Spoiled Wife, Bad President - Bab 559 Biarkan Dia Mati Dengan Mudah

Meskipun Amanda Mu tidak bisa bergerak, tapi untungnya dia masih bisa mengeluarkan suara.

“Apakah ada orang?” Dia berteriak ke arah pintu:”Sisca Mu!”

Tidak lama kemudian, pintunya dibuka dari luar dan seorang pengawal masuk melihatnya sekilas:”Kenapa kamu berteriak!”

Begitu Amanda Mu melihat ada orang yang masuk, dia berkata:”Di mana Sisca Mu? Aku ingin bertemu dengannya.

“Tunggu!” Pengawal berkata, berbalik dan keluar.

“Bruk” terdengar pintu ditutup, kamar kembali terasa sunyi.

Amanda Mu berjuang di tempat tidur, dia menemukan bahwa dia masih tidak bisa bergerak.

Pada saat ini, pintu kamar di buka lagi.

Amanda Mu berbalik dan melihat ke arah luar dan dia menemukan bahwa yang masuk kali ini adalah Sisca Mu.

Di belakang Sisca Mu diikuti oleh pengawal dan asistennya.

Dia berjalan masuk, dia duduk di sofa yang berada tidak jauh dari tempat tidur, dia menyilangkan kakinya dan melihat Amanda Mu dengan dingin:”Kamu mencariku? Aku sudah datang, kenapa kamu masih berbaring di tempat tidur?”

Sisca Mu jelas-jelas tahu bahwa bawahannya telah memberinya obat, dia sengaja berkata seperti itu, dia mau membuat Amanda Mu malu.

Hati Amanda Mu sangat jelas maka dia tidak mempedulikannya.

Amanda Mu menatap Sisca Mu dengan tajam dan wajahnya berkata dengan tenang:”Apa yang ingin kamu lakukan? Apakah kamu berencana membunuhku untuk membalaskan dendam Peter Si?”

Sisca Mu sepertinya marah melihat ketenangan Amanda Mu, dia menatap Amanda Mu dengan marah:”Bunuh kamu? Kamu mengetahui situasimu dengan baik! Tapi aku tidak hanya akan membunuhmu!”

Setelah dia selesai berkata, terdengar suara tawanya yang aneh dan kesenangan muncul di matanya.

Amanda Mu mengerutkan keningnya sedikit dan perasaan aneh muncul di hatinya.

Sisca Mu ingin dia mati, dia pasti tidak akan berakhir baik setelah jatuh dalam tangan Sisca Mu, Sisca Mu selain membencinya, dia juga membenci Ricky Mo.

Apakah Sisca Mu akan menggunakannya untuk memancing Ricky Mo?

Jika Sisca Mu benar-benar melakukan ini maka itu sesuai dengan keinginan Amanda Mu.

Ricky Mo adalah orang yang pintar, jika Sisca Mu pintar, dia tidak akan melakukan ini.

Jika Sisca Mu benar-benar menggunakannya untuk memancing Ricky Mo, dia mungkin saja akan balik diserang oleh Ricky Mo dan masuk dalam perangkap Ricky Mo.

“Kamu juga ingin membunuh Ricky Mo.” Amanda Mu berkata dengan tenang, dia mencibir dan nada bicaranya penuh ejekan:”Kamu bisa melawan Ricky Mo? Kamu terlalu percaya diri.”

Tatapan mata Sisca Mu tiba-tiba menjadi sangat dingin, setelah beberapa saat, dia mengangkat dagunya dan wajahnya terlihat serius:”Tentu saja aku tidak bisa melawan Ricky Mo, tapi aku bisa melawanmu.”

Nada bicaranya sangat ringan dan terdengar menyeramkan, dia seolah-olah menyembunyikan sesuatu di dadanya.

Amanda Mu tidak bisa memikirkannya untuk sementara waktu, dia tidak tahu Sisca Mu akan melakukan apa lagi selain menggunakan dirinya untuk memancing Ricky Mo.

Tidak tahu apa yang dipikirkan oleh Sisca Mu, matanya terlihat bersemangat, riasan tebal di wajahnya terlihat menakutkan karena senyuman gilanya.

Segera, Sisca Mu kembali ke ekspresi biasanya, dia berkata dengan pelan:”Jaraknya terlalu jauh, leherku menjadi sakit walaupun hanya berbicara sebentar.”

Begitu dia selesai berbicara, ada seorang pengawal maju dan menarik Amanda Mu dengan kasar dari atas ranjang dan menjatuhkannnya di lantai.

Tidak ada karpet di lantainya, badan Amanda Mu kesakitan karena langsung dijatuhkan ke lantai yang keras dan dingin itu.

Dia mengatupkan bibirnya, dia menahan tubuhnya dengan keras untuk memaksakan dirinya duduk tapi dia tetap tidak bisa berdiri.

Sisca Mu merasa senang ketika melihat Amanda Mu menggeliat di atas lantai seperti seekor anjing:”Tidak disangka, reaksi obat ini begitu keras, mereka juga tidak memikirkan ketika memberikan obatnya, jika tahu begitu, aku akan menyuruh mereka mengurangi dosisnya.”

Hati Amanda Mu sangat jelas, Sisca Mu ingin menyiksanya, dia ingin melihatnya menderita.

Tapi, semakin Sisca Mu ingin melihatnya menderita, dia semakin harus bersikap tenang.

Amanda Mu membiarkan Sisca Mu bergumam sendiri, setelah Sisca Mu selesai bicara, Amanda Mu baru tertawa:”Apakah kamu ingin tahu apa yang dikatakan oleh Peter Si sebelum mati?”

Setelah mendengar nama Peter Si, Sisca Mu yang pura-pura bersikap santai juga tidak dapat mempertahankan ekspresinya lagi, dia mengangkat gelas di tangannya dan langsung melemparkannya ke arah Amanda Mu.

Suaranya tajam dan keras:”Diam kamu! Kamuu tidak pantas untuk menyebut nama Peter!”

Amanda Mu memiringkan kepalanya, tapi dia tidak bisa menghindari lemparan gelas Sisca Mu. Gelas itu mengenai dahi Amanda Mu sebelum jatuh di lantai dan pecah.

Amanda Mu sedikit menunduk, lantai yang putih di depannya terlihat tetesan darah satu per satu .

Dia memegang dahinya dan tangannya menyentuh cairan yang hangat, dia melihat jari tangannya, dia bahkan tidak mengedipkan matanya, dia melanjutkan berkata sambil melihat ke arah Sisca Mu:”Sepertinya kamu tidak ingin tahu apa yang dikatakan oleh Peter Si sebelum dia mati.”

Jika dibandingkan dengan Amanda Mu, Sisca Mu lebih terlihat seperti orang yang telah dilempar gelas, dia duduk di sana sambil mengepalkan tangannya dengan erat, karena emosinya naik turun, dia terlihat tegang dan matanya menatap Amanda Mu dengan tajam.

Dia menatap Amanda Mu, Amanda Mu juga menatapnya, dia tidak terlihat takut sama sekali.

Sisca Mu menemukan bahwa Amanda Mu akan segera mati tapi dia sama sekali tidak takut sehingga membuatnya semakin marah.

Dia menatap Amanda Mu dengan tajam:”Amanda Mu! Aku benar-benar akan membunuhmu!”

“Aku tahu.” Amanda Mu masih terlihat tenang, dia seolah-olah tidak mendengar bahwa seseorang akan membunuhnya tapi dia terlihat seperti sedang berbicara santai dengan orang yang tidak penting.

Sisca Mu kaget, dia menekan amarahnya dan berkata:”Jika kamu memberitahuku apa yang dikatakan oleh Peter sebelum mati maka aku akan membiarkanmu mati dengan mudah.”

Amanda Mu tampak tertarik dan bertanya dengan serius:”Benarkah?”

“Apakah kamu takut sekarang?” Mata Sisca Mu terlihat bangga, dia tahu bahwa tidak ada orang di dunia ini yang tidak takut mati.

“Benar, aku takut sekali.” Amanda Mu tertawa dan melanjutkan katanya:”Takut tidak ada gunanya, kamu juga tidak akan melepaskanku.”

Sisca Mu tersenyum dingin:”Katakan, apa yang dia katakan sebelum mati.”

Amanda Mu menggerakkan kakinya secara diam-diam, dia menemukan bahwa dia sudah bisa bergerak sedikit, tapi ekspresi di wajahnya masih tidak berubah, dia berkata dengan acuh tak acuh:”Aku tidak mau memberitahumu.”

“Kamu!” Sisca Mu segera berdiri:”Kamu malah tidak tahu untung! Percaya tidak, aku akan membunuhmu sekarang!”

Amanda Mu menemukan bahwa orang-orang suka mengancamnya.

Sisca Mu seperti itu, Ricky Mo juga seperti itu.

Namun, Ricky Mo tidak akan banyak bicara kosong seperti Sisca Mu.

Wajah Amanda Mu masih tenang:”Dalam tiga tahun terakhir, kamu sangat menderita kan? Tidak ada seorang pun di sampingmu yang membicarakan masalah Peter Si denganmu, kamu bahkan tidak melihatnya untuk terakhir kalinya ... ... “

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu