Spoiled Wife, Bad President - Bab 146 Kakek Mu, Sudah Lama Tidak Berjumpa

Duduk di dalam mobil, Amanda Mu diam-diam menolehkan kepalanya untuk mencuri pandang pada Ricky Mo.

Ricky Mo hanya memandang lurus ke depan dan fokus menyetir, tapi sepertinya ia memiliki mata diatas kepalanya karena tiba-tiba bertanya: “Kenapa melihatku?”

“Tidak...” Amanda Mu dengan cepat memalingkan kepalanya.

Ia merasa Ricky Mo adalah seseorang yang sangat hebat.

Setelah Kakek Mu kembali ke negara ini, keluarga Mu bisa saja menelepon Amanda Mu dan memintanya untuk datang makan bersama, tapi tidak harus siang hari ini, bukan? Apalagi kalau mereka hanya menduga, bukankah seharusnya mereka menelepon untuk meminta persetujuannya?

Sedangkan Ricky Mo langsung datang menjemputnya, menandakan bahwa ia tidak memiliki rasa ragu sedikit pun dan ia tidak merasa dugaannya akan salah.

Ia benar-benar adalah seseorang yang sangat percaya diri.

...

Kedua orang itu dengan cepat sampai di rumah keluarga Mu.

Ketika para pelayan penjaga pintu melihat Amanda Mu, mereka membungkuk dengan hormat dan menyapa: “Nona ketiga.”

Amanda Mu langsung menuntun Ricky Mo ke dalam.

Tidak ada siapapun di ruang tamu, namun terdengar suara dari dapur.

“Amanda! Kamu pulang!”

Novia Xiao berjalan keluar dari dapur dan begitu melihat Amanda Mu, matanya menyipit karena tersenyum.

Amanda Mu menyapa: “Ibu.”

Setelah berjalan mendekat, Novia Xiao baru melihat Ricky Mo yang berdiri di belakang Amanda Mu. Perawakan pria itu sudah banyak berubah.

Novia Xiao melirik Ricky Mo, lalu menarik Amanda Mu dengan keras dan berjalan menjauh ketepi: “Amanda, kenapa kamu membawanya pulang? Apa yang kamu lakukan! Kamu dan ia...”

Sepertinya Novia Xiao merasa kata-kata berikutnya sulit untuk diucapkan. Ia berhenti sejenak lalu berujar lagi: “Meskipun kamu memiliki hubungan yang tidak biasa dengannya, tapi kamu juga tidak bisa seenaknya membawanya pulang! Bagaimana kalau Ricky tahu!”

Bagaimana kalau Ricky Mo tahu?

Entahlah. Lagipula, pria itu sendiri yang ingin datang.

“Bagaimana lagi? Kalau ia tahu ya tahu!” jawab Amanda Mu tidak peduli.

Novia Xiao masih mengira Ricky Mo adalah ‘Charles Mo’, sehingga ketika ia melihat Amanda Mu membawanya pulang, ia mengira ada hubungan yang tidak biasa diantara mereka.

Meskipun begitu, terlihat jelas sikap Novia Xiao tidaklah sama dengan sebelumnya.

Sebelumnya, ia akan selalu memarahi Amanda Mu apabila melihat putrinya dengan ‘Charles Mo’. Sekarang, walaupun masih terdengar tanda ia tidak setuju dalam nada bicaranya, tapi sebenarnya Novia Xiao hanya khawatir apabila Ricky Mo memergokinya.

Perubahan sikap ini benar-benar menarik.

Amanda Mu tidak berniat berkelit dengan Novia Xiao lebih lanjut dalam masalah ini sehingga ia langsung bertanya: “Kakek dimana?”

Ia dan Ricky Mo ingin bertemu dengan Kakek Mu.

“Di ruang membaca di lantai atas. Aku antarkan.” jawab Novia Xiao dan berjalan menaiki tangga.

Belum juga berjalan dua langkah, Novia Xiao menolehkan kepalanya dan melihat ‘Charles Mo’ yang berjalan di belakang Amanda Mu. Raut wajahnya pun berubah: “Amanda, kamu...”

Sepertinya Amanda Mu belum bisa membaca pikiran Novia Xiao sehingga ia hanya bertanya: “Ada apa?”

Novia Xiao jarang sekali berujar dengan tegas seperti ini: “Silakan Tuan Mo duduk di ruang tamu dan minum teh. Amanda hanya naik untuk bertemu dengan kakeknya saja, secepatnya akan turun lagi.”

“Tidak masalah, aku pergi bersamanya saja.” jawab Ricky Mo datar.

Ia lalu dengan segera menarik tangan Amanda Mu dan berjalan menaiki tangga.

Rumah keluarga Mu dibangun pada sebidang tanah yang dibeli Kakek Mu saat masa mudanya. Rumah ini sangat besar dan ada banyak kamar di lantai dua.

Ricky Mo pun bertanya: “Dimana ruang baca kakekmu?”

Walaupun Kakek Mu akhir-akhir ini tinggal di luar negeri, tapi ia masih menggunakan ruang baca di rumah keluarga Mu. Sesekali, akan ada pelayan yang datang dan membersihkan ruangan ini.

“Disini.”

Amanda Mu membawa Ricky Mo sampai di pintu ruang baca Kakek Mu. Ia dan Ricky Mo saling berpandangan, lalu menjulurkan tangan dan mengetuk pintu.

Dari dalam terdengar sebuah suara seseorang yang sudah tua namun masih bertenaga: “Masuk.”

Amanda Mu mendorong pintu hingga terbuka. Matanya menangkap sosok kakeknya yang sedang berdiri di depan rak buku sambil membalikkan lembaran sebuah buku yang berada dalam genggamannya.

Nama Kakek Mu adalah Omar Mu, ia merupakan salah satu dari sekelompok senior orang terjun berbisnis pada masanya.

Punya keberanian dan pengetahuan, tapi tidak memiliki otak bisnis.

Dapat dilihat bahwa Kakek Mu menjaga penampilannya dalam beberapa tahun terakhir dengan baik. Meskipun rambutnya sudah menipis, tapi rambutnya tersisir rapi. Sepasang kacamata membaca bertengger dan ia mengenakan kemeja yang rapi beserta rompi. Terlihat seperti seorang profesor senior di sebuah universitas.

Pada dasarnya, Amanda Mu tidak memiliki kesan apapun terhadap Omar Mu. Kali ini dengan melihatnya berdiri, ia akhirnya memiliki kesadaran terkait ‘kakeknya’.

Amanda Mu pun menyapa dengan lantang: “Kakek.”

Mendengar suara Amanda Mu, Omar Mu pun menengadahkan kepalanya dan menatapnya.

Meskipun ia sudah berusia lebih dari 70 tahun, tapi sepasang matanya masih sangat tajam.

Ia menatap mata Amanda Mu dengan tatapan asing sesaat, lalu berpikir sejenak, dan akhirnya berujar: “Cucu ketiga? Amanda?”

Istilah ‘cucu ketiga’ ini terdengar sangat akrab.

Amanda Mu menganggukkan kepalanya: “Ya kakek, ini aku.”

“Ketika aku pergi, kamu baru sebesar ini.” ujar Omar Mu sambil membandingkan dengan tinggi meja, “Dalam sekejap, kamu sudah tumbuh sebesar ini.”

Omar Mu berjalan memutari meja dan menghampiri Amanda Mu, raut wajahnya terlihat emosional.

Tepat pada saat itu, ia baru menyadari keberadaan Ricky Mo di belakang Amanda Mu.

Mata Omar Mu seketika menegang, raut wajahnya berubah.

Ricky Mo mengambil satu langkah mendekat, memberikan Omar Mu kesempatan untuk melihatnya dengan lebih jelas. Ia lalu berujar pelan: “Kakek Mu, sudah lama tidak berjumpa.”

Raut wajah Omar Mu berubah beberapa kali sebelum akhirnya menjadi tenang dan bertanya dengan ragu: “Kamu... Ricky Mo?”

“Ya.” Ricky Mo mengangkat sedikit bibirnya tapi tidak ada senyum yang menghiasi wajahnya.

Suasana di dalam ruangan itu mendadak menjadi dingin.

Amanda Mu tidak menyangka kakeknya ternyata mengenal Ricky Mo.

“Kamu...”

Omar Mu hendak mengatakan sesuatu, ketika tiba-tiba terdengar suara pelayan dari luar: “Tuan, sekarang waktunya makan.”

“Lebih baik makan dulu.” Omar Mu melirik Ricky Mo sekilas, lalu membalikkan tubuhnya dan berjalan keluar.

Amanda Mu menatap Ricky Mo dan berjalan bersamanya di belakang lalu bertanya padanya: “Kamu dan kakek pernah saling bertemu sebelumnya? Kakek masih mengenalimu?”

Ricky Mo tidak menampiknya dan justru mengakui dengan cepat: “Ya.”

...

Ketika Amanda Mu dan yang lain sampai di ruang makan, ternyata ketiga orang anggota keluarga Mu lainnya sudah duduk.

Melihat Amanda Mu membawa ‘Charles Mo’ kembali ke rumah keluarga Mu, Sisca Mu pun tidak dapat menahan diri untuk tidak menyindir: “Amanda, hari ini kita makan sekeluarga. Untuk apa kamu membawa orang luar datang?”

Walaupun rupa ‘Charles Mo’ tampan, tapi tidak ada getaran ketertarikan diantara mereka. Sekarang, wanita itu sedang melirik Peter Si dan merasa Peter Si memiliki jabatan yang lebih tinggi dibandingkan ‘Charles Mo’. Jadi, tentu saja Sisca Mu malas untuk melirik ‘Charles Mo’.

Tanpa menunggu Amanda Mu berujar, Omar Mu mengangkat kepalanya dan menatap Sisca Mu dengan dingin.

Walaupun Omar Mu juga menyayangi Sisca Mu dan saudaranya, tapi ia tidak memanjakan mereka membabi-buta seperti Kelvin Mu. Ia justru lebih tegas.

Sisca Mu juga sedikit takut dengan kakeknya sehingga ia langsung menundukkan kepala dan tidak berani bersuara lagi.

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu