Spoiled Wife, Bad President - Bab 295 Apakah Begitu Susahnya Memanggil Paman?

Setelah Lusi Shen mendengarnya, dia memikirkannya dan berkata:”Aku tidak begitu mengerti ... ... “

Amanda Mu memasukkan lecinya ke dalam kulkas dan bertanya:”Jangan membicarakan ini lagi, apakah kamu sudah makan?”

“Aku sudah makan bersama kru.” Setelah Lusi Shen selesai mengatakannya, dia menepuk kepalanya:”Aku sudah ingat, ada satu hal lagi, aku sudah melihat video wawancaramu, apa yang ingin kamu lakukan?”

Sejak terakhir kali Amanda Mu memintanya untuk mencari wartawan dan setelah itu, dia membakar vilanya, Lusi Shen agak takut kepada Amanda Mu sekarang.

Dulu dia berpikir bahwa dia lumayan bisa menyebabkan masalah, dia sekarang menemukan bahwa Amanda Mu lebih hebat daripada dia.

Amanda Mu tersenyum dan berkata:”Mempublikasikan naskahku “The Lost city”.

“Bodoh kalau aku percaya kepadaamu.” Lusi Shen mencibirnya.

Amanda Mu mengambil sepiring leci, setelah mencucinya dia membawakan untuk Lusi Shen, nada bicaranya menjadi serius:”Lusi, air di dalam keluarga Mo terlalu dalam, jika aku tidak berinisiatif melakukan sesuatu, maka aku selamanya akan dikendalikan oleh mereka.”

Setelah Lusi Shen mendengarnya mengungkit keluarga Mo, dia juga menjadi serius:”Apakah masih tidak ada kabar sedikit pun tentang Joanna kecil?”

Amanda Mu menggelengkan kepalanya, nada bicaranya menjadi sedikit dingin:”Aku rasa, segera akan ada seseorang dari keluarga Mo yang akan mencariku.”

……

Ricky Mo keluar dari gedung apartemen Amanda Mu, Doni bergegas berjalan ke belakang dan membukakan pintu untuknya.

Doni mengemudi tetapi terus memperhatikan Ricky Mo dari kaca spion.

Ricky Mo menutup matanya sedikit dan berkata:”Katakan saja jika ada masalah.”

Ricky Mo sudah berkata seperti itu, maka Doni tidak akan ragu lagi dan langsung bertanya:”Karena tuan muda tidak bisa tenang, mengapa tidak meminta nyonya pindah?”

Di dalam mobil hening sesaat, suara Ricky Mo terdengar tenang:”Jika dia pindah mungkin dia akan lebih bahagia.”

Doni ingat bahwa tahun lalu, dia dan Ricky Mo pernah membahas masalah ini, apa yang dikatakan oleh Ricky Mo pada saat itu?

Pada saat itu, apa yang dikatakan oleh Ricky Mo kira-kira maksudnya adalah dia lebih suka menderita bersama?

Selama lebih dari setengah tahun, cara pikir Ricky Mo ternyata sudah berubah.

……

Amanda Mu menebaknya dengan baik.

Segera seseorang dari keluarga Mo datang mencarinya.

Malam itu dia dan Lusi Shen mengobrol sebentar, karena keesokan harinya masih ada pekerjaan maka Lusi Shen pergi dengan buru-buru.

Keesokan harinya Amanda Mu masih harus pergi ke kru.

Hanya saja, dia baru saja keluar dan sebuah mobil berhenti di depannya.

Jendela mobil diturunkan dan terlihat seorang pria paruh baya yang agak mirip dengan Ricky Mo.

“Amanda, lama tidak bertemu.”

Terlihat sentuhan kebencian di mata Amanda Mu dan berubah menjadi sebuah kejutan:”Tuan Mo?”

Terlihat sedikit senyuman di wajah Herman Mo, tampak seperti seorang penatua yang lembut:”Meskipun kamu sekarang sudah tidak bersama dengan Ricky lagi, kamu juga tidak perlu memanggilku seperti itu, apakah sulit bagimu untuk memanggilku paman?”

Meskipun tampangnya terlihat lembut, tapi ketika dia berbicara dengan Amanda Mu dia tetap duduk di dalam mobil dan terasa ada jaraknya.

Amanda Mu memanggilnya seperti yang dia katakan:”Paman Mo.”

Mata Herman Mo terlihat puas:”Kamu mau kemana, apakah kamu ada waktu menemaniku minum kopi?”

Amanda Mu tersenyum dan mengangguk:”Tentu saja ada waktu.”

Dia memang menunggu Herman Mo datang mencarinya, dia tentu saja tidak akan menolak undangannya.

“Masuk ke mobil.”

Begitu Herman Mo selesai bicara, Santo yang duduk di depan mobil sudah keluar membukakan pintu di kursi belakang untuk Amanda Mu.

“Terima kasih Paman Santo.” Amanda Mu mengangguk sedikit kepada Santo sebelum dia naik ke mobil.

Herman Mo duduk di sampingnya dengan tenang.

Amanda Mu sedikit tegang menatap ke depan tanpa melihat Herman Mo.

Mobil segera berhenti di depan sebuah kafe.

Dia berjalan masuk mengikuti Herman Mo, pelayan mengantarkan mereka ke ruangan yang sudah dipesan sebelumnya.

Setelah kopinya disajikan, Herman Mo mengaduk kopinya, dia bertanya tentang masa lalunya:”Selama setengah tahun ini, apakah kamu baik-baik saja di luar negeri?”

Amanda Mu menjawab dengan sangat sopan:”Terima kasih atas perhatian Paman Mo, semuanya baik-baik saja.”

Herman Mo menghela napas dan berkata dengan pelan:”Pada waktu itu, kami terlalu panik dengan masalah kakek Mo sehingga membuat kami salah paham denganmu, kamu adalah anak yang baik, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti itu? Mungkin kakek Mo sudah tua sehingga kakinya tidak leluasa dan jatuh sendiri.”

Setelah Amanda Mu mendengar ini, dia memegang sendok kopinya dengan erat.

Sudah tua dan kakinya tidak leluasa?

Semua orang tahu bahwa kakek Mo merawat tubuhnya dengan baik dan badannya sangat sehat.

Selain itu, pagi itu, jelas-jelas bahwa seseorang dengan sengaja menyuruhnya ke sana.

Sangat jelas, itu sudah direncanakan sejak awal, sekarang Herman Mo memberitahunya bahwa kaki kakek Mo tidak leluasa?

Pada waktu itu dia baru bangun tidur jadi tidak terlalu banyak memikirkannya maka dia langsung pergi setelah diberitahu oleh pelayan itu.

Kemudian, ketika memikirkannya kembali, biasanya ketika kakek Mo memanggilnya dia tidak akan memakai pelayan yang lain untuk memberitahunya.

Pernyataan yang banyak kekurangannya ini, sama sekali tidak masuk akal.

Namun, Amanda Mu tidak bisa langsung bertanya kepadanya.

Amanda Mu melihat ke bawah, dia mencubit kakinya sendiri dengan tangan yang diletakkan di bawah meja.

Cubitannya sangat keras sehingga dia kesakitan sampai mengeluarkan air mata.

Pada saat ini, dia mengangkat kepala dan menatap Herman Mo dan bertanya dengan suara tersedak:”Apakah sekarang baik-baik saja?”

Herman Mo tidak menduga Amanda Mu akan sesedih ini, dia membeku sejenak sebelum berkata:”Keadaannya masih sama saja.”

Amanda Mu mengangguk dan bertanya dengan hati-hati:”Kalau begitu, apakah aku bisa pergi menjenguknya?”

Sejujurnya dia benar-benar ingin pergi menjenguk kakek Mo.

Hanya saja dia selama ini tidak punya alasan yang tepat untuk itu.

“Tentu saja boleh.” Herman Mo tiba-tiba menarik senyuman di wajahnya dan bertanya dengan serius:”Apa sebenarnya yang terjadi antara kamu dan Ricky? Kata Charles dia membawa anaknya pergi?”

Ding---

Ketika Amanda Mu mendengar dia menyebut masalah anak, tiba-tiba sendok yang ada di tangannya jatuh ke dalam cangkir dan menyentuh tepi cangkir dan terdengar suara kecil yang renyah.

Apa maksud Herman Mo?

Apa yang ingin dia ketahui?

Apakah dia ingin mencoba mencari tahu seberapa banyak Amanda Mu tahu tentang anak itu atau dia sedang mencari tahu apakah hubungan dia dan Ricky Mo begitu dekat sehingga dia bisa membiarkan anak itu di curi oleh keluarga Mo?

Amanda Mu mengepalkan tangannya yang ada di bawah meja, kemudian melepaskannya lagi.

Dia tidak tahu bagaimana menghadapi masalah ini, dia hanya bisa menundukkan kepalanya dan membuat ekspresi sedih.

Setiap kali memikirkan Joanna Mo, air mata tanpa sadar mengalir.

Herman Mo sedikit menyipitkan matanya, juga tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia perlahan berkata:”Ricky benar-benar keterlaluan kali ini, meskipun aku adalah kakek dari anak ini dan anak ini ditakdirkan tinggal di keluarga Mo, tapi sekarang anak itu masih terlalu kecil, bagaimanapun juga dia harus tinggal dan tumbuh besar bersama ibunya ... ... “

Amanda Mu hanya menangis sambil menutupi wajahnya:”Maaf, Paman Mo, karena aku sangat sedih ... ... “

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu