Spoiled Wife, Bad President - Bab 936 Terus membohongiku

Di dalam kamar ada karpet, kalau jatuh juga tidak akan sakit.

Tapi akan menimbulkan suara 'bug'.

Beberapa saat kemudian, pintu dibuka.

Di kamar Ricky Mo, orang yang bisa sembarangan membuka pintu, selain Ricky Mo siapa lagi.

Amanda Mu tidak menoleh, tetap terletak di atas tanah.

Suara langkah kaki semakin mendekat.

Amanda Mu malah tiba-tiba berkata, "Keluar."

Langkah kaki berhenti sebentar, tapi semakin cepat dan semakin dekat.

Kekhawatiran dan ketidaktenangan di hati Amanda Mu semakin besar.

"Aku suruh kamu keluar, kamu tidak dengar! Kamu jangan ke sini!"

Ricky Mo berjalan dan jongkok di hadapan Amanda Mu, lalu memeluknya.

"Lepaskan!" Amanda Mu melepaskan tangan Ricky Mo dengan dingin.

Wajah Ricky Mo seperti biasa, tetap mau memeluk Amanda Mu.

Reaksi Amanda Mu semakin marah.

Amanda Mu berusaha keras mendorong Ricky Mo, "Sudah aku suruh kamu keluar, kamu jangan sentuh aku! Aku mau kamu keluar!"

Karena perasaan yang terlalu bergejolak, suara Amanda Mu sedikit tajam.

Amanda Mu bahkan dibuat terkejut dengan suaranya sendiri.

Amanda Mu terbengong di atas lantai, melihat ke arah pintu, dan suaranya agak tenang, "Keluar!"

Ricky Mo tentu tidak mungkin keluar.

Ricky Mo perlahan-lahan memeluk Amanda Mu ke dalam pelukan dengan keuat.

Amanda Mu memberontak.

Ditambah tubuh Amanda Mu memang sangat lemah, tadi saja susah sangat lemah.

Dia dipeluk oleh Ricky Mo di dalam pelukan dan tidak bergerak.

"Kedepannya aku ...." Amanda Mu berhenti sedikit dan suaranya sangat ringan, "Apakah tidak dapat berdiri lagi?"

Ricky Mo seperti langsung mengelak, "Bukan."

Amanda Mu menggelengkan kepala dan berkata, "Kamu membohongiku, aku tidak percaya."

Ricky Mo sedikit keras kepala, tapi dia dan Ricky Mo tidak sama. Dia merasa dirinya sekarang untuk sementara masih bisa mempertahankan tenang.

"Aku bilang tidak ya tidak." suara Ricky Mo sangat dingin, sama dengan kepastian dan keyakinan dulu.

Ricky Mo menepuk punggung Amanda Mu dan menghibur, "Percayalah padaku."

Amanda Mu tetap menggeleng, "Kamu terus membohongiku."

"Amanda." Ricky Mo memanggil nama Amanda Mu dan berkata dengan tetap serius, "Kamu bicara seperti ini, apa tidak takut aku marah?"

Amanda Mu menundukkan kepala dan menggigit bahu Ricky Mo.

Sampai merasakan rasa darah, Amanda Mu tetap tidak melepaskan bibirnya dari bahu Ricky Mo.

Ricky Mo juga tidak menghentikan Amanda Mu, hanya menegangkan bahu.

"Ibu!"

Di luar tiba-tiba terdengar suara Joanna Mo.

Amanda Mu seperti tersadar dari mimpi, akhirnya menghela napas dan memanggil, "Joanna."

"Ibu!" tadi Ricky Mo masuk dengan buru-buru, tidak sempat menutup pintu, Joanna Mo langsung mendorong pintu dan masuk.

Amanda Mu dan Ricky Mo masih berpelukan di lantai, Joanna Mo bertanya bingung, "Kenapa kalian duduk di lantai."

Di lantai tergerai karpet, jadi tidak dingin.

Joanna Mo langsung ikutan duduk di lantai juga.

Kedua kaki dilipat, menoleh pada Ricky Mo dan Amanda Mu.

Sebelumnya saat Joanna Mo dan Amanda Mu tinggal bersama, Amanda Mu terkadang akan duduk di karpet dan bermain puzzle.

Jadi Joanna Mo juga kira Ricky Mo dan Amanda Mu bermain di atas lantai.

Tapi setelah dia melihat beberapa saat, baru merasa suasana sepertinya agak salah.

Joanna Mo meskipun tidak tahu apa yang terjadi, tapi ekspresinya menjadi lebih patuh, dan menatap mereka dengan bingung.

Ricky Mo memeluk Amanda Mu dalam pelukan, menoleh kepada Joanna Mo dan berkata, "Kamu keluar dulu, ibu sudah lelah, harus istirahat."