Spoiled Wife, Bad President - Bab 1289 Kamu Kenapa Baru Kembali

Metta Gu melepaskan lengan yang menahan Lusi Shen dan berdiri di samping.

James Gu berjalan mendekat dan hendak mengulurkan tangan untuk membantu Lusi Shen, tetapi Lusi Shen tiba-tiba berteriak secara emosional: "Selamatkan anaknya!"

“Lusi Shen!” James Gu meraih lengan Lusi Shen dan memanggilnya.

Lusi Shen sepertinya tidak mendengarnya. Dia masih bergumam, "Cepat selamatkan anaknya!"

“Sudah panggil ambulan.” James Gu merasakan ketidaknormalan Lusi Shen dan menenangkannya dengan hangat: “Ambulans akan segera datang, jangan khawatir, lihat aku, aku James Gu ...”

James Gu tidak mengerti apa-apa tentang kehamilan, tapi dia juga pernah mendengar soal ini, sepertinya mudah keguguran jika tiga bulan pertama.

Perut wanita tidak terlihat jelas. Dengan begitu banyak darah, seharusnya anak itu tidak bisa bertahan.

"James Gu?"

Lusi Shen berbalik, menatapnya dengan hati-hati seolah dia sudah lama tidak melihatnya.

Tiba-tiba, matanya memerah dan air mata mengalir di matanya: "Mengapa kamu baru kembali?"

Berbicra sambil menangis, dan wajahnya berlinang air mata.

James Gu tidak tahu apa yang salah dengannya, tapi hanya melihat dia menangis, dia merasa seperti tertusuk pisau. Dia mengulurkan tangannya dan memeluknya ke dalam pelukannya dan dengan lembut membujuknya: "Jangan menangis."

Metta Gu menatap dengan mata terbuka.

Apa yang terjadi?

Yang awalnya baik-baik saja, kenapa tiba-tiba menangis?

Dan lagi, bukankah keduanya terakhir kali bertemu satu sama lain dalam keadaan bermusuhan?

Mengapa tiba-tiba saling berpelukan.

Begitu, tiba-tiba.

Masih lumayan cocok.

Itu membuat Metta Gu sedikit ingin menjatuhkan CP.

Suara ambulans terdengar mendekat.

James Gu merasa wanita di pelukannya telah berhenti menangis.

Dia merasa lega karna dia sudah berhenti menangis.

Tanpa menunggu dia berbicara, Lusi Shen mendorongnya menjauh dan berdiri tegak sambil menekuk bibir sambil tersenyum: "Direktur Gu, apakah kemampuan aktingku menjadi lebih baik?"

Mata James Gu menjadi gelap: "Kamu bilang, kamu baru saja berakting?"

“Berimprovisasi, meyakinkan, bukan?” Lusi Shen mengangkat dagunya sedikit, dan perlahan mengulurkan tangan untuk menyeka air mata dari pipinya, matanya masih merah, tapi dia juga terlihat bangga.

James Gu tidak berbicara, hanya menatapnya erat.

Hati Lusi Shen menegang sedikit, panik karena terlihat, dia dengan cepat berbalik: "Metta Gu, ayo pergi."

"Oh."

Setelah Metta Gu menjawab, dia menoleh ke arah James Gu: "Direktur Gu, apa yang terjadi tadi?"

James Gu mengabaikannya, berbalik dan masuk ke mobilnya.

Metta Gu menggaruk kepalanya dengan bingung, apa yang terjadi barusan?

Kembali ke dalam mobil, dia menemukan Lusi Shen sedang tidur siang dengan mata tertutup. Setelah dia duduk, dia memanggil, "Kak Lusi?"

“Ngantuk, jangan ganggu aku.” Suara Lusi Shen memang terdengar agak lelah.

Metta Gu berhenti berbicara, dan duduk dengan tenang.

Lusi Shen memiringkan kepalanya ke arah luar jendela, perlahan membuka matanya di mana Metta Gu tidak bisa melihat.

Jelas sudah bertahun-tahun telah berlalu.

Tapi setelah pintu kenangan itu tiba-tiba terbuka, dia menyadari bahwa kejadian itu ada di hatinya sepanjang waktu, semakin dalam menguburnya, semakin menyakitkan itu.

"Kak Lusi, kita sudah sampai."

Metta Gu mengira Lusi Shen benar-benar tertidur, dan memanggilnya saat sampai di tempat tujuan.

“Oh.” Nada suara Lusi Shen melebar, dan suaranya terdengar seperti dia baru saja bangun.

Lusi Shen menegakkan tubuh dan melihat keluar tanpa energi, dan itu di Jade Imperial.

Pesta makan yang disiapkan oleh acara tersebut juga mengundang James Gu, dan tempat itu diatur di Jade Imperial agar sesuai dengan identitas James Gu.

Setelah Metta Gu turun dari mobil, dia membantu Lusi Shen membuka pintu.