Spoiled Wife, Bad President - Bab 804 Aku Ingin Bertanya Padanya, Apakah Dia Tidak Menginginkanku Lagi

Setelah meninggalkan ruangan, Amanda Mu menelepon Lusi Shen.

Lusi Shen membawa Joanna Mo kembali ke ruang pribadi sebelumnya.

Amanda Mu mendorong pintu dan Joanna Mo melihatnya sekilas.

Joanna Mo memanggilnya: "Ibu!"

Amanda Mu tidak menanggapi Joanna Mo dengan lembut seperti sebelumnya.

Dia menatap Joanna Mo dengan serius, dan hanya menjawab dengan suara samar: "Ya."

Kemudian dia berbalik dan berkata kepada James Gu dan Lusi Shen: "Hari ini, sudah merepotkan kalian."

Anak kecil sangat sensitif.

Joanna Mo dapat merasakan bahwa Amanda Mu sedang marah, dia memandang Amanda Mu dengan tergesa-gesa dan berdiri di samping dengan kepala kecil di bawah, tidak berani menarik tangan Amanda Mu.

James Gu tersenyum dan berkata, "Tidak perlu begitu sungkan."

"Ya, kami akan marah kalau kamu mengatakan hal ini lagi." Lusi Shen melirik Joanna Mo dan menarik lengan Amanda Mu, berbisik, "Kamu jangan menakuti anak itu."

Amanda Mu hanya menggelengkan kepalanya sedikit, memberi isyarat padanya untuk mengetahui batasannya.

Amanda Mu melihat jam dan berkata, "hari sudah malam. Kami akan kembali lebih awal."

Setelah hal seperti itu, semua orang tidak punya pemikiran tentang makan dan bermain lagi.

Dalam perjalanan kembali, Lusi Shen dan Joanna Mo duduk di belakang dan terus berbicara dengan Joanna Mo dengan suara kecil.

Amanda Mu mengendarai mobil dengan tenang tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Di gedung tempat mereka berdua tinggal, Lusi Shen ingin mengatakan sesuatu kepada Amanda Mu ketika turun dari mobil.

Amanda Mu melihat niat Lusi Shen dan berkata sebelum dia berbicara, "Tenang saja."

Lusi Shen mendengar dan berkata tidak lagi.

Amanda Mu memimpin Joanna Mo kembali ke rumah.

Joanna Mo merasa bahwa Amanda Mu marah, dan dia tidak mengatakan apa-apa di sepanjang jalan.

Memasuki kamar, Joanna Mo tidak membutuhkan Amanda Mu untuk mengingatkan, dia mengambil sandal langsung dari lemari sepatu dan menggantinya, Dia juga mengeluarkan sandal untuk Amanda Mu yang sangat penuh perhatian dan meletakkannya dengan rapi di depan Amanda Mu.

"Ibu, ganti sepatu."

Amanda Mu tidak menolak, tetapi membungkuk dan mulai mengganti sepatu, tetapi tidak ada ekspresi di wajahnya, apalagi senyum.

Ketika Joanna Mo melihat Amanda Mu mengganti sepatu, dia berlari ke meja kopi lagi, mengambil cangkir Amanda Mu yang biasa untuk minum, dan pergi ke dispenser air untuk menerima segelas air.

Dia berjalan ke Amanda Mu membawa air dan bertanya, "Ibu, apakah kamu ingin minum air?"

Amanda Mu berjalan ke sofa dan duduk, meraih meja kopi: "Terima kasih, letakan saja."

Setelah Joanna Mo meletakkan air di atas meja kopi, dia merasa itu terlalu jauh, dan bergerak maju ke Amanda Mu.

Kemudian dia menggosok tangan kecilnya dan menatap Amanda Mu dengan linglung.

Amanda Mu menunjuk ke sofa dan hanya mengatakan satu kata: "Duduk."

Meskipun tidak ada ekspresi marah di wajah Amanda Mu, momentum yang dipancarkan darinya sudah cukup untuk membuat Joanna Mo takut.

Joanna Mo duduk di sofa dengan patuh, dengan mulut kecilnya terentang lurus, punggung lurus, tangannya di belakang, dan dia sangat pintar.

Amanda Mu marah dan sayang dan bertanya, "Apakah kamu tahu kesalahanmu dimana?"

Joanna Mo mengerutkan bibir dan mengerjapkan Amanda Mu, lalu menundukkan kepalanya lagi dan tidak berkata apa-apa.

Amanda Mu menghela nafas sedikit dan bertanya, "Ingin melihat Ayah?"

“Ya.” Joanna Mo mengangguk.

“Kamu ingin melihat Ayah, tetapi Kamu tidak seharusnya mengikuti Ayah tanpa memberitahuku!” Amanda Mu ingin membuat suaranya terdengar sedikit lebih keras, tetapi melihat tatapan Joanna Mo yang menyedihkan, dia tidak bisa menahan diri lalu menjadi nada lembut.

Mulut Joanna Mo menyipit, dengan sedikit tangisan: "Aku hanya ingin bertanya padanya, apakah dia tidak menginginkanku lagi, kenapa dia selalu tidak datang menemuiku."