Spoiled Wife, Bad President - Bab 210 Amanda Mu, Maukah Kamu Bersama Denganku?

Amanda Mu sedikit memiringkan kepala, tatapannya polos suaranya jelas: "Tidak mau pergi."

Ricky Mo jarang terlihat terpaku.

Amanda Mu mengulurkan tangan, menyingkirkan tangannya dari dagunya: "Jangan sedikit-sedikit mencubit dagu orang, sakit."

Sikap Amanda Mu sangat jelas, Ricky Mo menatap matanya dan bertanya: "Amanda Mu, kamu mau bagaimana?"

"Aku ingin menulis naskah, akhir-akhir ini kebetulan ada ide." Amanda Mu mendorong dia dan berdiri, berjalan naik ke lantai atas.

Media masa menyiarkan fotonya, sudah beberapa hari dia tidak keluar rumah.

Media Shengding mungkin dia juga tidak bisa pergi bekerja kesana.

Selain fokus menulis naskah, dia tidak tahu bisa melakukan apa lagi.

Mata Ricky Mo melihat Amanda yang berjalan naik tangga, tangannya mengepal erat.

……

Karena campur tangan Ricky Mo, masalah Amanda Mu dengan cepat bisa terselesaikan.

Dunia hiburan sama sekali tidak kekurangan berita seperti ini, begitu topik pencarian berganti, akan dengan mudah dilupakan orang.

Ini juga alasan kenapa ada banyak artis yang membayar agar masuk ke dalam topik pencarian.

Yang membuat Amanda Mu tidak menyangka adalah, ternyata Peter Si juga memposting di Weibo menjelaskan masalah makan bersama dengan dirinya.

Mencari alasan sekedarnya menjelaskan, semuanya kembali tenang.

Tapi yang tenang warganet, sedangkan kehidupan Amanda Mu tidak begitu lancar.

Setelah masalahnya berlalu satu minggu kemudian, Lusi Shen mengajak Amanda Mu keluar.

Yang lalu karena masalah pernikahan, dia dan Ricky Mo mulai perang dingin.

Ricky Mo sibuk sepanjang hari tidak kelihatan sama sekali, Amanda Mu sepanjang hari juga sibuk menulis naskah.

Mereka berdua makan bersama, tidur di satu ranjang yang sama, tapi tidak berbicara satu sama lain.

Tapi, begitu tahu Amanda Mu keluar rumah, Ricky Mo masih mengatur supir dan bodyguard untuk mengantar dia.

Amanda Mu tanpa berpikir langsung menolak: "Tidak perlu, aku juga hanya makan dan berjalan-jalan saja dengan Lusi Shen."

Begitu ucapannya berlalu, dia langsung merasa belakang punggungnya dingin.

Amanda Mu tertegun, raut wajahnya seperti biasa, melangkahkan kaki berjalan keluar.

Kasihan dengan para bodyguard, semuanya terdiam dan hanya berdiri di samping, bahkan tidak berani menghembuskan nafas panjang.

Ricky Mo menghela nafas panjang: "Barusan apa yang aku katakan?"

Ucapannya sepertinya keluar kata demi kata dari rongga giginya, sekelompok bodyguard yang mendengar terkejut, langsung menjawab serentak: "Baik."

Kemudian dengan cepat bersama berlari keluar, seperti sedang dikejar hantu.

Amanda Mu baru berjalan sampai di depan pintu villa, lalu mendengar suara hentakkan langkah kaki secara bersamaan.

Dia belum kembali, sekelompok bodyguard itu sudah sampai di hadapannya.

Sebuah mobil hitam berhenti di hadapannya, langsung ada bodyguard yang membuka pintu mobil: "Nyonya, silahkan naik."

Selain bodyguard yang membukakan pintu mobil itu, bodyguard lainnya juga mengitari di sekitarnya, kelihatannya sedang mempersilahkan dia naik, kenyataannya lebih seperti takut kalau dia kabur.

Amanda Mu tidak bisa menahan tawa.

Memang benar, tuannya seperti apa, bodyguardnya juga seperti itu.

Sama persis dengan Ricky Mo, tidak masuk akal.

"Baiklah, pergi semua, aku naik mobil kalian masih tidak pergi?" Selesai berbicara Amanda Mu naik masuk ke dalam mobil.

Sekelompok bodyguard: "……" Rasanya seperti dari awal Nyonya sudah tahu semua.

……

Amanda Mu sebenarnya ingin bersama dengan Lusi berjalan-jalan menenangkan pikiran, tapi akhirnya Ricky Mo malah mengirim satu pasukan besar bodyguard untuk mengikuti dia.

Dia berjalan sampai mana dibelakangnya diikuti sekelompok orang, anggap saja dia ingin tidak terlalu mencolok, tetap tidak bisa.

Saat Lusi Shen melihat dia didampingi sekelompok bodyguard, matanya terbelalak: "Kamu ini Tuhan yang keluar dari kuil? Diikuti begitu banyak orang?"

Amanda Mu membalikkan kepala melihat sekelompok bodyguard itu.

Saat para bodyguard menyadari Amanda Mu sedang menatap mereka, mereka langsung memalingkan kepala melihat ke arah lain.

Amanda Mu menghela nafas: "Apanya Tuhan yang keluar dari kuil, jelas-jelas Ricky Mo yang menggila."

Diikuti sekelompok bodyguard, Amanda Mu hanya bisa berjalan sebentar dengan Lusi Shen, kemudian mencari restoran untuk makan.

Karena jumlah bodyguard terlalu banyak, mereka makan di tempat yang terpisah.

Di ruangan lain memesan makanan untuk para bodyguard.

Sekelompok bodyguard itu sudah mengikuti dia setengah hari, sudah lapar dari tadi, begitu duduk langsung makan dengan lahap.

Lusi Shen mengintip dari dalam ruangan, lalu menyuruh Amanda Mu untuk berganti pakaian, kemudian diam-diam kabur.

Dua wanita pergi berjalan-jalan, untuk apa membawa sekelompok bodyguard.

Meninggalkan bodyguard, mereka berdua keluar dari restoran, pergi ke pasar malam di belakang sekolah SMA.

Mereka berdua makan sate daging kambing di warung pinggir jalan, makan sambil berbincang.

"Terkadang masih sedikit merindukan masa-masa sekolah."

"Kenapa?" Lusi Shen makan sampai mulutnya penuh dengan minyak, mengambil tisu sambil bertanya padanya.

Amanda Mu tertawa: "Hari-hari dilewati dengan mudah."

Melewati hari dengan mudah, selain ke sekolah, menjadi orang yang tidak terlihat di keluarga Mu, sekarang dipikir-pikir merasa sangat baik.

Begitu mendengar ini, Lusi Shen tidak tahu terpikir apa, dia membuang sate yang belum dihabiskan ke dalam tong sampah: "Aku tidak begitu merindukan masa-masa sekolah."

Amanda Mu baru mau menanyakan kepadanya apa alasannya, kemudian mendengar ada suara yang familiar dari belakang.

"Amanda Mu."

Suara seorang laki-laki, sedikit familiar, tapi dia tidak ingat suara siapa itu.

Begitu menoleh melihat, ternyata suara Tommy Shen.

Tommy Shen begitu melihat Amanda Mu, tersenyum.

Dia berjalan melewati kerumunan mendekat ke Amanda Mu, dari nada bicaranya terdengar jelas ada rasa antusias: "Benar itu kamu!"

Tidak menunggu Amanda Mu berbicara, Lusi Shen langsung berdiri di depan Amanda Mu untuk menghadang: "Tommy Shen? Kenapa kamu bisa disini?"

Pasar malam ini tidak berada di keramaian tengah kota, barang yang dijual murah, orang yang berlalu lalang selain warga sekitar hanya ada beberapa siswa, sedangkan Tommy Shen seorang Tuan muda bisa datang ke tempat ini, jelas bukan kebetulan.

Tommy Shen melihat Lusi Shen, terkejut berkata: "Lusi Shen kamu juga disini."

Tommy Shen dan Lusi Shen masih ada hubungan saudara, lebih jelasnya Lusi Shen tidak ingat saudara darimana, pokoknya sesekali bertemu kalau ada perjamuan, mereka berdua juga saling kenal, tapi terhadap satu sama lain mereka tidak ada kesan yang baik.

Lusi Shen tidak suka terhadap Sisca Mu, tentu saja juga tidak suka dengan Tommy Shen yang pernah berhubungan dengan Sisca Mu, dia menyilangkan kedua lengannya, mengerutkan alis bertanya: "Aku tanya sama kamu."

Tommy Shen melihat Amanda Mu tidak berbicara, baru menjelaskan dan berkata: "Tadi aku kelihatan kalian di restoran, tapi tidak pasti, jadi mengikuti kalian sampai kemari."

Begitu mendengar ini, Lusi Shen langsung menyahut: "Untuk apa mengikuti sampai kemari?"

Tommy Shen dijawab seperti ini oleh Lusi Shen, raut wajahnya sedikit berubah, tidak lagi mempedulikan Lusi Shen, dengan lembut berkata kepada Amanda Mu: "Amanda Mu, ada hal yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Hal apa?" Amanda Mu tidak menunjukkan ekspresi apapun melihat Tommy Shen.

Dia merasa tidak ada hal yang Tommy Shen perlu membicarakan dengannya.

Tommy Shen melirik ke arah Lusi Shen, maksud dari tatapannya sangat jelas, meminta agar Lusi Shen menyingkir.

Aneh kalau sampai Lusi Shen menyingkir.

"Lupakan kalau tidak ingin mengatakan." Amanda Mu berbicara dengan datar, menarik Lusi Shen pergi.

"Tunggu tunggu." Tommy Shen bergegas menghentikan Amanda Mu, nada bicaranya sedikit terburu-buru: "Amanda Mu, mau tidak bersama denganku?"

Amanda Mu: "……"

Lusi Shen: "……" Cepat lihat"

Novel Terkait

Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu