dia memperhatikan gerakannya.

Melihat Amanda Mu membawa batu bata masuk ke dalam ruang kerja Ricky Mo, pengawal menelepon Ricky Mo:”Tuan, nyonya membawa sebuah batu bata masuk ke dalam ruang kerja.”

“Apa yang dia lakukan?”

“ ... ... Dia mengatakan bahwa suasana hatinya sedang buruk dan mau menghancurkan barang.”

“Oh, biarkan saja.”

Pengawal:” ... ... “

Bisa jadi ini adalah seperti yang dikatakan orang-orang bahwa orang kaya suka berbuat seenaknya.

……

Di dalam ruang kerja.

Amanda Mu duduk di lantai, dia memegang batu bata dan membanting laci yang terkunci itu dengan sekuat tenaga.

Barang-barang yang dipakai oleh Ricky Mo, tentu saja barang yang bagus.

Amanda Mu menghabiskan banyak usaha sebelum lacinya terbuka.

Dia melempar batu bata ke samping, dia menepuk-nepuk tangannya dan menarik lacinya, ada sebuah kartu keluarga di sana.

Amanda Mu membuka dan melihatnya, nama Amanda Mu tertera di atasnya.

Dia segera mengeluarkan kartu keluarga itu, dia hendak bangun dan pergi, tapi sekilas melihat sebuah kotak persegi panjang yang mewah.

Kotak kecil itu terlihat sangat mewah, bahannya berkualitas bagus dan itu dipesan secara khusus.

Ini cukup menunjukkan bahwa barang yang ada di dalam kotak itu sangat berharga bagi Ricky Mo.

Apa yang ada di dalamnya?

Ricky Mo menyembunyikan dengan begitu misterius ... ...

Pasti sangat penting baginya.

Amanda Mu mengulurkan tangan dan ingin melihat barang apa yang ada di dalam kotak itu, tetapi tangannya hanya mencapai setengah jalan dan berhenti lagi.

Pada akhirnya, rasa penasaran mengalahkannya.

Dia membuka kotak kecil yang mewah itu dan menemukan bahwa di kotak itu tersimpan sebuah pena yang sudah lama.

Di atas pena itu ada logonya, Amanda Mu tahu merek ini, ini adalah merek yang sangat terkenal ketika dia masih kecil, dia ingat bahwa ketika itu sekolah memberikan hadiah pena dan ini adalah merek pena itu.

Harga pena merek ini sangat murah dan produksinya sudah lama dihentikan, sudah tidak memproduksi pena lagi.

Tidak disangka Ricky Mo masih mengoleksi satu pena ini.

Sebenarnya, pena ini tidak memiliki nilai untuk dikoleksi, pada waktu itu juga diproduksi dalam jumlah besar, tetapi Ricky Mo khusus memesan sebuah kotak untuk menyimpan pena ini .. ...

Harga kotak ini berkali-kali lipat dari penanya.

Amanda Mu mengeluarkan ponsel untuk mencari di internet waktu penghentian produksi pena ini, dia menghitungnya secara kasar, dia menemukan bahwa pena ini sudah dikoleksi oleh Ricky Mo setidaknya selama sepuluh tahun.

Sepuluh tahun yang lalu, Ricky Mo baru berusia enam atau tujuh belas tahun.

Apakah seorang gadis yang memberikan kepadanya?

Menyadari apa yang dipikirkannya, Amanda Mu kesal dan bergumam:”Bukan urusanku tentang siapa yang memberikan pena ini kepadanya!”

Lagipula, dia akan berpisah dengan Ricky Mo.

Amanda Mu mengatupkan bibirnya dan menaruh pena itu kembali, dia membersihkan tempat kejadian, kemudian dia bangun dan kembali ke kamar.

Dia meletakkan kartu keluarga, pasport, kartu identitas bersama-sama dan menyembunyikannya.

……

Di malam hari.

Ricky Mo kembali pada waktu makan malam.

Amanda Mu sedang duduk di meja makan dan akan makan, sosok ramping Ricky Mo berjalan masuk dari luar.

Auranya sangat dingin dan duduk di depan Amanda Mu.

Bibi Hu segera mengambil mangkuk dan sumpit untuk Ricky Mo.

Bukankah dia mengatakan akan sibuk belakangan ini? Masih ada waktu untuk pulang makan malam?

Sepertinya, kejadian siang tadi tentang dia menghancurkan lacinya tidak bisa disembunyikan.

Benar saja, ketika mereka menyelesaikan makan malamnya dengan tenang, Ricky Mo berbicara:”Apa yang kamu hancurkan di ruang kerjaku?”

Amanda Mu memutar otaknya dan tahu bahwa para pengawal yang mengadukannya.

Sekelompok pria dewasa tapi setiap hari hanya membuat pengaduan, bisa apa mereka?

Amanda Mu merasa kesal dan langsung membuat pengakuan:”Laci.”

Bagaimanapun juga, cepat atau lambat Ricky Mo akan tahu, tidak berguna menyembunyikannya.

Setelah Ricky Mo mendengarnya, wajahnya tiba-tiba berubah, dia berjalan ke atas tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Amanda Mu melihat punggungnya, suasana hatinya sangat rumit.

Dia tidak pernah melihat Ricky Mo seperti ini.

Amanda Mu mengangkat kepalanya, dia mengedipkan matanya dan menenangkan dirinya sebentar, lalu bangun dan mengejarnya.

Pintu ruang kerja terbuka lebar, Ricky Mo berdiri di belakang meja kerja, tangannya memegang kotak pena itu.

Amanda Mu memeluk kedua tangannya, bersandar di tengah kusen pintu, suara cibiran yang sulit dikendalikan:”Begitu menyayangi pena yang tidak berharga itu, siapa yang memberikannya? Cinta pertamamu?”

Ricky Mo tidak memandangnya, dia hanya menyeka pena itu dengan hati-hati, kemudian dia memasukkan pena itu dengan hati-hati.

Dia tidak meletakkan pena itu di laci lagi, dia langsung menguncinya di dalam brankas.

Amanda Mu melihatnya, dia mengepalkan tangannya, dia kembali ke kamar sambil menggigit bibirnya.

Mata tidak melihat maka tidak akan kesal!

Laki-laki sialan.

Ricky Mo masuk ke kamar dan melihat Amanda Mu sedang membalik-balik sebuah majalah, dia melihat sebuah halaman tidak lebih dari tiga detik dan membaliknya lagi, bisa dilihat bahwa dia tidak serius melihat majalahnya.

Dia mendekatinya dan merebut majalah yang ada di tangannya.

“Kembalikan.” Amanda Mu mengulurkan tangan untuk merebutnya, dia mengangkat kepala dan memelototinya.

Ricky Mo mengangkat bibirnya dan tersenyum dingin:”Apakah kamu pikir setelah mencuri kartu keluarganya maka aku akan membiarkanmu pergi?”

“Aku bukan binatang peliharaanmu, aku bisa pergi ke mana saja yang aku inginkan, mengapa aku harus mendapatkan izin darimu?” Amanda Mu mengangkat dagunya, wajahnya sangat arogan dan tidak mau menyerah.

Senyum di bibir Ricky Mo semakin dalam:”Kamu bisa mencobanya.”

Kepercayaan dirinya sangat menyilaukan mata.

Dia masih belum melakukan apa-apa, Ricky Mo sepertinya bisa melihat semuanya, Amanda Mu merasa dia sudah dikalahkan.

Amanda Mu merasa kesal.

Kekesalan ini bukan hanya karena dia tahu bahwa dia tidak bisa mengalahkan Ricky Mo, masih ada satu alasan yang sangat penting dan itu adalah dia merasa bahwa dirinya lemah.

Menghadapi Ricky Mo, dia sama sekali tidak punya ruang untuk melawan.

Malam ini adalah malam pertama Ricky Mo tidur di rumah setelah kecelakan yang menimpa kakek Mo.

Mereka berdua tidur di kedua sisi tempat tidur, tidak ada pelukan yang mesra juga tidak ada komunikasi antara mereka.

Dini hari berikutnya.

Amanda Mu dan Ricky Mo bangun hampir bersamaan.

Amanda Mu turun duluan sebelum Ricky Mo.

Seorang pengawal berdiri di aula.

Ketika dia melihat Amanda Mu, dia memanggil dengan hormat:”Nyonya.”

“Apakah ada sesuatu?” Amanda Mu menebak bahwa mungkin dia mau melakukan sesuatu dan berjalan menghampirinya.

Pengawal itu kemudian menyerahkan sebuah dokumen kilat kepada Amanda Mu.

Amanda Mu menatap dokumen itu selama beberapa saat, samar-samar menebak apa yang ada di dalamnya.

Kemudian, dia mengambilnya.

Dia membuka amplop dokumen itu, dia menemukan bahwa isinya sama seperti tebakannya, itu adalah panggilan pengadilan.

kecelakaan yang menimpa kakek Mo dianggap sebagai tindak pidana, Amanda Mu sekarang adalah wanita hamil dan hanya bisa mengambil jaminan untuk menunggu persidangan.

Langkah kaki terdengar di belakang.

Amanda Mu tahu bahwa Ricky Mo telah turun.

Dia menoleh dan mengangkat dokumen yang ada di tangannya, nadanya mengejek:”Ricky Mo, di sini juga ada bagian kerja kerasmu kan?”

Novel Terkait

My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu