Spoiled Wife, Bad President - Bab 1229 Menolak Membicarakan Masalah Sebelumnya

James Gu mendengus pelan: "Amanda, dengarkan apa yang kamu katakan, apakah kamu sengaja mempermalukan aku?"

Amanda Mu tertawa: "Kalau begitu kamu makan bersama kami saja."

"Aku tidak mau pergi." James Gu menolak dengan sangat tegas: "Aku tidak ingin melihat kalian saling menunjukkan kasih sayang."

"Kami tidak akan ..."

"Kalian duduk bersama dan memang tidak melakukan apa pun, tapi tatapan mata kalian satu sama lain menunjukkan kasih sayang."

"..."

Amanda Mu tidak mengatakan apa-apa.

Jika tatapan mata satu sama lain menunjukkan kasih sayang, maka mereka memang menunjukkan kasih sayang setiap hari.

"Kamu jangan salah paham ..." James Gu buru-buru menjelaskan: "Maksudku, kebersamaan kamu dan Ricky memberikan kesan bahwa kalian sedang jatuh cinta satu sama lain, seperti ..."

Dia mempertimbangkan kata-kata selanjutnya: "Seperti naluri, naluri yang begitu tegas sehingga tidak bisa dilepaskan begitu saja."

Amanda Mu menilai penjelasan James Gu cukup menarik.

James Gu tersenyum malu-malu: "Apakah penjelasanku terlalu munafik? Aku merasa malu."

Seketika, Amanda Mu ingin bercerita mengenai Lusi Shen.

James Gu telah mengangkat tangannya untuk menekan lift.

Setelah merasa semangat beberapa saat, Amanda Mu kembali tenang.

Dia masih memutuskan untuk menutup rahasia Lusi Shen.

Keduanya memasuki lift, Amanda Mu pun berkata, "Aku ingin bertanya kepadamu."

"Apa?"

Ekspresi Amanda Mu terlalu serius, James Gu juga mau tidak mau menjadi serius.

“Ketika kamu meninggalkan Lusi, apakah kamu pernah memikirkan konsekuensinya?” Amanda Mu menjelaskan lagi: “Konsekuensi dalam segala hal”.

Ekspresi wajah James Gu membeku.

Seolah-olah ada seseorang yang seketika menekan tombol henti, selama beberapa detik, dia mempertahankan ekspresi yang sama dalam postur yang sama, memandang Amanda Mu tanpa bergerak.

Sekarang dia sudah bertanya, Amanda Mu terus bertanya, "Nanti, ketika kamu kembali ke China, itu karena alasan apa? Apakah kamu akan merasa bersalah atau tidak bisa menyerah?"

James Gu masih tidak mengatakan apapun.

Amanda Mu bisa merasakan bahwa James Gu agak enggan membicarakan hal ini.

Dan Lusi Shen sebenarnya juga menolak membicarakan masalah sebelumnya.

Keduanya memiliki niat untuk satu sama lain, tetapi keduanya tidak ingin membicarakan masa lalu.

Tetapi semakin mereka tidak berbicara, bekas luka lama yang tertinggal sebelumnya akan tumbuh semakin besar di antara mereka, dan menjadi semakin sulit untuk dihilangkan.

Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan bekas luka ini, akan membuat kedua orang tersebut semakin sakit.

Oleh karena itu, Amanda Mu tidak dapat menahan diri untuk tidak menanyakan hal ini kepada James Gu.

Setelah beberapa lama, James Gu menghela napas: "Masalah ini sudah terlalu lama, sangat sulit untuk menjelaskan masalah ini secara mendetail sekaligus."

Dia menertawakan dirinya sendiri: "Jika diingat kembali, emosi terdalamku merasa bahwa diriku sangat bodoh, jika tidak pergi ..."

Jika tidak pergi, maka kemudian tidak akan ada hal seperti itu.

Mungkin dia sejak dulu sudah menikah dengan Lusi Shen, anak mereka seusia saat ini sudah bisa berlarian ke mana-mana.

Mungkin lebih besar dari Joanna Mo.

Amanda Mu tidak lagi berbicara.

Lift telah tiba di lantai pertama, dan keduanya keluar dari lift bersama-sama.

Sekelompok orang saling berhadapan, mereka semuanya tampaknya adalah artis perusahaan.

Ketika mereka melihat James Gu, mereka tersenyum dan menyapa.

Semuanya masing-masing terlihat muda dan cantik, cantik dan menawan seperti sekuntum bunga.

"Direktur Gu."

James Gu mengangguk, lalu menunjuk Amanda Mu dan berkata, "Ini adalah penulis skenario" The Lost City ", Amanda Mu."

“Halo Penulis Skenario Mu.” Gadis kecil itu tidak hanya muda dan cantik, tapi suaranya juga terdengar manis.

Amanda Mu membalas sapaan mereka sambil tersenyum: "Halo."