Spoiled Wife, Bad President - Bab 1358 Ini Disebut Sebagai Dedikasi Terhadap Pekerjaan

Dengan mendaparkan jawaban pasti, ekspresi sopir taksi itu menjadi semakin bingung.

Kedua gadis ini terlihat bersih dan cantik, tetapi mengapa dia merasa otak mereka sedikit tidak normal?

Siapa yang dalam keadaan baik-baik saja, namun naik taksi hanya untuk berputar di sekitar rumah sakit.

Sopir taksi itu terus berpikir di dalam hatinya, tetapi dia masih belum menunjukkannya, mereka terlihat sangat anggun, seharusnya mereka bukan orang jahat.

Lusi Shen memperhatikan bahwa sopir taksi itu terus menatapnya dari kaca spion dan samar-samar bisa menebak pikiran sopir tersebut, tetapi dia tidak banyak bicara.

Setelah berkeliling rumah sakit, Lusi Shen menemukan bahwa wartawan menunggu di setiap pintu keluar rumah sakit.

"Orang-orang ini juga terlalu ..." Wajah Metta Gu tampak tertekan, dia khawatir dengan sopir taksi tersebut, hingga membuatnya tidak bisa berkata apa-apa.

Lusi Shen tertawa kecil, "Ini disebut sebagai dedikasi terhadap pekerjaan."

Metta Gu: "..."

Lusi Shen menarik rambutnya ke satu sisi, dan berkata dengan wajah canggung: "Tuan, aku memiliki satu permintaan yang sangat aneh ..."

“Hah?” Sopir itu telah memperhatikannya cukup lama, dan juga mendengar kata-katanya dengan jelas.

"Apakah kamu bisa menemani kami masuk ke dalam rumah sakit? Kami baru saja keluar dari Hotel Mercure, seseorang telah mengikuti kami, kami memintamu untuk berputar mengelilingi rumah sakit karena ingin memastikan bahwa orang tersebut masih ada. Jika kamu menemani kami masuk, maka orang yang mengikuti kami seharusnya takut ... "

Nada bicara Lusi Shen memohon, tatapan matanya tulus, tidak seperti berpura-pura.

Sopir taksi tersebut sudah lama bekerja menjemput penumpang di sekitar hotel ini, tentu ia tahu bahwa Hotel Mercure adalah hotel terbaik di kota, kamar tamu biasa dipatok dengan harga beberapa juta untuk semalam, dan kamar presidensial bahkan puluhan juta.

Mereka yang bisa masuk dan keluar Hotel Mercure adalah orang yang kaya raya.

Sekilas Lusi Shen dan Metta Gu terlihat seperti gadis muda apalagi tinggal di hotel yang mahal, tentu saja mudah diincar oleh orang-orang dengan niat yang tidak baik.

Sopir itu adalah orang yang rela menolong, ia pun segera menganggukkan kepalanya: "Oke!"

“Terima kasih, Tuan.” Lusi Shen berkata dengan penuh rasa terima kasih.

“Kalian langsung bilang saja jika ada sesuatu, sungguh, berputar mengelilingi sekitar rumah sakit membuatku takut…” Sopir itu akhirnya lega, dan membawa Lusi Shen dan Metta Gu masuk ke dalam rumah sakit. .

Reporter yang berjongkok di pintu melihat sopir taksi dan dua wanita memasuki rumah sakit, tetapi meraka juga tidak berpikir berlebihan.

Dunia hiburan adalah sebuah lingkungan sosial, tidak ada rahasia di dalamnya.

Orang-orang di lingkungan tersebut tahu tentang pergantian manajer Lusi Shen, jadi mereka terus memandang ke pintu utama, menunggu dua wanita masuk bersama, dan bergegas menghentikan mereka.

Lusi Shen dan Metta Gu berhasil masuk rumah sakit. Metta Gu membayar biaya taksi kepada sopir, sopir itu memberikan uang kembalian, tapi Metta Gu mendorong untuk menolaknya, lalu pergi bersama Lusi Shen.

Setelah memasuki lift, Metta Gu berbisik: "Aku tidak menyangka akan mengalami lika-liku seperti ini untuk masuk ke dalam rumah sakit."

Lusi Shen tidak bersuara, memeluk kedua lengannya dengan ekspresi bijaksana.

Dengan segera, keduanya tiba di pintu bangsal Michelle Xiao.

Tidak seperti hari itu, kali ini ada dua pengawal di depan pintu.

Mereka semua adalah orang-orang yang sudah lama mengikuti James Gu, otomatis mereka langsung mengenali Lusi Shen.

"Nona Shen *?"

Orang-orang di dalam mendengar aktivitas di luar, saat ini pintu bangsal pun dibuka.

"Apa yang sedang kalian ributkan?"

Nada suara James Gu terdengar sedikit kesal, tapi dia sedikit kaget saat melihat Lusi Shen, lalu dia meluruskan ekspresinya lagi: "Kamu datang ke sini."

Dia dari tadi sepertinya mengharapkan Lusi Shen datang.

Lusi Shen menatapnya dengan dingin: "Aku datang untuk menemui Michelle."

“Dia sedang istirahat, jika ada sesuatu hal, katakan saja sesuatu padaku.” James Gu berdiri di tengah pintu, menghentikan Lusi Shen.

Lusi Shen tersenyum sinis, seolah-olah mendengar sebuah lelucon: "Kamu ingin aku mengatakannya kepadamu, apakah aku harus mengatakannya kepadamu? Apakah kamu memberi tahu aku ketika kamu ingin aku menghentikan pekerjaan?"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu