Spoiled Wife, Bad President - Bab 97 Pasti Tidak Akan Melepaskanku

Selesai makan, “Charles Mo” langsung mengusir James Gu.

James Gu bersandar pada pintu tidak ingin pergi: “Sudah selarut ini, dan juga sedingin ini. Apa tidak bisa membiarkanku satu malam disini?”

Amanda Mu sulit mempercayai James Gu yang ada di hadapannya yang terlihat seperti anak anjing yang bersandar di pintu dan tidak ingin melepaskan tangannya itu, adalah orang yang sama dengan Direktur Gu yang sangat terkenal dari media Shengding.

Mungkin karena merasa ada sesuatu yang aneh ditubuhnya.

James Gu dapat merasakan tatapan Amanda Mu, berdehem sejenak kemudian langsung melepaskan tangannya: “Sebenarnya tidak terlalu dingin juga. Aku pergi dulu.”

Setelah James Gu pergi, di ruang tengah hanya menyisakan Amanda Mu dan “Charles Mo”.

Amanda Mu melihat sekilas ke arah pintu. Benaknya merasa sedikit bingung. Kenapa Ricky Mo belum kembali?

Dia sering pergi keluar ke mana?

“Aku naik dulu.” Amanda Mu menatap “Charles Mo” sekilas, kemudian membalikkan tubuhnya ingin naik ke atas.

Namun “Charles Mo” tiba-tiba memanggilnya: “Amanda.”

“Ada apa?” Amanda Mu menghentikan langkah kakinya dan menatapnya.

Dia yang memang memiliki kulit yang putih, di bawah pancaran cahaya lampu. Wajahnya semakin terlihat seperti di lapisi bedak tipis, sepasang mata elangnya menatap pria itu, wanita itu terlihat lembut.

Ya. Sedikit menggoda.

“Soal Perusahaan Mu......” baru berucap setengah Ricky Mo sengaja berhenti sejenak. Melihat tatapan Amanda Mu yang sedikit melebar terlihat sedikit gugup, dia langsung tersenyum menyunggingkan sudut bibirnya: “Apa butuh bantuan?”

Saat dia mengucapkan setengah kalimat depan itu, jantung Amanda Mu berdetak cepat. Dia mengira jika pria itu sudah mengetahuinya.

Setelah mendengar sisa kalimatnya. Seketika hatinya merasa tenang. Namun raut wajahnya masih terlihat tidak terlalu nyaman, sedikit tersenyum paksa: “Ayahku dan yang lainnya bisa mencari jalan keluarnya sendiri. Bagaimanapun muncul masalah seperti ini di dalam pabrik, sama saja dengan berita buruk untuk perusahaan. Harus mereka sendiri yang menyelesaikannya.”

“Charles Mo” memiringkan kepalanya, menjawab pelan sambil tersenyum kecil: “Ya.”

Amanda Mu menganggukkan kepalanya, kemudian naik ke atas dengan perasaan tertekan.

Tiba di kamar. Akhirnya dia baru merasa sedikit tenang.

Bagaimanapun dia adalah bagian dari keluarga Mu, dia sudah memperkirakan masalah Perusahaan Mu ini, semakin sedikit yang mengetahui maka akan semakin baik.

Lusi Shen adalah sahabat terbaiknya, tentu saja dia tidak perlu menyembunyikan hal ini darinya.

Tapi “Charles Mo” berbeda, tidak peduli jika dia pernah membantunya, bagaimanapun dia adalah bagian dari keluarga Mo.

Terkadang orang dewasa akan serumit ini, dan juga sulit untuk mempercayai seseorang.

……

Keesokan paginya, Amanda Mu bangun, saat melewati ruang baca Ricky Mo, seketika kakinya terhenti.

Keberadaan Ricky Mo terlalu tersembunyi, dua hari ini dia tidak menanyakan kondisi Ricky Mo, dan juga tidak ada orang yang memberi tahunya

Bahkan “Charles Mo” lebih terlihat seperti sang tuan.

Walaupun Amanda Mu merasa bingung, namun karena harus pergi ke Perusahaan Mu untuk bekerja, akhirnya dia memutuskan untuk tidak memikirkannya.

Tiba di perusahaan, saat Amanda Mu melewati departemen hubungan masyarakat, dia melihat sekelompok orang sedang tertidur dengan bersandar di atas meja, dan juga melihat dua rekan kerjanya yang keluar dari pantry membawa kopi dengan kantung mata yang menghitam.

Sepertinya kemarin malam rekan kerja dari departemen sosial lembur semalaman.

Meskipun mereka telah lembur semalaman, namun masalah pabrik Perusahaan Mu juga sudah membesar, tidak seperti masalah video tidak senonoh dari Sisca Mu, yang bisa ditutup dengan mudah.

Amanda Mu baru saja duduk di ruangannya, namun seseorang datang memberitahunya untuk pergi rapat.

Hari ini Amanda Mu datang hanya untuk melihat kehebohan apa yang terjadi, jadi dia ikut memasuki ruangan rapat.

Hanya memberi beberapa tugas untuk menstabilkan pelanggan.

Saat rapat dibubarkan, Amanda Mu sedang bersiap mengikuti yang lainnya untuk keluar bersama, entah sejak kapan sekretaris Kelvin Mu datang ke sini.

Sang sekretaris sedikit menundukkan kepalanya: “Nona Mu, Presdir ingin kamu menemuinya sejenak.”

“Ada masalah apa?” tanya Amanda Mu, sambil berjalan keluar dengan perlahan.

Sang sekretaris teringat dengan Kelvin Mu yang sebelumnya menyuruhnya mencari Amanda Mu, Amanda Mu sangat tidak menghargainya dan langsung berjalan begitu saja, kemudian mengulurkan tangannya menarik bahunya, nada bicaranya terdenar sedikit pasrah: “Sebaiknya kamu pergi saja sebentar, kemarin malam Presdir juga tidak tidur semalaman......”

“Kalau begitu lepaskan tanganmu......” Amanda Mu juga ingin melihat Kelvin Mu yang terliat menyedihkan.

Dia tidak bisa tidak mengakui, jika sebenarnya dia memiliki hati yang buruk.

Tiba di depan pintu ruangan Kelvin Mu, sang sekretaris mengetuk pintu sejenak kemudian berucap: “Presdir, Nona Mu sudah datang.”

Sambil berucap, dia sambil membukakan pintu untuk Amanda Mu, kemudian membungkuk hormat.

“Terima kasih.” Amanda Mu tersenyum sejenak pada sang sekretaris, kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam, dan menutup pintunya.

Kelvin Mu yang duduk di balik meja kerjanya mengangkat kepalanya, menunjukkan sebuah senyuman hangat: “Amanda kamu sudah datang, apa sudah sarapan?”

Di atas meja kerjanya masih terdapat beberapa kotak sarapan, logo yang ada di atasnya terlihat sedikit familiar, yaitu restoran yang ada di sekitar sini.

“Sudah, ayah mencariku ada masalah apa?” Amanda Mu duduk di seberangnya, dengan raut wajah yang serius.

Wajah Kelvin Mu terlihat sangat lesu, terlihat jelas jika tidak tidur semalaman, dia menggelengkan kepalanya, raut wajahnya sedikit berubah: “Perusahaan mengalami masalah sebesar ini, kamu juga mengetahuinya, rekan-rekan dari departemen hubungan masyarakat lembur semalaman juga tidak menemukan hasil apapun, kemarin malam juga ada orang yang menghancurkan toko perusahaan......”

Kelvin Mu memasang raut wajah pahitnya sambil bercerita pada Amanda Mu, terlihat menyedihkan berkali-kali lipat.

Namun Amanda Mu tahu, Kelvin Mu menyuruhnya kemari pagi-pagi, bukan hanya untuk bercerita, dia pasti memiliki tujuan.

Seperti yang diduga, Kelvin Mu yang terus berucap, akhirnya tiba membicarakan dirinya: “Perusahaan Mu adalah perusahaan milik keluarga kita, walaupun kamu sudah menikah, tapi kamu tetap bagian dari keluarga Mu, sekarang perusahaan sedang mengalami masalah besar, tidak ada yang bisa membantu kita, kecuali......”

Ucapannya tiba di titik ini, dia sudah sangat mengerti, yaitu ingin Amanda Mu meminta bantuan pada keluarga Mo.

Amanda Mu adalah orang yang membuat masalah ini, bagaimana mungkin dia membantu Kelvin Mu.

Dia terlihat seperti tidak mengerti, berucap dengan wajah yang serius: “Oh iya, masalah ini sangat parah, kemarin malam aku melihat di internet semua orang sedang memaki perusahaan kita, jika seperti ini, kita harus berubah lebih baik lagi, berusaha mendapatkan maaf dari para konsumen......”

Kalimat ini mudah untuk diucapkan, namun sekarang masalah yang paling penting untuk Perusahaan Mu adalah, semua mitra kerja ingin memutuskan kerja sama, bahkan ada yang ingin menuntut Perusahaan Mu, hal ini untuk Perusahaan Mu bagaikan jatuh tertimpa tangga.

Namun, saat ini jika keluarga Mo dapat membantu Perusahaan Mu, maka para mitra kerja itu tidak akan berani memutuskan kerja sama.

Bagaimanapun, tidak akan ada yang berani melawan keluarga Mo.

Kelvin Mu melihat Amanda Mu yang tidak mengerti, raut wajahnya sedikit berubah, nada bicaranya mulai menjadi serius, tidak lagi berbasa-basi: “Semua itu urusan belakangan, sekarang yang paling penting adalah mempertahankan perusahaan beroperasi seperti biasanya, kamu cukup minta Ricky untuk mengutus orang memberikan instruksi, maka Perusahaan Mu dapat melewati kesulitan ini.”

Mata Amanda Mu seketika berbinar: “Bisa begitu saja?”

Kelvin Mu berpikir dirinya telah mempengaruhi Amanda Mu, langsung menganggukkan kepalanya berucap: “Benar, semudah ini.”

Namun dengan cepat, raut wajah Amanda Mu kembali berubah, wajahnya terlihat sedikit ketakutan: “Sebelumnya dia memberikan blackcard padaku, tapi kartu itu diambil oleh penculik, bahkan hingga saat ini aku tidak berani memberi tahunya, jika dia tahu masalah ini, pasti tidak akan melepaskanku......”

Novel Terkait

The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu