Spoiled Wife, Bad President - Bab 424 Tidak Bisa Menerima Semuanya

Amanda Mu berkata sampai disini kembali tertegun, di dalam otaknya tiba-tiba muncul terlalu banyak gambaran, dia menerima secara berkelanjutan.

"Kenapa Kenzo Li menyelamatkan aku?"

"Amanda Mu…… Ricky Mo……"

Lusi Shen tidak mengeluarkan suara mengganggu dia, hanya dengan wajah yang tegang berada di samping melihat dia.

Saat ini, suster membawa dokter masuk.

Dokter dengan tergesa-gesa menghampiri: "Sudah bangun? Bagaimana rasanya?"

Sangat jelas hati dan pikiran Amanda Mu tidak disini, dia tidak menjawab ucapan dokter.

Lusi Shen mengeluarkan suara bertanya: "Baru bangun, apa yang terjadi dengan temanku?"

Dia menerima telepon segera kemari, sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, di telepon hanya dikatakan Amanda Mu berada di rumah sakit, di sepanjang jalan dia mengemudi dengan perasaan tidak tenang.

Dokter menjawab: "Saat diantar kemari dalam keadaan pingsan, tapi masalahnya tidak serius, hanya sedikit benturan di kepala."

"Benturan di kepala masalahnya tidak serius?" Raut wajah Lusi Shen tidak percaya, nada suaranya sedikit dingin.

Dokter mendorong bingkai kacamata, tertegun sejenak baru berkata: "Benturan kepala ringan seperti ini umum terjadi, dirawat di rumah sakit beberapa hari sudah bisa keluar dari rumah sakit."

Mendengar dokter berbicara seperti ini, Lusi Shen baru dengan tidak enak hati tersenyum: "Seperti ini, terima kasih ya, tapi sebelumnya otaknya pernah terluka, kali ini tidak ada masalah apa-apa kan?"

"Jadi perlu dirawat beberapa hari untuk di observasi." Selesai dokter berbicara, mengalihkan pandangan pada Amanda Mu, dengan lembut memanggil namanya: "Amanda Mu?"

"Ha?" Amanda Mu baru tersadar dari lamunannya.

Dokter bertanya padanya: "Kamu sekarang merasa bagaimana? Bagian mana yang sakit?"

Amanda Mu menggelengkan kepala, berpikir: "Tidak ada."

Pandangannya tertuju pada Lusi Shen, dia menatap Amanda Mu beberapa detik, bertanya: "Bagaimana dengan Joanna Mo?"

Lusi Shen ditanya seperti ini, baru teringat Joanna Mo masih di rumah tidur.

Dia menerima telepon, begitu mendengar Amanda Mu di rumah sakit, bergegas datang kemari.

Amanda Mu baru keluar rumah sakit belum dua bulan, Lusi Shen mendengar dia di rumah sakit, ada perasaan sensitif yang berlebihan, biasanya tinggal sendirian, tentu saja lupa di rumah masih ada anak kecil yang tertidur.

"Di……di rumah tidur." Lusi Shen berkata dengan terbata-bata.

Amanda Mu mendengar ini, menyibakkan selimut mau turun dari kasur, dengan wajah yang penuh dengan kecemasan berkata: "Kalau begitu aku sekarang pulang."

"Tunggu sebentar, dokter berkata kamu perlu dirawat di rumah sakit beberapa hari untuk di observasi." Lusi Shen segera menghalangi dia.

Amanda Mu menyingkir dari Lusi Shen: "Aku baik-baik saja."

Tubuhnya sendiri, dia bisa merasakan, baik-baik saja, sedikitpun tidak ada masalah,

Saat ini, dari luar terdengar suara polisi.

Dua polisi itu berjalan menghampiri, satu diantaranya melihat ke arah Amanda Mu: "Amanda Mu sudah bangun?"

Amanda Mu mengangkat kepala melihat, polisi mengeluarkan kartu identitasnya, berkata: "Tadi di mall terjadi pengeboman, perlu kerjasama kamu untuk memberi keterangan."

Amanda Mu menganggukkan kepala: "Baik."

Polisi membalikkan kepala ke arah dokter: "Bagaimana keadaan dia?"

Dokter menjelaskan kondisi Amanda Mu kepada polisi.

Respon Lusi Shen lambat, dengan terkejut bertanya: "Pengeboman apa?"

"Pelaku menyerahkan diri sendiri, mengatakan mau mengebom sebuah mall, saat kamu membersihkan mall dari pengunjung, Nona Mu masuk ke dalam mall, ini kecerobohanku, tapi untung saja yang diledakkan pelaku bom rakitan, tidak begitu berbahaya……"

Wajah Lusi Shen pucat: "……Benar-benar berbagai macam orang aneh."

Amanda Mu membalikkan kepala tersenyum pada Lusi Shen: "Aku baik-baik saja."

Selesai dia bicara, membalikkan kepala berkata pada polisi: "Tuan polisi, tolong cepat sedikit, anakku sendirian di rumah, aku tidak tenang."

Polisi terkejut: "Sudah menikah?"

Selesai dia bertanya, sepertinya merasakan pertanyaan ini sangat aneh, di matanya tersorot rasa canggung, tapi dengan cepat kembali seperti semula.

Polisi selesai mencatat lalu pergi meninggalkan.

Amanda Mu khawatir Joanna Mo sendirian di rumah, tentu saja tidak bisa tinggal di rumah sakit.

Dokter masih berkata dia perlu tinggal beberapa hari untuk di observasi, Amanda Mu hanya bisa menggunakan alasan "beberapa hari lagi datang melakukan pemeriksaan", meninggalkan rumah sakit.

Di perjalanan pulang, Lusi Shen baru akhirnya memiliki kesempatan bertanya pada Amanda Mu: "Amanda Mu, kamu tadi mengungkit masalah dulu kalian ke pulau kecil mencari Peter Si, apakah kamu sudah mengingat semuanya?"

Pertanyaan ini, Lusi Shen tadi juga sudah menanyakan, tapi Amanda Mu saat itu seperti sedang berpikir keras, juga tidak menjawab pertanyaannya.

Amanda Mu menganggukkan kepala dulu, sebelum Lusi Shen berbicara, dia kembali menggelengkan kepala.

"Menganggukkan kepala, menggelengkan kepala, sebenarnya ingatanmu sudah pulih atau belum, hampir saja nafasku tidak bisa keluar." Lusi Shen menghela nafas.

"Hal yang dulu sudah ingat semuanya……" Amanda Mu mengerutkan alis bertanya: "Hal setelahnya aku tidak yakin apakah benar-benar terjadi, aku benar-benar tidak sadarkan diri selama tiga tahun? Ricky Mo dia…… Juga kehilangan ingatan?"

"Benar, benar-benar." Lusi Shen dengan antusias berbicara dengan suara keras: "Kamu benar-benar sudah ingat! Bagus sekali!"

Lusi Shen gembira sekali, masih tidak begitu yakin bertanya pada Amanda Mu: "Aku tanya kamu, bagaimana kita kenal? Bagaimana kamu bisa menikah dengan Ricky Mo?"

"Saat SMA kelas tiga, kamu dibully orang, aku membuat orang itu lari ketakutan."

Selesai Amanda Mu berbicara, melihat Lusi Shen menganggukkan kepala, baru melanjutkan bicara: "Mengenai Ricky Mo, aku menggantikan Sisca Mu menikah dengannya."

Mengungkit Sisca Mu, raut wajah Amanda Mu berubah.

Lusi Shen bertanya padanya: "Kenapa?"

Amanda Mu teringat yang lalu, dia dan Kenzo Li mengalami kecelakaan mobil, ekspresinya berubah: "Karena kematian Peter Si, dia ingin membalas dendam kepadaku dan Ricky Mo, dia ingin kamu mati."

Lusi Shen mendengar dia berbicara seperti ini, raut wajahnya berubah.

"Sisca Mu dari awal sudah gila, beberapa tahun ini syuting sinetron dan film yang tidak karuan, tidak terhitung berapa banyak perbuatan buruk yang dilakukan, tapi penggemarnya juga tidak sedikit, perilakunya aneh, aku curiga sepertinya dia dibuat gila karena kematian Peter Si, bisa melakukan hal apa tidak pasti, harus lebih berhati-hati terhadapnya."

Amanda Mu menganggukkan kepala: "Hm."

Meskipun Lusi Shen tidak mengatakan, Amanda Mu juga tahu harus berhati-hati.

Apalagi Sisca Mu sudah pernah turun tangan, dan yang dilakukan sudah pasti ingin membuat dia mati.

Kecelakaan mobil yang lalu dia baik-baik saja, itu karena keberuntungannya baik.

Sisca Mu tidak akan begitu saja menyerah, tapi tidak menjamin lain kali dia masih memiliki keberuntungan seperti ini.

Ada lagi yang membuat orang merasa aneh adalah, Sisca Mu saat itu sudah dibuktikan bersalah, masih ada orang yang bisa mengeluarkan……

Masalah ini, kalau dibandingkan dengan saat itu dia ingin menabrak mati Amanda Mu, lebih kejam lagi.

Saat itu Peter Si bisa melindungi Sisca Mu, juga sangat mudah.

Tapi kali ini, masih ada orang yang melindungi Sisca Mu, siapa orang itu?

Siapa yang memiliki kekuatan sebesar itu, dan apa alasan dia melindungi Sisca Mu?

Amanda Mu tidak sadarkan diri selama tiga tahun, setelah sadar kehilangan ingatan, sekarang tiba-tiba ingatannya pulih, sepertinya waktu sedang bercanda dengannya, dalam sekejap lewat tiga tahun.

Semua hal yang terjadi, membuat dia tidak bisa menerima, selama beberapa saat pikirannya melayang.

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu