Spoiled Wife, Bad President - Bab 382 Kebiasaan Suka Ikut Campur

Ricky Mo bersandar pada kursi, nada bicaranya sangat datar: "Tidak perlu urus aku, kamu makan sendiri."

Joanna Mo berkata dengan polos: "Tapi kelihatannya kamu sedang marah……"

Dia berbicara sambil menyumpit baikut ke dalam mulutnya.

Baikut ini Amanda Mu yang barusan mengambilkan untuknya.

Joanaa Mo kesulitan menggunakan sumpit lalu menggigit, kemudian memegang menggunakan tangannya, membuat mulutnya penuh dengan minyak.

Ricky Mo melirik ke arahnya, mengulurkan tangan menggulung lengan bajunya.

Joanna Mo menyodorkan baikut yang sudah dimakan separuh ke hadapan Ricky Mo, dengan tidak rela berkata: "Daging ini enak sekali."

Ricky Mo tidak berbicara, hanya memalingkan kepala, menolak tanpa berbicara.

Joanna Mo melihat dia tidak mau makan, langsung menarik kembali, berkata: "Minta kakak cantik berikan untukmu satu."

Kata-kata "ambilkan", tidak diucapkan olehnya.

Ricky Mo membetulkan dia: "Tante."

Joanna Mo mengikuti: "Tante cantik."

Amanda Mu melihat interaksi antara ayah dan anak, tidak terasa sudut bibirnya terangkat.

Meskipun Ricky Mo tidak cukup teliti, tapi dia sangat bersungguh-sungguh dalam merawat Joanna Mo.

Tapi, Joanna Mo benar-benar seorang anak yang melihat paras, panggilan yang dia berikan tidak bisa tidak menggunakan kata "cantik".

Joanna Mo menghabiskan baikut yang ada di tangannya, menghisap jemarinya melihat ke arah Amanda Mu, dengan wajah yang polos: "Tante yang cantik beri papa daging."

Suasana tiba-tiba menjadi canggung.

Amanda Mu tidak bisa merasa, Ricky Mo seorang yang bisa menyuruh sembarang orang mengambilkan dia lauk.

Mungkin perbedaan identitas yang terlalu jauh, Amanda Mu merasa dirinya sekarang duduk makan bersama dengan Ricky Mo terasa aneh, jangan katakan mengambilkan dia lauk.

"Ayah kamu suka makan lauk apa, dia bisa ambil sendiri, kamu……"

Amanda Mu awalnya ingin mencairkan suasana yang canggung, tidak disangka di saat ini Ricky Mo mengeluarkan suara: "Joanna Mo, aku mau makan baikut."

Ucapannya meskipun ditujukan untuk Joanna Mo, Amanda Mu malah merasa ucapan itu ditujukan untuk dirinya.

Suasana menjadi lebih aneh.

"Ah?" Joanna Mo melihat tangannya yang penuh dengan minyak, dengan wajah yang imut berkata: "Kotor."

Kenzo Li tiba-tiba mengeluarkan suara berkata: "Hubungan Tuan Mo dan Jolia Ling sangat baik, kelihatannya, kamu pasti sangat mencintai ibu anak ini."

Bagian bawah mata Ricky Mo seakan seperti muncul kabut tebal, dengan tersenyum berkata: "Hubungan Tuan Li dan Nona Mu kelihatannya tidak begitu baik."

Raut wajah Kenzo Li tidak berubah, malah seperti tidak mau kalah: "Tidak kelihatan, Tuan Mo memiliki kebiasaan ikut campur urusan orang."

Ricky Mo menaikkan mata, bola matanya hitam pekat: "Tidak sebanding dengan Tuan Li yang suka ikut campur urusan orang."

Kenzo Li menarik nafas dalam-dalam, marah tapi tertawa: "Benar yang Tuan Mo katakan."

Ricky Mo tidak lagi mempedulikan Kenzo Li, membalikkan kepala melihat ke arah Joanna Mo, nada suaranya meskipun tidak tampak ada perubahan, tapi suaranya pelan: "Sudah kenyang?"

Joanna Mo merasakan suasananya tidak baik, membelalakan mata menganggukkan kepala: "Sudah kenyang."

"Kalau begitu ayo pulang." Ricky Mo mengulurkan tangan menggendong dia, membalikkan kepala ke arah Kenzo Li dan Amanda Mu: "Terima kasih jamuannya."

Setelah melihat Ricky Mo keluar, Amanda Mu dengan wajah kebingungan bertanya pada Kenzo Li: "Kamu ada apa dengan Tuan Mo? Dulu pernah ada sesuatu?"

Saat Ricky Mo masuk, kedua laki-laki ini kelihatannya masih sangat normal.

Dia hanya masuk ke dapur menyiapkan beberapa lauk, kenapa jadi seperti ini?

Lagipula, dia sama sekali belum pernah melihat nada bicara Kenzo Li tajam seperti itu saat berbicara dengan orang lain, tampak seperti ada kebencian.

Kenzo Li menaikkan sudut bibirnya tersenyum: "Tidak apa-apa, makanlah."

Amanda Mu bisa melihat Kenzo Li tidak ingin membahas lebih dalam mengenai hal ini.

Dia semakin seperti ini, Amanda Mu makin merasa, dulu mungkin Kenzo Li mengenal Ricky Mo, atau mungkin karena hal apa berurusan dengan Ricky Mo.

Kenzo Li tidak ingin berbicara, Amanda Mu juga tidak akan banyak bertanya.

Pandangannya jatuh pada piring Joanna Mo, disana hanya ada sepotong baikut yang tersisa.

Ricky Mo tadi mengatakan mereka belum makan malam.

Ricky Mo pasti tidak bisa memasak, dia dulu pernah ke rumah mereka, sepertinya juga tidak ada pelayan yang membantu mereka memasak.

Malam begitu panjang, Joanna Mo tidak bisa tidak makan.

Kalau tidak sebentar lagi dia kirim makanan untuk mereka?

Tidak bisa, kalau seperti itu, Kenzo Li bisa marah.

Anggap saja Kenzo Li tidak menunjukkan, tapi di dalam hatinya pasti tidak enak.

Saat seperti ini, dia seharusnya berdiri di pihak Kenzo Li.

"Kenapa tidak makan?"

Suara Kenzo Li membuyarkan lamunan Amanda Mu.

"Aku ke toilet dulu." Amanda Mu berdiri, mengambil ponsel yang ada diatas meja memasukkan ke dalam saku.

Kenzo Li memperhatikan gerakannya ini, tapi tidak berkata apa-apa.

Amanda Mu membawa ponsel ke toilet, setelah mengunci pintu, dia membuka aplikasi delivery makanan.

Orang seperti Ricky Mo itu, pasti tidak pernah memesan makanan untuk dirinya sendiri, bisa jadi dia sama sekali tidak tahu delivery makanan itu apa.

Dia mencari restoran yang kelihatannya berkelas, memesan paket makanan untuk anak kecil dan orang dewasa, menulis alamat dan nomor rumah Ricky Mo, lalu menghela nafas lega.

Joanna Mo tidak perlu kelaparan lagi.

……

Ricky Mo membawa Joanna kembali ke rumah yang ada di seberang.

Begitu masuk, Joanna Mo dengan penuh perhatian, mengambil sandal miliknya dan Ricky Mo.

Mulutnya masih berkata: "Ini punya ayah, ini punya Joanna Mo……"

Tiba-tiba, dia dengan antusias menarik celana Ricky Mo, berkata: "Ayah, tante yang cantik namanya Mu, kamu Mo, aku Mu, dia juga Mu…… Kita semua Mu."

Ricky Mo: "……"

Dia memiringkan badan, dengan satu tangan menggendong Joanna Mo.

Ricky Mo mendudukkan dia ke atas lemari sepatu, dengan wajah yang serius bertanya padanya: "Benci sama paman Li tidak?"

Meskipun tidak tahu kenapa ayah begitu serius, Joanna Mo meletakkan kedua tangannya ke belakang punggung, dengan bersungguh-sungguh menggelengkan kepala: "Paman Li memuji aku mengatakan aku pintar."

Raut wajah Ricky Mo berubah: "Yang memuji kamu belum tentu orang yang baik."

Joanna Mo mengedipkan mata melihat ke arahnya: "Apa itu orang baik?"

Ayah dan anak itu saling bertatapan selama beberapa saat, terakhir karena Joanna Mo menguap mengakhiri tatapan mereka berdua.

Ricky Mo dengan sedikit frustasi berkata: "Lupakan."

Dia memandikan Joanna Mo, menggantikan pakaian lalu naik ke atas kasur, dia sendirian duduk di ruang tamu.

Jelas-jelas pertama kalinya melihat Kenzo Li, kenapa dia sangat membenci Kenzo Li.

Melihat Kenzo Li duduk bersama dengan Amanda Mu, merasa tidak senang.

Awalnya dia merasa karena Kenzo Li memang terlihat menyebalkan, tapi Joanna Mo sama sekali tidak membenci dia.

Dia percaya perasaan anak kecil.

Ting tong——

Di luar terdengar suara bel pintu.

Ricky Mo melihat jam, pukul sepuluh lebih.

Selarut ini, siapa yang datang?

Sejak dia sendirian merawat Joanna Mo, lewat jam sepuluh dia merasa sudah sangat larut.

Dia berjalan membuka pintu.

Petugas delivery makanan membawa sekantong makanan: "Tuan Mo, pesanan anda."

Ricky Mo mengerutkan alis: "Aku tidak pesan."

Petugas delivery mendengar ini, berkata: "Tapi disini tertulis alamat anda, mungkin teman anda yang memesan untuk anda?"

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu