Spoiled Wife, Bad President - Bab 584 Apakah Mau Melihat Ke Dalam?

Karena “Kerwin Li” memang Kenzo Li, lalu mengapa ketika Anik mendengar dia menyebut Kenzo Li sebelumnya, dia bereaksi seperti itu?

Amanda Mu mengingat kembali serangkaian reaksi “Kerwin Li” sebelumnya.

Ketika dia datang ke negara M, karena hanya karena “Kerwin Li” dan Kenzo Li terlihat terlalu mirip, perasaan itu juga tidak terlalu kuat.

Tapi setelah berinteraksi dengannya, dia baru mulai merasa “Kerwin LI” semakin mirip dengan Kenzo Li.

Mengapa ini?

Apakah orang yang sama akan memilki dua wajah?

……

Setelah Kenzo Li mengaku kepada Amanda Mu, kehidupan Amanda Mu mengalami sedikit perubahan.

Beberapa hari yang lalu, pembantu dan pengawal yang ada di vila hanya mengawasinya dengan santai, mereka tidak mengawasinya dengan ketat.

Tapi mulai hari ini, dia selalu merasa ada pembantu atau pengawal yang mengikuti di sampingnya.

Amanda Mu sangat kesal, dia membuka pintu toilet, dia bertanya dengan kesal:”Aku mau ke toilet, apakah kalian mau ikut ke dalam?”

Pembantu itu sedikit membungkuk, terlihat hormat dengan penuh ketakutan.

Amanda Mu kesal melihatnya.

Meskipun banyak pembantu dan pengawal di vila, tapi hanya dapat berbicara pada Kenzo Li dan Anik saja.

Dia sekarang akan merasa kesal ketika melihat Kenzo Li.

Adapun Anik, semakin lama semakin tidak menyukainya.

Sebelumnya Anik masih menyembunyikan sikapnya, dalam dua hari terakhir, Anik bersikap sangat terbuka.

Amanda Mu masuk ke dalam toilet, ketika dia menutup pintunya, dia masih melihat pembantu membungkuk sambil menunduk di luar toilet, dia langsung membanting pintunya.

Amanda Mu melipat tangannya dan mondar-mandir di dalam toilet.

Ruang toilet adalah ruang yang hampir tertutup sepenuhnya, hanya ada sebuah lubang angin, sekarang bukan sedang melakukan adegan syuting, dia juga bukan agen khusus, tentu saja dia tidak bisa membuka lubang angin itu dan keluar dari sana.

Pada akhirnya, Amanda Mu menyiram toiletnya, dia pura-pura habis menggunakan toilet sebelum dia keluar.

Pembantu itu masih berdiri di depan pintu.

Amanda Mu melirik pembantu itu sekilas, dia berbalik ke arah dapur dan menuang segelas air panas dan naik ke lantai atas.

Cuaca semakin dingin, Joanna Mo semakin lama semakin siang bangunnya, dia semakin susah bangun sekarang, Amanda Mu membangunkannya dari tempat tidur untuk sarapan, tapi pada akhirnya dia akan bersembunyi kembali di dalam kamar.

Dan di vila dibuka penghangat ruangan, dia tidak tahu apakah penghangat di dalam kamarnya lebih hangat atau tidak.

Amanda Mu memegang air panas dan mendorong pintu kamar Joanna Mo.

Dia mendorong pintunya dengan pelan, Joanna Mo sedang duduk di atas tempat tidur sambil memainkan mainannya, dia sangat fokus maka dia tidak mendengar Amanda Mu masuk.

Amanda Mu menutup pintunya, dia berjalan menghampirinya sambil memegang airnya, dia mendengar Joanna Mo bergumam:”Ini adalah Joanna, ini adalah ibu, ini adalah Rici Mo ... ... ini bukan Rici Mo ... ... Rici Mo sangat galak ... ... “

Setelah Amanda Mu mendengar kata-kata terakhir, dia berhenti.

Joanna Mo masih terus berbicara sendiri.

Dia masih merasa nada bicara Ricky Mo sengaja dibuat galak dan berkata:”Tidak boleh! Kamu tidak boleh pergi!”

Tapi suara imutnya tidak terdengar galak.

Tatapan mata Amanda Mu menjadi sedikit kacau.

Katanya anak-anak suka lupa, tidak mengerti, mungkin itu hanya kesalahpahaman orang dewasa terhadap mereka.

Amanda Mu berjalan ke samping tempat tidur dan memanggilnya:”Joanna?”

Joanna Mo sedang berbicara “Pergi mencari Amanda Mu ... ... “, dia mengangkat kepalanya setelah mendengar suara Amanda Mu, matanya berkedip dan menatapnya dengan bingung:”Apa yang kamu bicarakan?”

“Minum air.” Amanda Mu memberikan air padanya.

Joanna Mo memegang gelasnya dan minum dengan patuh, gelasnya agak besar, Amanda Mu khawatir dia tidak bisa memegangnya dengan baik maka dia membantunya memegang bagian bawah gelasnya.

Joanna Mo minum lebih dari setengah kemudian dia berkata:”Sudah.”

Amanda Mu meletakkan gelasnya di samping, dia melihat beberapa boneka di tangannya dan bertanya:”Kamu sedang main apa?”

“Ini untukmu.” Joanna Mo memberikan sebuah boneka putri kepada Amanda Mu, kemudian dia melihat boneka tentara hitam di sisinya sambil mengerutkan keningnya sebelum memberikannya kepada Amanda Mu:”Ini adalah Rici Mo.”

“Mengapa kamu memanggilnya Rici Mo lagi?” Amanda Mu mengambil tentara hitam itu dan melihatnya, dia menemukan bahwa tentara kecil ini terlihat agak galak.

Ternyata di mata Joanna Mo, Ricky Mo adalah ayah yang sangat galak.

Joanna Mo cemberut, dia menusuk tentara kecil itu dengan jarinya yang kecil dan berkata dengan kesal:”Dia tidak datang menjemputku, paman Li berkata bahwa ayah akan datang menjemputku ... ... “

Dia berkata dan ada air mata menumpuk di matanya, matanya berkaca-kaca, dia terlihat sangat sedih.

Amanda Mu menebak bahwa Kenzo Li mengatakan kepadanya bahwa Ricky Mo akan datang menjemputnya.

Tapi Joanna Mo hanya seorang anak kecil, dia tidak mengerti kemunafikan dan keburukan orang dewasa maka tentu saja dia percaya dengan kata-kata Kenzo Li.

Amanda Mu mencondongkan badannya dan mengelus kepalanya, dia membujuknya dengan lembut:”Ayah akan datang menjemput Joanna Mo, dia mengalami kendala di dalam perjalanan makanya dia terlambat datang.”

Joanna Mo melemparkan mainan yang ada di tangannya, dia memegang leher Amanda Mu supaya dia menggendongnya.

Amanda Mu mengulurkan tangannya dan menggendong Joanna Mo dan Joanna Mo menangis dengan sedih.

Dia menangis sambil menyebut Ricky Mo.

“Dia ayah jahat, dia tidak membawaku mencarimu ... ... “

“ ... ... dia juga tidak datang menjemputku ... ... “

Setelah Amanda Mu mendengarnya, dia sedikit mengerutkan keningnya.

Tapi, Joanna Mo menangis dengan sedih saat ini, dia harus menenangkan Joanna Mo dulu sebelum berbicara dengannya.

Amanda Mu menarik dua lembar tisu untuk menyeka air mata Joanna Mo, kemudian dia berkata dengan sangat serius:”Joanna, ibu mau mengatakan sesuatu kepadamu, kamu tidak boleh menangis sekarang.”

Joanna Mo memang bukan anak yang suka menangis, setelah Amanda Mu berkata seperti itu, ternyata dia segera berhenti menangis.

Amanda Mu bersiap berbicara, Joanna Mo menyeka mukanya dengan tangannya, dia mengangkat kepalanya dan berkata kepada Amanda Mu:”Mukaku kering, ibu bantu aku cuci muka.”

Kata-kata Amanda Mu sudah sampai di ujung mulutnya, Joanna Mo memaksa kata-kata ini masuk kembali.

Emosi yang serius dirusak oleh kata-kata Joanna Mo.

“Bukankah kamu menangis dengan kencang tadi? Sekarang kamu tahu mukamu kering?” Meskipun Amanda Mu tidak berbicara dengan lembut, tapi tangannya tidak menganggur, dia menggendong Joanna Mo ke kamar mandi.

Joanna Mo mengendus hidungnya, satu tangannya diletakkan di bahu Amanda Mu, dia membantah Amanda Mu:”Aku menangis karena sedih.”

Mendengar kata-kata Joanna Mo yang terdengar kesal, Amanda Mu merasa ingin tertawa.

Tapi Joanna Mo sekarang sudah mulai mengerti, dia tidak boleh tertawa.

Amanda Mu menaruhnya di atas tempat cuci tangan, dia menyalakan air panas sambil bertanya kepadanya:”Apakah Rici Mo yang membuatmu sedih?”

Joanna Mo berkata dengan serius:”Ya.”

Joanna Mo suka bermain air, setelah dia selesai mengatakannya dia tidak lupa menjangkau keran air dan memainkan airnya.

Novel Terkait

Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu