Spoiled Wife, Bad President - Bab 474 Tidak Ada Yang Bisa Dilihat

Ricky Mo memegang arak putih dan handuk yang diberikan orang tua itu dan kembali ke kamar.

Ketika dia masuk, Amanda Mu tidak tahu sudah bangun sejak kapan dan duduk di tempat tidur dengan linglung.

Wajahnya agak merah karena demam, dia mengerutkan keningnya dan matanya seperti berkabut.

Ricky Mo masuk, dia mengerutkan keningnya dengan kencang sebelum mengenalinya sambil menyipitkan matanya.

Ketika dia mendekat, Amanda Mu berkata:”Kamu pergi ke mana?”

Nada suaranya sedikit lambat dan terdengar sedikit menyedihkan.

Ricky Mo duduk di sebelah tempat tidur, badan Amanda Mu hanya memakai kemejanya saja, begitu dia menunduk, dia bisa melihat kakinya yang putih dan mulus.

Dia benar-benar linglung karena demam.

Ricky Mo menarik selimut untuk menutupinya dan berkata dengan dingin:”Berbaringlah.”

Amanda Mu menyunggingkan mulutnya dan menolaknya:”Tidak.”

Dia sekarang sudah menjadi sedikit kurang sadar karena panas demamnya, mana mungkin dia akan mempedulikan perkataan Ricky Mo, dia hanya merasa dia sangat galak dan dia tidak akan menurutinya.

Ricky Mo melihatnya sekilas, dia seolah-olah bisa melihat apa yang dia pikirkan, dia perlahan-lahan mengerutkan keningnya dan suaranya sedikit melembut dan mengulanginya sekali lagi:”Berbaringlah.”

“Oh.” Amanda Mu mendengarkannya dengan patuh kali ini.

Tapi sekarang dia tidak bisa membedakan situasinya, ketika dia mendengar perkataan Ricky Mo, dia langsung menjatuhkan diri ke belakang.

Untung saja, Ricky Mo meraihnya dengan cepat.

Badannya lemas karena demam, Ricky Mo memapah bahunya dan meletakkan ke tempat tidur dengan lembut.

Dia mengulurkan tangan untuk menyentuh dahinya dan itu sangat panas.

Ricky Mo membuka tutup arak putih itu dan melihatnya sebentar dan dia meletakkannya kembali.

Arak putih bisa mendinginkan badan tapi lebih baik jarang menggunakannya.

Ricky Mo meletakkan handuk basah di dahi Amanda Mu dan merapikan sudut selimutnya dan dia berbalik dan turun ke lantai bawah.

Orang tua itu duduk di pintu sambil memeluk kucing, tangannya memegang pipa rokok yang panjang dan bersiap memasukkan beberapa lembar tembakau dan menyalakannya.

Dia mengisap tembakau yang ditanamnya sendiri dan belum diproses dan bau tembakau itu sangat tajam dan menusuk.

Alis Ricky Mo bergerak sedikit dan berjalan ke depan orang tua itu.

Orang tua itu menyodorkan pipa rokok itu kepadanya:”Isaplah?”

Ricky Mo berkata dengan ringan:”Tidak usah.”

“Bagaimana keadaan istrimu?” Orang itu hanya asal tanya saja, dia sangat menikmati rokoknya.

Ekspresi Ricky Mo tidak berubah:”Tidak apa-apa.”

“Oh, kalian adalah orang kota, buat apa datang ke sini?” Orang tua itu mengetuk pipa rokoknya dan menatapnya.

Ricky Mo menjawabnya dengan sangat sederhana:”Ada urusan.”

Mungkin orang tua itu bisa melihat bahwa Ricky Mo bukan orang yang suka berbicara, dia juga tidak bertanya terlalu banyak dan dia mulai memperhatikan Ricky Mo.

Pria yang ada di depannya sangat tinggi, alisnya dalam dan jantan, meskipun dia mengenakan pakaian yang kasar juga tidak bisa menyembunyikan kharismanya, dengan sekali lihat bisa tahu bahwa dia bukan orang biasa.

……

Ketika Amanda Mu bangun, dia melihat sekelilingnya gelap.

Dia mengedipkan matanya untuk menyesuaikan kondisi matanya dan dia baru melihat perabot di dalam kamar ini.

Langit-langit di atas kepalanya bukan langit-langit yang dia lihat setiap hari ketika dia bangun tetapi dari kayu solid dan genteng berwarna biru.

Tidak ada barang dekorasi di kamar ini, dia berbaring di tempat tidur dan hanya melihat sebuah benda yang mirip lemari dan di dalam kamar tercium bau kayu yang lembab.

Setelah indranya kembali, dia baru sadar bahwa di dahinya masih ada handuk.

Handuk itu sudah setengah kering karena panas tubuhnya.

Dia ingat bahwa sepertinya Ricky Mo datang menyelamatkannya!

Amanda Mu segera berguling dan bangun, kepalanya sedikit pusing, dia terdiam selama beberapa detik sebelum turun dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu.

Ketika dia membuka pintu kamar, dia melihat tangga dan terdengar suara orang tua yang di bawah dan ada juga suara pria muda.

Amanda Mu berdiri di pintu dan mendengarkan sebentar dan menemukan bahwa orang tua itu berbicara panjang dan pemuda itu hanya menanggapinya dengan singkat.

Meskipun dia hanya menanggapinya dengan sederhana tapi Amanda Mu bisa mendengar bahwa itu adalah suara Ricky Mo.

Dia merasa sangat gembira dan ingin turun ke bawah.

Setelah turun dua langkah, dia baru sadar bahwa dia hanya memakai kemeja saat ini, dia buru-buru kembali ke kamar dan menemukan switch lampu di samping pintu.

Dia menyalakan lampunya tapi tidak ada cahaya lampu menyala di kamar.

Listriknya mati.

Beberapa hari ini turun hujan deras dan terjadi longsor yang parah, sangat masuk akal jika listriknya mati.

Di dalam kamar tidak banyak barang, dia meraba-raba sekeliling dan tidak menemukan pakaian sama sekali.

Maka Amanda Mu kembali ke tempat untuk menunggu Ricky Mo naik ke atas.

Untung saja, Ricky Mo tidak membuatnya menunggu lama.

Dia duduk di atas tempat tidur kurang dari sepuluh menit dan mendengar ada suara seseorang naik ke atas.

Langkah kakinya teratur dan itu adalah Ricky Mo.

Benar saja, setelah beberapa saat, Ricky Mo mendorong pintunya, satu tangannya memegang lilin dan tangan lainnya memegang baju Amanda Mu.

Cahaya lilin berwarna orange menerangi kamar yang gelap, Amanda Mu langsung melihat wajah Ricky Mo.

Dia berteriak kaget:”Ricky Mo!”

Ricky Mo tidak berbicara, dia membawa lilin dan berjalan ke samping tempat tidur dan meletakkan baju di tangannya di atas tempat tidur dan mengulurkan tangannya untuk menyentuh dahi Amanda Mu.

Setelah dia memastikan bahwa sudah tidak sepanas sebelumnya, dia berdiri.

Sekarang Amanda Mu baru memperhatikan baju yang dipakai oleh Ricky Mo.

Dia menggenakan baju hijau army dan terlihat seperti baju yang dikenakan orang-orang pada tahun 90-an dan terlihat sudah lama.

Tapi Ricky Mo tetap Ricky Mo, bahkan jika dia mengenakan kain robek, tapi dia juga bisa memancarkan kharisma tuan muda Mo.

Ricky Mo melihat ke bawah, ketika dia melihat Amanda Mu melihatnya, dia mengerutkan keningnya dan berkata:”Pakailah.”

Amanda Mu mengambil pakaiannya dan tercium bau asap, dia menebak bahwa pasti Ricky Mo yang membantunya mengeringkannya.

Karena di tempat ini tidak ada pengering.

Amanda Mu melihat bajunya dan melihat Ricky Mo:”Kamu berbaliklah.”

Ricky Mo mengerutkan kening dan menatapnya:”Sebelumnya kamu memohon padaku untuk membantumu mandi, aku sudah melihat semuanya.”

“……”

Pada saat ini, Ricky Mo menambahkan lagi?”Tidak ada yang bisa dilihat juga.”

Amanda Mu mengatupkan bibirnya dan memelototinya, dia membuka selimutnya dan mulai mengganti pakaiannya.

Dan Ricky Mo benar-benar melihatnya berganti pakaian, dia bahkan tidak memalingkan pandangannya.

Amanda Mu merasa suhu tubuhnya yang baru saja turun naik lagi.

Setelah Ricky Mo memperhatikannya mengganti pakaiannya, mukanya merasa panas seperti dibakar api.

Amanda Mu merasa, tidak peduli apa yanag terjadi pada ingatan seseorang, ketika merasa malu tetap saja akan malu.

Dia berbalik dan turun dari tempat tidur, dia menantangnya:”Kamu harus bertanggungjawab karena telah melihatnya.”

Ricky Mo mendengus dingin:”Karena kamu, aku sekarang terjebak di tempat seperti ini, bukankah kamu harus bertanggungjawab juga? Apakah kamu tahu jika aku berada sehari lebih lama di sini maka berapa banyak pekerjaan di perusahaan Mo yang akan tertumpuk?”

Rasa tersentuh di hati Amanda Mu langsung hilang karena kata-katanya.

Dia menggertakkan giginya dan nada bicaranya tidak begitu bagus:”Jika seperti itu kamu jangan datang? Kenapa kamu datang?”

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu