Spoiled Wife, Bad President - Bab 1045 Jangan Memukul Meskipun Kamu Harus Melakukannya

Ricky Mo menghentikan langkah kakinya dan sedikit mengulurkan tangannya untuk menggapai tangan Joanna Mo.

Mata Joanna Mo tiba-tiba berbinar, ia mengulurkan tangan untuk memegang tangan Ricky Mo, memanggilnya dengan senyuman manis di bibirnya, "Papa!"

Ricky Mo mengangkat alisnya, dan melihat lebih dekat ke arah Joanna Mo.

Bocah ini begitu aktif dan periang, entah siapa yang ia ikuti.

Joanna Mo dipimpin oleh Ricky Mo, ia berjalan masuk ke dalam sambil melompat bahagia.

Setelah dua langkah, dia berkata setelah seolah memikirkan sesuatu: "Papa, aku tidak memukulnya dengan sengaja."

Ketika Doni meneleponnya sebelumnya, dia sudah menjelaskan masalahnya.

Anak yang dipukul oleh Joanna Mo itu mulutnya kotor.

Memang anak kecil tidak akan mungkin memiliki niat jahat, tetapi ketika seorang anak mengucapkan kata-kata yang buruk, setidaknya pada saat itu, hatinya benar-benar penuh dengan kebencian.

Di usia empat atau lima tahun, sebenarnya dia sudah tahu banyak hal.

Saat Joanna Mo berbicara, ekspresinya masih sedikit tegang.

Ricky Mo bertanya dengan tenang, "Mengapa kamu berkata seperti itu?"

Joanna Mo berkata dengan marah, "Dia sangat mengesalkan."

“Oh?” Ricky Mo menoleh untuk melihat ke arah Joanna Mo dengan tenang: “Lalu jika orang lain mengira kamu sangat mengesalkan, apakah mereka juga boleh memukulmu?”

Joanna Mo tidak bereaksi sedikit pun, ia terkejut beberapa saat sebelum akhirnya dia mengecilkan mulutnya dan berkata, "Dia bilang Mama ..."

Mata Ricky Mo seketika menjadi suram: "Dia bilang Mama apa?"

Joanna Mo meremas sudut mulutnya, sedikit kaku, dan tidak mengatakan apa-apa.

Ricky Mo menatapnya sejenak, membungkuk, lalu menggendongnya.

Joanna Mo memandang Ricky Mo dengan sedikit terkejut.

Ricky Mo merapikan rambut poni di dahi Joanna Mo, lalu berkata pelan: "Apakah pengawal yang aku berikan padamu hanya sebagai pajangan?"

Joanna Mo: "Hah?"

Ricky Mo menatap matanya dengan ekspresi yang sangat serius: "Joanna, kamu harus ingat, jangan memukul meskipun kamu harus melakukannya, jika kamu melakukannya berarti ada kemungkinan terluka, jangan pernah membahayakan dirimu sendiri."

Joanna Mo memiringkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia tidak mengerti

Ricky Mo juga tidak berharap dia bisa mengerti, dia hanya berkata, "Jika ada masalah, segera cari pengawal untuk menangani masalahmu."

Joanna Mo bertanya: "Paman pengawal tidak bisa mengatasinya?"

Ricky Mo memandangnya tanpa ekspresi, hampir menulis "Bukankah aku sudah datang ke sini?" di wajahnya.

Joanna Mo tersenyum, lalu memeluk leher Ricky Mo, dan mencium pipinya: "Papa, aku sangat mencintaimu!"

Joanna Mo menegakkan sudut mulutnya dengan sabar, lalu berkata, "Air liur."

Joanna Mo mengedipkan matanya dengan polos, dan mengulurkan tangannya untuk membersihkan air liur yang jatuh.

...

Di dalam kantor, guru, anak yang dipukuli dan orang tua anak itu datang lebih awal.

Ketika Ricky Mo masuk sambil mengendong Joanna Mo, semua orang di dalam kantor terkejut.

Ketika Joanna Mo masuk TK, Doni-lah yang menangani semua hal formalitas.

Meski semua orang tahu bahwa Ricky Mo memiliki asisten yang sangat mumpuni, namun masih sedikit orang yang mengenal Doni.

Tapi mereka semua mengenal wajah Ricky Mo.

Semua orang di dalam memandang Ricky Mo, tidak ada yang berani berbicara untuk sementara waktu.

Ricky Mo menurunkan Joanna Mo dan melirik ke arah anak yang dipukuli oleh Joanna Mo.

Anak laki-laki kecil itu cukup gemuk, dan sepertinya dia tidak terluka sama sekali.

Kemudian, dia melihat ke arah guru, suaranya terdengar acuh tak acuh: "Halo, saya ayah dari Joanna Mo."

"Tuan ... Ricky.. Mo ..." Guru itu benar-benar tercengang, melihat Ricky Mo dan kemudian memandang orang tua dari anak lain, bahkan ia tidak bisa berbicara dengan jelas.

Ricky Mo sedikit mengernyitkan dahi, jelas ia sedikit tidak kesal, tapi masih dengan sabar berkata, "Kamu yang memintaku untuk datang."