Spoiled Wife, Bad President - Bab 735 Dia Ingin Menghilangkan Semua Rintangan

Siti Han juga bisa melihat bahwa Ricky Mo sangat peduli dengan Amanda Mu, cinta dan sayang di matanya tidak bisa disembunyikan.

Dia bertanya kepada Siti Han:”Apakah lebih cepat sembuh jika diinfus?”

Siti Han mengangguk:”Ya.”

Setelah dia selesai mengatakannya, dia melihat ke arah Doni:”Doni, kamu bantu aku sebentar.”

Doni segera menghampirinya dan membantu Siti Han mengambil barang.

Selama periode itu, Siti Han mengeluh Doni sangat tidak cekatan, dia memelototinya tapi bukan benaran marah, watak Siti Han sedikit agak buru-buru.

Siti Han berpikir Ricky Mo tidak melihatnya, sebenarnya Ricky Mo melihat semuanya dengan jelas.

Dia tiba-tiba merasa sedikit iri.

Ricky Mo menunduk, mulutnya terlihat melengkuk, tapi tidak ada senyum jelas di wajahnya.

Tidak tahu apakah dia ingin tertawa atau apakah dia punya maksud lainnya.

Selalu ada orang yang ingin dia hidup dengan tidak terlalu damai, dia bisa hidup seperti itu, tapi dia tidak bisa membiarkan Amanda Mu hidup dengan tidak tenang.

Tidak peduli Amanda Mu atau Joanna Mo, semua yang dia lakukan karena dia pernah terluka dulu.

Dia pernah mencoba sebuah solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah itu, tapi masalah-masalah lama terlalu banyak, sama sekali tidak punya cara untuk diselesaikan dengan sempurna.

Dia hanya bisa memakai segala cara supaya Amanda Mu tidak ada hubungan dengannya lagi. Dia melakukan dan memperlihatkan hal yang menyakitkan Amanda Mu, itu hanya dia lakukan untuk ditunjukkan kepada orang yang tidak ingin dia hidup dengan damai.

Mereka tidak ingin dia hidup dengan damai maka dia akan mengabulkan keinginan mereka.

Cepat atau lambat, dia akan menghilangkan semua rintangannya ... ...

Ketika Ricky Mo mengangkat kepalanya lagi, emosi rumit di matanya sudah menghilang jauh, hanya menyisakan mata yang dingin.

Siti Han sudah selesai memasangkan infus Amanda Mu, cairan yang dingin masuk dari punggung tangan yang membuat seluruh tangannya terasa dingin, perasaan ini terasa sangat tidak nyaman.

Meskipun sedang tertidur, Amanda Mu terus menggerakkan tangannya, dia ingin membuang rasa dingin itu.

Ketika Siti Han melihatnya, dia maju untuk menahan tangan Amanda Mu:”Jika dia bergerak terus, mungkin akan membuatnya terluka.”

Ketika Ricky Mo melihatnya, dia langsung menghampirinya dan berkata kepada Siti Han:”Aku saja.”

Siti Han tertegun, Doni berbicara pada saat ini:”Biarkan tuan muda yang melakukannya.”

Siti Han baru melepaskan tangannya dan memberikan ruang bagi Ricky Mo untuk menenangkan Amanda Mu.

Ricky Mo duduk di samping tempat tidur, dia perlahan-lahan membungkukkan badannya dan menekankan salah satu tangannya yang besar di punggung tangan Amanda Mu, tangan yang lainnya lagi diletakkan di bawah telapak tangan Amanda Mu.

Kedua tangannya berada di antara telapak tangan Amanda Mu untuk memegang tangannya, dia tidak menggunakan tenaga, dia hanya menyentuh tangannya dengan ringan, tapi anehnya Amanda Mu langsung menjadi tenang.

“Kapan dia akan bangun?” Ketika Ricky Mo melihatnya sudah tenang, dia menarik satu tangannya untuk merapikan rambut yang menutupi wajahnya ketika dia bergerak tadi sebelum dia melihat ke arah Siti Han.

“Dia akan bangun dalam satu jam.” Siti melihat semua gerakan yang dilakukan oleh Ricky Mo, kemudian dia teringat gosip yang akhir-akhir ini terdengar, suasana hatinya menjadi rumit.

Ricky Mo tidak berbicara lagi, alisnya yang terus dikerutkan terlihat sedikit melonggar, seolah-olah dia sudah tenang.

Meskipun Siti Han merasa sedikit rumit dan tidak mengerti, tapi dia juga sangat tahu diri dan tidak menanyakannya.

Kebanyakan pasangan yang sudah lama hidup bersama akan memiliki kesamaan pada diri mereka.

Kesamaan antara Siti Han dan Doni mungkin adalah mereka sangat tahu apa yang harus mereka katakan dan apa yang tidak boleh mereka tanyakan.

Setelah Siti Han selesai mengatakannya, dia melihat ke kotak obat yang dia bawa dan berkata:”Tapi dia perlu minum obat setelah bangun.”

Ricky Mo tidak mengatakan apa-apa, dia menarik lengan Siti Han yang mengisyaratkan dia keluar bersamanya.

Siti Han mengikuti Doni berjalan keluar dari kamar, kemudian Doni perlahan-lahan menutupkan pintu kamar Amanda Mu.

Siti Han berjalan beberapa langkah sebelum berbisik kepada Doni:”Meskipun bosmu terlihat dingin, tapi dia tidak seaneh yang kamu ceritakan.”

Ketika Doni pertama ikut dengan Ricky Mo, dia hanya seorang mahasiswa miskin yang baru lulus, dia tidak punya apa-apa, dia tidak punya kelebihan lain selain bekerja keras dan mengeluh.

Karena Doni yang seperti itu, setiap kali dia pulang kerja, dia akan menceritakan sikap Ricky Mo yang sangat aneh.

Ketika mereka menikah, Ricky Mo pergi untuk menghadiri pestanya, pada waktu itu Siti Han bahkan tidak berani berbicara.

“Hush!” Doni buru-buru menyuruhnya diam:”Hati-hati kedengaran oleh tuan muda nanti.”

“Apakah dia bisa mendengarnya dari jarak sejauh ini?” Siti Han merasa dia terlalu panik.

Doni melihat ke arah pintu kamar dan menjelaskan kepada Siti Han:”Sebelumnya tuan muda melihat ponselnya di dalam kantor kemudian dia tiba-tiba berdiri dan berlari ke arah luar? Menurutmu apakah melihat ponsel bisa mengetahui bahwa nyonya sedang sakit?”

“Seharusnya ... ... tidak bisa kan?” Siti Han merasa sedikit angker:”Dia ... ... apakah dia bisa merasakan nona Mu sedang sakit?”

Doni mengangkat bahunya yang berarti dia juga tidak tahu.

Dua detik kemudian, dia berkata sambil menghela napas:”Kamu juga jangan berpikir bahwa temperamennya sangat bagus, dia akan bersikap tenang seperti ini ketika bersama dengan nyonya.”

Siti Han tidak berbicara.

……

Di dalam kamar, Ricky Mo masih duduk di samping tempat tidur sambil memegang tangan Amanda Mu, dia tidak bergerak sama sekali.

Setelah Amanda Mu diinfus, dia tidur semakin nyenyak.

Ricky Mo mencoba untuk menggerakkan tangannya, Amanda Mu juga ridak bergerak lagi.

Dia merapikan selimut Amanda Mu, menatapnya dalam-dalam, seolah-olah dia ingin mengukirnya di dalam otaknya.

Untuk waktu yang lama, dia baru berdiri dan berjalan ke arah luar.

Doni dan Siti Han duduk dan mengobrol bersama, mungkin karena mereka takut menganggu orang yang ada di dalam maka mereka berbicara dengan suara yang pelan.

Suara Ricky Mo menutup pintu menarik perhatian mereka dan juga menghentikan obrolan mereka.

Doni berdiri dan sedikit mengangguk:”Tuan muda.”

“Tuan Mo.” Siti Han tidak memanggilnya tuan muda seperti Doni.

Ricky Mo melihat ke arah Siti Han sambil menganggukkan kepalanya:”Sudah merepotkan kakak ipar.”

Ekspresinya tidak berubah, masih dingin dan datar tapi nada bicaranya terdengar sangat sopan.

Kata-kata yang sangat sederhana membuat Doni dan Siti Han terkejut.

Kakak ipar?

Siti Han tercengang sambil melihat Ricky Mo, dia tidak yakin apakah dia sedang berbicara dengannya.

Tapi, di dalam rumah ini, selain Amanda Mu yang tertidur di dalam kamar, hanya ada dia kan?

Selain itu, Amanda Mu adalah istrinya, dia juga tidak mungkin memanggilnya kakak ipar.

Doni tidak berani mengakui bahwa orang yang sedang berbicara dengan istrinya itu adalah Ricky Mo.

Ricky Mo seolah-olah tidak menyadari bahwa sapaannya membuat pasangan suami istri ini kaget, dia berkata seperti biasa kepada Doni:”Kamu sekarang pulang dan bawa Joanna Mo kemari, ketika Amanda Mu bangun nanti, kamu katakan padanya bahwa Joanna Mo merindukannya, kamu dan kakak ipar datang dan melihatnya tidak ada di rumah dan menemukan bahwa dia sedang sakit.”

Novel Terkait

The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu