Spoiled Wife, Bad President - Bab 732 Dia Ketiduran Di Dalam Mobil

Wajahnya cantik, rajin, tidak perhitungan, ada beberapa anak muda di dalam kru yang punya maksud dengan Amanda Mu, tapi tidak ada yang berani mengatakannya.

Masalah yang dihadapi Amanda Mu dalam beberapa tahun ini sudah terlalu banyak, jatuh dan bangun, seluruh temperamennya sudah berbeda, meskipun mereka tertarik dengan Amanda Mu, mereka tidak berani mengatakannya karena merasa tidak bisa mengimbanginya.

……

Setelah Amanda Mu sampai di bandara, dia menunggu setengah jam sebelum waktu keberangkatan.

Tidak banyak orang pada penerbangan dini hari, masih banyak tempat duduk yang kosong.

Setelah Amanda Mu naik pesawat, dia meminta pramugari membawakan selimut untuknya, posisi tempat duduknya ada di sampng jendela, di luar masih gelap gulita jadi tidak ada yang bisa dilihat.

Dia sangat sibuk selama satu bulan ini, dia hanya bisa memikirkan masalah hak asuh pada malam hari.

Sedangkan masalah Ricky Mo dan Maggie Su tidak pernah dilaporkan oleh media.

Masalah ini membuat Amanda Mu merasa sangat beruntung.

Dia masih punya waktu.

Pikiran dan badan Amanda Mu sudah sangat lelah, tapi Amanda Mu tidak merasa mengantuk setelah menyandarkan badannya di kursi, jadi matanya terbuka sambil memikirkan beberapa hal.

Matanya terbuka selama dua jam.

Setelah pesawatnya mendarat, Amanda Mu menarik kopernya keluar dari bandara, lalu dia menerima panggilan telepon dari Tisno.

Pada waktu itu Tisno memintanya untuk memberitahunya jika dia mau kembali ke kru, tapi ketika Amanda Mu pergi, dia melupakan masalah ini, dia juga berpikir bahwa jika dia ikut bersama di kru akan merepotkan maka dia tidak membiarkan Tisno ikut.

Beberapaa hari yang lalu Tisno meneleponnya untuk bertanya kapan dia akan kembali ke kota J, dia ingin pergi menjemputnya.

Pada waktu itu Amanda Mu hanya sembarangan mengungkitnya, tidak disangka Tisno akan meneleponnya pada jam segini, apakah dia sudah menebak bahwa dia akan naik penerbangan yang ini?

Tangan Amanda Mu menarik koper, tasnya diletakkan di atas koper supaya dia bisa memegang ponselnya.

Dia masih belum bersuara, tapi Tisno yang ada di seberang sana bertanya:”Nona Mu, apakah kamu sudah turun dari pesawat?”

Amanda Mu bertanya sambil berjalan:”Bagaimana kamu tahu aku sudah turun dari pesawat?”

Pintu keluar bandara pada jam tiga dini hari tidak ramai, cuacanya terasa dingin dan sunyi, Amanda Mu menarik mantelnya sambil berjalan dengan cepat ke arah luar.

“Satu setengah jam yang lalu aku meneleponmu dan tidak bisa terhubung. Sebelumnya kamu mengatakan, kamu akan pulang setelah menghadiri pesta berakhirnya syuting. Karena kamu ingin buru-buru pulang maka kamu pasti akan memesan tiket pada malam harinya.” Tisno menganalisanya dan berkata dengan pasti.

Amanda Mu tersenyum:”Benar, aku sudah turun dari pesawat, aku sudah hampir keluar sekarang.”

“Kamu ada di pintu keluar yang mana, aku akan membawa mobilnya ke sana untuk menjemputmu.” Setelah Tisno berkata seperti itu, Amanda Mu mendengar suara mobil dinyalakan.

Amanda Mu tertegun sebelum mengangkat kepalanya:”Aku ada di pintu keluar E.”

“Tunggu aku selama tiga menit.” Tisno menutup teleponnya setelah dia selesai mengatakannya.

Setelah Amanda Mu keluar, dia berhenti di pinggir jalan sambil menunggu mobil Tisno. Hanya ada beberapa orang yang lewat, Amanda Mu menarik bajunya, dia merasa cuaca musim semi di kota J tahun ini sangat dingin.

Kurang dari tiga menit, Tisno sudah sampai.

Penglihatan Amanda Mu sangat bagus, dia sudah bisa melihat mobil Tisno dari kejauhan.

Tisno menghentikan mobilnya di depan Amanda Mu, setelah mobilnya berhenti total, dia turun untuk membantu Amanda Mu meletakkan kopernya di bagasi.

Sebenarnya Amanda Mu ingin mengangkatnya sendiri, tapi Tisno sudah turun, dia tidak mengatakan apa-apa sambil menarik pintu mobil dan masuk ke dalamnya.

Dia benar-benar sangat lelah.

Badan dan pikiran yang lelah.

Setelah Tisno meletakkan kopernya, dia masuk untuk menyetir.

Setelah melihatnya naik ke mobil, Amanda Mu bertanya:”Kamu sudah menunggu berapa lama?”

“Aku langsung ke sini setelah aku meneleponmu dan kamu tidak mengangkatnya. Ketika ada pesawat yang tiba, aku akan meneleponmu, akhirnya ponselmu bisa dihubungi dan itu adalah saat ketika kamu turun dari pesawat.” Meskipun cara ini sedikit merepotkan tapi sangat berguna.

“Sebenarnya kamu tidak perlu melakukan ini.” Maksud Amanda Mu adalah Tisno tidak perlu seteliti itu.

Tisno tidak menjawabnya, dia membawa mobil dengan sangat stabil, kata-katanya juga masuk akal:”Kamu sekarang adalah majikanku, aku punya tanggung jawab untuk melindungimu. Tidak aman jika seorang wanita berada di luar sendirian.”

Amanda Mu terdiam untuk waktu yang lama setelah mendengar kata-kata Tisno.

Tisno tidak melihat Amanda Mu, dia tidak perlu Amanda Mu menjawabnya, dia hanya melakukan apa yang harus dia lakukan.

Tapi hati Amanda Mu saat ini sangat kacau.

Di malam musim semi yang dingin ini, dia membawa badan yang kelelahan pulang sendirian, untuk menghadapi sebuah pertempuran yang kemenangannya sangat tipis, hatinya sebenarnya sudah sangat rapuh.

Tapi pada saat ini, dia bisa merasakan sedikit kehangatan.

Orang yang tidak punya rumah untuk kembali, bisa merasakan kebaikan dari orang lain.

Misalnya Emelyn Qin yang membantunya menghalangi dirinya supaya tidak dipaksa untuk tetap tinggal di pesta berakhirnya syuting, misalnya Tisno yang datang menjemputnya.

Hati Amanda Mu yang lelah menjadi lebih bersemangat dan perlahan-lahan kembali normal.

Amanda Mu menarik napas dalam-dalam, dia menutup jendelanya sebelum mengatakan:”Terima kasih.”

Meskipun suaranya tidak kencang, tapi Tisno sangat peka, dia bisa mendengarnya.

“Aku sudah mengatakan bahwa ini adalah kewajibanku sebagai seorang pengawal.” Tisno mengulangi kata-kata yang pernah dia ucapkan.

“Aku tahu, tapi aku sangat berterima kasih kepadamu.” Amanda Mu melihatnya:”Sebenarnya kamu adalah orang yang sangat baik.”

Tisno menoleh ke arahnya, tatapannya terlihat suram dan berat:”Di tanganku ada banyak noda darah orang, aku bukan orang baik.”

“Aku hanya mengatakan bahwa kamu adalah orang yang sangat baik, aku tidak mengatakan bahwa kamu orang baik.” Amanda Mu perlahan-lahan mengerutkan keningnya, nada suaranya terdengar tersenyum.

Tisno mendengus dan tidak berbicara lagi.

Amanda Mu melihat lampu jalan yanga ada di luar, tanpa sadar dia ketiduran, dia tertidur nyenyak.

Mobil Tisno sangat stabil, Amanda Mu juga tidak bangun di tengah perjalanan.

Dia memarkirkan mobilnya di bawah area tempat tinggal, dia bersiap membangunkan Amanda Mu, terdengar notifikasi pesan di ponselnya.

Tisno melihat isi pesan itu dan segera keluar dari mobil dan berdiri di tempat yang gelap, yang tidak ada lampu jalannya.

Jika berdiri di tempat yang tidak ada lampu jalannya maka tidak akan kelihatan jika ada sebuah mobil yang berhenti di sana jika tidak melihatnya dengan teliti.

Setelah Tisno berada di sana, dia menyesuaikan pandangan matanya sebelum mengetuk pintu mobilnya.

Jendela mobil diturunkan, tercium bau asap rokok dari dalam.

Suara pria itu memang sangat rendah, barusan dia mengisap beberapa batang rokok, suaranya jadi terdengar serak:”Apakah kamu sudah menjemputnya?”

“Apakah mau melihatnya? Dia tertidur di dalam mobil.” Kata-kata yang begitu perhatian keluar dari mulut Tisno, ini membuatnya terasa aneh.

Pria yang ada di dalam mobil terdiam untuk beberapa saat:”Tidak perlu.”

Kemudian, Tisno melihat pria yang ada di dalam mobil menghidupkan koreknya untuk menyalakan sebatang rokok lagi. Setelah koreknya dimatikan, tercium bau asap rokok yang kental lagi dan terlihat api menyala dalam kegelapan.

Tisno mengerutkan keningnya:”Ricky Mo, aku menemukan bahwa kamu dan kakakmu sedikit mirip.”

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu