Spoiled Wife, Bad President - Bab 1238 Terlalu Aneh

Dalam dua hari, Lusi Shen kembali ke Kota J.

Kebetulan saat itu akhir pekan.

Pagi-pagi sekali, Lusi Shen meneleponnya untuk pergi bermain.

Amanda Mu mengira Lusi Shen baru pulang kerja, pasti lelah, jadi ingin mengajaknya makan di rumah, tapi Lusi Shen menolak.

"Pergi makan di luar, hanya aku dan kamu."

"Baiklah."

Amanda Mu tentu saja mengikuti Lusi Shen.

Dia ingin keluar, Joanna Mo hanya bisa tinggal di rumah dan dijaga oleh Ricky Mo.

Setelah dia menjawab telepon dan kembali ke tempat tidur, Ricky Mo masih memejamkan mata, tetapi dia tahu dia sudah bangun, jadi dia berbaring di tempat tidur dan berbicara dengannya.

"Lusi sudah kembali. Aku akan keluar dan untuk makan malam. Kamu jaga Joanna di rumah."

"Ya."

Ricky Mo menjawab dan perlahan membuka matanya, suaranya yang baru terbangun dengan sedikit suara serak: "Kapan kamu akan kembali?"

Amanda Mu berpikir sejenak: "Pulang secepat mungkin."

Dia tidak tahu waktu pastinya, kalau-kalau Lusi Shen ingin minum ... dia mungkin kembali sedikit malam.

...

Amanda Mu dan Lusi Shen membuat janji langsung di mal.

Setelah berkeliling, kaki Amanda Mu sakit.

Dia bersandar di sofa di area istirahat, memukuli kakinya: "Lusi, apa kamu tidak lelah pergi kerja kali ini? Hah? Belanja lebih energik dariku."

“Sebagai wanita lajang yang baik, aku selalu menyimpan banyak energi, walaupun lelah, tapi juga harus tetap anggun.” Kata Lusi Shen, dia juga menyelipkan rambutnya dan berpose.

Amanda Mu geli: "Oke, ayo makan, aku lapar sekali."

Keduanya menemukan restoran yang sangat mewah, dan harga pada menunya sudah hampir setara dengan harga Jade Imperial.

“Lusi, biaya pengeluaran kamu ditingkatkan lagi ya.” Dengan menu di tangannya, Amanda Mu melirik tumpukan tas belanja dengan logo brand terkenal di sampingnya.

Meskipun Lusi Shen selalu bisa mengeluarkan uang, itu agak keterlaluan hari ini.

Membeli banyak pakaian dan perhiasan, yang jumlahnya mencapai beberapa miliar. Selain yang di samping, beberapa di antaranya dikirim langsung ke rumah Lusi Shen dari toko.

Lusi Shen bersandar malas di sofa: "Menghabiskan uang membuatku bahagia."

Amanda Mu melihat bahwa dia sedang dalam mood yang baik dan tidak menyebut James Gu. Kedua wanita itu bermain di luar selama sehari.

Di musim dingin, hari sudah gelap.

Lusi Shen memaksa Amanda Mu makan malam bersamanya barulah membiarkannya pulang.

Saat Amanda Mu pulang, langit benar-benar gelap.

Dari kejauhan, dia melihat dua lampu jalan menyala di depan pintu vila, tetapi bagian dalam vila itu gelap gulita dan tidak ada gerakan sama sekali.

Amanda Mu terkejut, dan reaksi pertama adalah merasa ada yang tidak beres.

Dalam keadaan normal, saat ini, Benny Lin telah mengatur seseorang untuk menyalakan lampu jalan di vila. Di dalam rumah selalu ada pelayan dan pengawal, dan tidak mungkin tidak ada lampu yang akan dinyalakan.

Amanda Mu tidak langsung turun dari mobil, dan duduk di dalam mobil menelepon Ricky Mo.

Telepon berhasil tersambung dengan cepat, tetapi tidak ada yang menjawab.

Lampu di villa tidak dinyalakan dan Ricky Mo tidak mengangkat telepon.

Ini aneh.

Pada saat ini, suara "pop", lampu di vila tiba-tiba menyala, dan vila yang awalnya gelap tiba-tiba menyala.

Amanda Mu terdiam sesaat, membuka pintu dan keluar dari mobil lalu berjalan masuk.

Begitu memasuki pintu vila, Amanda Mu berhenti.

Apakah ini rumahnya?

Halamannya jelas dekorasi dengan hati-hati, dengan banyak strip cahaya yang indah digantung, dan jalannya ditutupi dengan mawar.

“Ricky Mo?” Dia masuk dan melihat sekeliling.

Mawar itu tersebar sampai ke pintu masuk aula.

Dia berdiri di depan pintu dan melihat ke dalam, matanya melebar hanya dengan satu pandangan.