Spoiled Wife, Bad President - Bab 54 Pulang Kerja Nanti Aku Jemput

Sesampainya di departemen pemasaran, Sisca Mu langsung membawa Amanda Mu pergi ke kantor manajer.

Manajer departemen pemasaran merupakan seorang pria paruh baya berkepala botak, saat melihat Sisca Mu dia langsung tersenyum, membuat matanya menyipit. Manajer itu sangat gemuk.

“Nona kedua, nona ada perlu apa datang kesini?"

Sisca Mu melipat tangannya di depan dada, menggunakan dagunya menunjuk Amanda Mu: "Ini anggota baru di bagian peneliti pemasaran. Bawa dia berkeliling, baik-baik jaga dia ya."

Mulutnya mengeluarkan kata jaga. Tetapi sikap yang ditunjukkan oleh Sisca Mu ke Amanda Mu sangat aneh.

Manajer pemasaran mengerti apa yang Sisca Mu maksud: "Aku akan 'menjaganya' dengan baik."

"Kamu bekerja. Aku yakin denganmu." Setelah Sisca Mu selesai berbicara, dia sekali lagi menatap Amanda Mu, kemudian membalikkan badan pergi meninggalkannya.

Perkataan Sisca Mu. Membuat manajer makin merasa pasti, ‘menjaga' yang dimaksud Sisca Mu pasti menjaga yang dia pikirkan.

"Hati-hati nona!" Senyum manajer yang berseri-seri itu mengantarkan kepergian Sisca Mu, lalu dia menoleh kembali. Wajahnya dengan serius menatap Amanda Mu: "Siapa namamu?"

"Amanda Mu."

Manajer kembali ke kantornya dan duduk di belakang mejanya. Baru mulai menatap Amanda Mu.

Mengamatinya, sampai matanya seperti mau lepas, pandangan matanya tidak berhenti bergerak melihat tubuhnya: "Kamu dari keluarga Mu? Kamu memiliki hubungan dengan kepala perusahaan?"

Amanda Mu muak dilihat seperti ini. Dengan dingin berkata: "Ada sedikit hubungan."

Manajer ini terlihat seperti idiot yang hanya pintar menjilat orang. Pantas saja keluarga Teja tidak ada perkembangan sama sekali.

Ada sedikit hubungan. Juga bisa diartikan kalau hubungannya tidak terlalu dekat.

Manajer yang mengira sudah mengerti bagaimana situasinya, tersenyum kecut: "Baiklah, bekerjalah dengan baik. Aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk."

Dia sengaja menegaskan kata 'bekerja', Amanda Mu merasa mual mendengarnya.

Tapi Amanda Mu juga tidak banyak bicara. Dia langsung dibawa ke ruangan kecilnya untuk bekerja.

Setelah perkenalan singkat, Amanda Mu duduk, dia merasa rekan kerja di sekitarnya masih menatapnya.

Rekan kerja baru yang begitu cantik. Diantarkan nona Sisca Mu, mereka tentu saja penasaran.

Amanda Mu tidak menghiraukan hal tersebut, juga merasa tidak ada yang perlu dijelaskan, dia duduk, memotret dan mengirimkan ke Lusi Shen.

--Pesan teks--

Amanda Mu: Aku mulai bekerja di perusahaan keluarga Teja.

Lusi Shen: Posisi apa? Wakil direktur?

Amanda Mu: Peneliti di departemen pemasaran.

Lusi Shen: [tandatanyabesar.jpg], masih lebih baik kamu jadi asistenku, aku bisa memberimu gaji sebesar 1 Milyar.

Pfft——

Amanda Mu hampir saja mengeluarkan suara tawanya, bagaimana bisa Lusi Shen mencari asisten seperti dia ini.

Ada seorang rekan kerja yang datang memanggilnya: "Amanda Mu, manajer menyuruhmu ke kantornya, ada hal dia ingin bicara denganmu.

Amanda Mu tersenyum: "Baiklah, aku mengerti, terima kasih."

Rekan kerja itu ingin berbicara tapi mengurungkan niatnya, memberinya tatapan semoga beruntung kepadanya.

Amanda Mu sebenarnya tidak takut sama sekali, manajer itu dilihat-lihat tak lebih hanya seseorang yang cuma bisa menjilat orang.

Apalagi, dari awal dia sudah mempersiapkan diri.

......

Amanda Mu mengetuk pintu masuk ke kantor manajer.

"Manda, kemari dan lihat, ini bahan yang baru saja aku buat, setelah ini kamu bawa, kamu pelajari."

Mulai memanggil Amanda Mu dengan akrab?

"Terima kasih Pak." Amanda Mu menjulurkan tangan mau mengambil dokumen tersebut.

Manajer itu lalu meraba tangannya: "Jangan buru-buru pergi, ayo bahas kerjaan dulu."

Amanda Mu tidak mengeluarkan suara, ingin menarik tangannya, manajer tersebut malah menggenggam tangannya: "Ayo duduk di sebelahku, duduk agak dekat biar lebih enak bicaranya."

Wajah Amanda Mu terlihat dingin: "Pak, tolong lepaskan tangan saya."

Manajer itu mengira dia sudah cukup memberikan Amanda Mu petunjuk, tapi dia tidak menyangka kalau Amanda Mu begitu tidak peka.

Wajahnya mulai kesal, sekuat tenaga menarik Amanda Mu, menggunakan lengan lainnya melingkari pinggang Amanda Mu, berkata: "Tadi kamu juga sudah mendengar yang dikatakan Nona Sisca Mu, kalau kamu patuh dan membuatku senang, aku tidak akan mempersulitmu."

"Oh?" Amanda Mu tersenyum melihatnya, satu tangannya merogoh saku jasnya.

Manajer mengira Amanda Mu akan melakukan sesuatu, mendekat ingin menciumnya, tapi sebelum manajer itu berhasil mendekatinya, dia merasakan tubuhnya mati rasa, matanya melotot, menunjuk Amanda Mu dan berkata "Kamu", lalu dia jatuh ke tanah diikuti dengan suara yang keras.

Amanda Mu menyingkirkan tembak listriknya, mengambil dokumen, menginjak tubuh manajer, dan melangkah keluar dari sana.

Setelah kejadian yang dialami di Bar 456, dia menjadi lebih berhati-hati sekarang.

Rekan kerjannya yang diluar terkejut melihat dia keluar begitu cepat.

Melihat mata mereka yang terkejut, Amanda Mu hanya membalas dengan senyuman.

Begitu Amanda Mu duduk, telepon berdering.

Nomornya terlihat sedikit familiar, tapi juga terlihat sedikit asing.

Awalnya Amanda Mu tidak ingin mengangkat, tetapi karena setiap hari bertemu dengan orang ini, akhirnya Amanda Mu mengangkat teleponnya: "Ada urusan apa?"

Ricky Mo merasakan nada suaranya yang dingin, tiba-tiba Ricky Mo merasa menyesal saat pertama kali bertemu, dia mengatakan kalau dirinya adik sepupu Ricky Mo.

Tetapi, kalau dari awal Amanda Mu tahu dia itu Ricky Mo, mungkin dia tidak akan mendapatkan hal-hal yang menarik.

Nada suara Ricky Mo terdengar acuh: "Bagaimana hari pertama kerja?"

Amanda Mu yang sedang membalikkan halaman dokumen terhenti sejenak, dia khusus menelponnya hanya untuk mempedulikan bagaimana keadaannya bekerja di hari pertama?

Amanda Mu menutup dokumennya, bertanya kepadanya: "Kamu menelponku hanya untuk berbicara tentang hal ini?"

"Jangan lupa kamu masih berhutang makanan kepadaku, lebih baik menentukan hari dulu takutnya bertabrakan dengan kegiatan lainnya, malam ini saja, pulang kerja aku akan menjemputmu." Selesai Ricky Mo berbicara, dia langsung menutup teleponnya, tidak memberikan Amanda Mu kesempatan untuk menolak.

Amanda Mu bertanya-tanya, tadi pagi dia berkata yang tidak enak di dengar ke 'Charles Mo', seharusnya, 'Charles Mo' marah kepadanya, lalu memikirkan cara untuk berbaikan dengannya.

Tapi barusan nada bicara 'Charles Mo' tenang, seperti tidak terjadi apa-apa diantara mereka.

Hal ini membuatnya sedikit bingung.

"Cepat kesini, manajer pingsan."

Jarak antara kantor manajer dengan ruangan Amanda Mu tidak jauh, Amanda Mu mendongak untuk melihatnya, terlihat ada seorang wanita berdiri di depan pintu memanggil orang.

Amanda Mu menundukkan kepalanya untuk menyamarkan kehadirannya.

Akhirnya, manajer dibawa ke rumah sakit.

Amanda Mu meraba pistol listrik keren yang ada di sakunya, benar-benar sangat hebat, bisa membuat seseorang langsung masuk ke rumah sakit.

Manajer masuk rumah sakit, sampai sore hari tidak kembali ke kantor, hari ini Amanda Mu merasa melewati hari dengan tenang.

......

Saat pulang bekerja, Amanda Mu bertemu Sisca Mu di pintu lift.

Seharian ini Amanda Mu membaca dokumen, sedikit capek, sudah tidak ada tenaga untuk bertengkar dengan Sisca Mu, karena itu dia agak mundur ke samping, membiarkan orang lain jalan terlebih dahulu.

Sisca Mu juga tidak masuk ke dalam lift, orang lain berjalan, hanya tersisa mereka berdua saja.

Mereka berdua tidak ada yang berinisiatif untuk memulai percakapan.

Setelah masuk ke dalam lift, Sisca Mu menoleh melihatnya, dengan acuh bertanya: "Apa ada supir yang menjemputmu? Kalau tidak ada, Tommy Shen nanti akan membawaku pergi makan, bisa sekalian mengantarmu pulang."

Setelah Amanda Mu mendengarnya, dia memandang Sisca Mu dengan heran.

Rupanya Tommy Shen dan Sisca Mu sudah kembali berbaikan?

Merasa Amanda Mu sedang memperhatikannya, Sisca Mu dengan sangat percaya diri mengangkat dagunya.

"Tidak ada." Setelah Amanda Mu mengucapkan kata-kata ini, dia baru teringat, 'Charles Mo' mengatakan akan datang menjemputnya.

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu