Spoiled Wife, Bad President - Bab 957 Tapi Dia Bisa Melakukan Wegalanya Untuk Amanda Mu

Dini hari berikutnya.

Ketika Amanda Mu bangun, dia menemukan bahwa sisinya kosong.

Ricky Mo sudah bangun?

"Sudah bangun."

Suara Ricky Mo tiba-tiba terdengar di kamar.

Amanda Mu menoleh dan melihat

Ricky Mo berada di sofa yang letaknya tidak jauh.

Ricky Mo telah berganti pakaian dan jelas sudah bangun untuk sementara waktu.

Dia bersandar di belakang sofa, kakinya bersilang, dan setumpuk kertas dilutut.

Jelas, dia sedang menunggu Amanda Mu bangun dan membawa dokumen itu secara khusus.

Amanda Mu bertanya: "Jam berapa sekarang."

Mungkin karena dia khawatir tentang tidurnya, Ricky Mo tidak membuka tirai, tetapi menyalakan lampu kecil.

Ruangan itu tampak sangat redup.

“Jam sepuluh.” Setelah Ricky Mo selesai berbicara, dia meletakkan kertas di pangkuannya, bangkit dan berjalan menuju Amanda Mu.

Ricky Mo duduk di samping tempat tidur dan bertanya, "Apa yang kamu inginkan untuk sarapan?"

“Terserah.” Tidak peduli apa kelezatan gunung dan lautnya, untuk Amanda Mu saat ini, semuanya tetap sama.

Makan apa saja tidak penting baginya.

Ketika turun, Amanda Mu tidak melihat Joanna Mo.

Dia melihat kembali pada Ricky Mo. Sebelum dia bisa mengatakan sesuatu, Ricky Mo menebak apa yang akan dia tanyakan, dan menjelaskan dengan lantang: "Joanna bosan selama di rumah beberapa waktu ini. Aku membiarkan James membawanya keluar untuk bermain."

Amanda Mu terkejut sesaat, lalu mengangguk: "Bagus juga."

Dia dan Ricky Mo berdua saja yang sarapan, selain ketika Amanda Mu meletakkan sumpitnya, Ricky Mo berkata "makan lebih banyak". Tidak ada komunikasi lagi antara keduanya.

Suasana ini berlangsung hingga akhir sarapan.

"Sudah diatur aku pergi ke rumah sakit hari ini?" Amanda Mu ingat apa yang dia katakan kepada Ricky Mo tadi malam. Dia mengangkat matanya kepada Ricky Mo: "Ketika Joanna Mu tidak di rumah, aku ingin pergi ke rumah sakit sekarang."

Ricky Mo terlihat agak stagnan dan berkata, "Rumah sakit belum siap."

“Aku seperti ini, apa lagi yang harus disiapkan di rumah sakit?” Amanda Mu mendengus, jelas tidak percaya dengan apa yang dikatakan Ricky Mo.

Kulit Ricky Mo menjadi gelap, mengabaikan Amanda Mu.

Tetapi Amanda Mu mulai dengan enggan mengatakan: "Ricky Mo! Aku berbicara denganmu, jangan berpikir bahwa kamu dapat menggunakan keheningan setiap kali kamu tidak ingin menjawab pertanyaan!"

Ricky Mo masih tidak bicara.

“Ayo pergi, aku kesal ketika melihatmu.” Amanda Mu mengangkat kepalanya dengan tidak sabar dan bersandar di belakang kursi roda, mengetuk-ngetukkan jarinya di sandaran tangan secara teratur.

Dia mengangkat kepalanya dan hanya bisa melihat langit-langit, tetapi tidak bisa melihat ekspresi Ricky Mo.

Tetapi dia tahu bahwa Ricky Mo pasti mengawasinya.

Dia tidak tahu apa yang dipikirkan Ricky Mo, toh dia memandangnya lama sekali.

Keduanya dalam suasana bertentangan.

“Jangan berpikir kamu berpura-pura biadab, aku akan mengirimmu ke rumah sakit.” Suara Ricky Mo terdengar pelan.

Amanda Mu membeku, menoleh untuk melihat Ricky Mo, dan menatap dengan heran.

Selama masa ini Amanda Mu jarang memiliki ekspresi yang jelas.

Ricky Mo tersenyum tipis: "Selama aku di sini, tidak ada yang bisa merebutmu dariku."

Bahkan kematian pun tidak mungkin.

Amanda Mu tertawa: "Apakah kamu pikir kamu adalah dewa?"

Ricky Mo tidak berbicara, tetapi menunjukkan senyum cerah yang jarang pada Amanda Mu.

Dia bukan dewa, tapi dia bisa melakukan segalanya untuk Amanda Mu.