Spoiled Wife, Bad President - Bab 425 Dia Merasa Bersalah

Saat Amanda Mu dan Lusi Shen bergegas pulang, membuka pintu melihat, televisi di ruang tamu menyala.

Amanda Mu memanggil: "Joanna Mo?"

Joanna Mo dari sofa berdiri, dagu dan wajahnya penuh dengan rempahan kentang, rambutnya berantakan, di tangannya masih memegang remote.

Dia melihat Amanda Mu matanya bersinar, dengan gembira memanggil: "Ibu."

Tubuh Joanna Mo kecil, dia baru duduk di atas sofa, tertutup oleh punggung sofa, Amanda Mu tidak melihat dia.

Dia turun dari sofa, dengan telanjang kaki berlari menghampiri Amanda Mu, di tangannya masih memegang erat remote.

Amanda Mu mengimbangi tinggi tubuhnya, berjongkok mengusap rempahan kentang di wajahnya, lalu menggendong dia: "Apa yang sedang kamu lakukan?"

"Televisi." Joanna Mo menyodorkan remote yang ada di tangannya, menunjuk televisi yang ada di belakangnya.

Lusi Shen berjalan ke depan sofa, melihat sofa penuh dengan camilan, diatasnya masih ada kentang dan permen, di sampingnya ada sebotol yoghurt.

Lusi Shen melihat ini, tidak bisa berhenti tertawa: "Hahaha! Ya Tuhan, Joanna Mo bagaimana bisa menemukan camilanku, masih bisa membuka sendiri! Hebat sekali."

Amanda Mu menggendong Joanna Mo berjalan mendekat, melihat sofa yang berantakan, antara mau menangis dan tertawa.

"Semuanya ini kamu ambil sendiri?" Amanda Mu meletakkan Joanna Mo ke atas sofa, agar garis pandangnya sama dengannya.

Ekspresi Amanda Mu terlihat agak serius, Joanna Mo sepertinya juga merasakan raut wajah ibunya tidak baik, menyembunyikan tangan ke belakang, mengedipkan mata, berkata dengan suara pelan: "Iya."

Lusi Shen mendorong Amanda Mu: "Kamu mengagetkannya."

"Kamu lihat, apakah membuat sofa Tante Shen jadi kotor?" Amanda Mu menunjuk sofa yang penuh dengan camilan bertanya padanya.

Joanna Mo mengikuti tempat yang ditunjuk Amanda Mu, menganggukkan kepala.

Nada suara Amanda Mu sedikit melembut: "Lain kali tidak boleh membuat sofanya kotor, bukankah harus membantu Tante Shen membersihkan?"

Joanna Mo dengan sangat patuh menjawab: "Iya."

Amanda Mu melihat Joanna Mo patuh, tiba-tiba ingin menangis.

Dia segera memunggungi, air matanya menetes.

Amanda Mu segera menenangkan diri, membuat suaranya terdengar seperti biasa: "Joanna Mo bantu Tante Shen membersihkan sofa, ibu mau ke toilet."

Selesai dia bicara, bergegas ke toilet.

Begitu Amanda Mu masuk ke dalam toilet, segera menutup pintu toilet, bersandar pada pintu, perlahan berjongkok ke lantai, menggunakan tangan menutupi wajahnya agar suara tangisnya tidak terdengar.

Di luar pintu, Joanna Mo melihat Amanda Mu tiba-tiba membalikkan badan ke toilet dan menutup pintu, menunjuk ke arah toilet dan melihat ke arah Lusi Shen: "Ibu?"

Lusi Shen barusan tentu mendengar suara Amanda Mu seperti sedang menangis.

Dia tersenyum pada Joanna Mo dan berkata: "Ibu sedang cuci tangan, sebentar lagi keluar, Joanna Mo bantu tante bersihkan sofa."

Lusi Shen mengambil handuk, saat bersama dengan Joanna Mo membersihkan sofa, beberapa kali Joanna Mo melihat ke arah toilet.

Terlihat cemas, kelihatannya sangat mempedulikan orang lain.

Lusi Shen berjalan sampai ke pintu toilet, mengetuk pintu: "Amanda Mu, baik-baik saja kah?"

Dengan cepat dari dalam terdengar suara Amanda Mu: "Tidak apa, aku segera keluar."

Amanda Mu berdiri, berjalan ke depan wastafel, mencuci muka, dalam diam melihat matanya yang merah di cermin.

Barusan melihat Joanna Mo yang begitu patuh, Amanda Mu tiba-tiba menjadi sedih.

Menjadi anak perempuannya, sedikitpun tidak bahagia.

Sejak dari kelahiran Joanna Mo, dia belum pernah melihat Joanna Mo, juga tidak menjaga dia dengan baik.

Setelah dilahirkan, Joanna Mo dibawa lari orang, sampai mereka ada kesempatan menjemput Joanna Mo, kembali terjadi peristiwa itu.

Tiga tahun.

Seharusnya ibu yang mendampingi selama tiga tahun, dia sama sekali tidak terlibat.

Joanna Mo barusan saat memanggil dia ibu, dia merasa bersalah.

Amanda Mu mengangkat kepala, memejamkan mata, menarik nafas dalam-dalam.

Saat kembali membuka mata, matanya tidak merah lagi.

……

Amanda Mu membuka pintu toilet dan keluar, melihat Lusi Shen sedang bersama dengan Joanna Mo membersihkan sofa.

"Seperti ini, pelan-pelan, sedikit-sedikit di lap."

"Sudah di lap!"

"Pintar sekali!"

Orang dewasa anak kecil berjongkok di depan sofa mengelap, pemandangan ini kelihatan sangat harmonis dan hangat.

Amanda Mu memperhatikan Joanna Mo masih bertelanjang kaki, berjalan ke kamar mengambil sepasang kaos kaki, dan membawa sandal jepit bulu keluar.

Joanna Mo begitu melihat Amanda Mu, mengangkat tangan yang sedang memegang handuk berkata: "Ibu, aku sudah mengelap."

"Iya." Amanda Mu tersenyum padanya: "Pakai kaos kaki dulu."

"Baik." Joanna Mo masih ingat Amanda Mu yang serius tadi, mengira dirinya melakukan kesalahan membuat Amanda Mu marah, jadi dia menjadi sangat patuh.

Amanda Mu membantu dia memakai kaos kaki, Joanna Mo memberi dia senyum yang lebar, kelihatannya sangat polos.

Amanda Mu mengulurkan tangan membelai rambutnya: "Ibu tidak marah, tapi kamu membuat sofa penuh dengan makanan, itu tidak benar, lain kali tidak boleh diulangi ya."

Joanna Mo menganggukkan kepala.

Mereka selesai membersihkan sofa, mengembalikan camilan yang belum Joanna Mo makan ke tempatnya, saat ini sudah malam.

Amanda Mu memasak makan malam untuk Joanna Mo dan Lusi Shen.

Sifat Lusi Shen ceria dan suka bermain, membuat anak kecil senang tidak perlu belajar, bisa dilakukan dengan alami.

Anak kecil kebanyakan suka dengan orang yang berparas cantik, ada orang yang cantik menemani dia bermain, dia lebih suka lagi.

Hubungan Joanna Mo dan Lusi Shen, dengan cepat menjadi akrab.

Amanda Mu menghidangkan makanan, memanggil mereka: "Lusi Shen, Joanna Mo, ayo makan."

"Oke." Lusi Shen menggandeng Joanna Mo berlari menuju meja makan.

Joanna Mo ikut berlari, sambil berlari sambil berkata: "Hihi…… Kami datang!"

Mereka berdua duduk di meja makan.

Amanda Mu menghidangkan masakan terakhir, melihat Lusi Shen, nada suaranya bermain-main: "Adik Lusi Shen, permisi tanya apakah kamu dan adik Joanna Mo sudah cuci tangan?"

Lusi Shen: "……Belum."

Saat makan, Amanda Mu mengambilkan lauk untuk Joanna Mo.

Lusi Shen melihat ini, seperti tiba-tiba teringat sesuatu, mengangkat kepala berkata pada Amanda Mu: "Ada sekali, aku di Jade Imperial melihat Ricky Mo dan Joanna Mo bersama makan, dia……"

Mendengar "Ricky Mo" kata ini, Joanna Mo mengangkat kepala, melebarkan mata: "Rici Mo, ayahku."

"Ah?" Lusi Shen terpaku.

"Dia memanggil Ricky Mo jadi Rici Mo." Amanda Mu mengatakan ini, tidak tahan ingin tertawa.

Ricky Mo orang yang arogan itu, ada satu hari bisa diserang orang.

Lagipula, orang itu adalah gadis kecil yang berusia tiga tahun.

Lusi Shen mendengar ini, ikut tertawa: "Bos besar orang seperti itu, bisa dipanggil Joanna Mo Rici Mo, tidak memukul dia kah?"

Joanna Mo barusan saat mendengar Lusi Shen menyebut Ricky Mo, mendengarkan dengan bersungguh-sungguh.

Ucapan Lusi Shen, dia setengahnya tidak mengerti, tapi masih menganggukkan kepala: "Iya dipukul."

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu