Spoiled Wife, Bad President - Bab 161 Hanya Sudah Memahaminya Saja

"Masalah di kantor polisi?" Amanda Mu terus bertengkar dengan tulang-tulang di mangkuk, tanpa mengangkat kepalanya ia berkata: "Ada orang yang ingin mencelakai Lusi Shen, dia mengambil pakaiannya, dan ingin memotretnya seperti itu … "

"Kamu tahu yang aku tanyakan bukan hal itu." Ricky Mo memotong perkataannya dengan dingin, suasana di sekelilingnya pun terasa dingin.

Amanda Mu tiba-tiba kehilangan minat untuk melanjutkan makan, ia menyeka tangannya, berdiri dan berkata: "Aku sudah kenyang."

Semalam ketika dia membanting pintu dan keluar, mengapa dia tidak bertanya, mengapa dia tidak mengatakannya?

Sekarang dia malah datang untuk menanyainya?

Ricky Mo sangat jelas tidak bermaksud melepaskannya begitu saja.

Dia berdiri, kakinya yang panjang melangkah maju, dan menyusul Amanda Mu hanya dalam 2-3 langkah.

Ricky Mo meraih pergelangan tangannya dan menariknya ke dalam pelukannya, tangan lainnya mencubit dagunya, dan dia berkata dengan suaranya berat: "Amanda Mu, kamu lihat aku."

Amanda Mu menatap wajahnya dengan serius selama beberapa detik, lalu mengangguk dan berkata: "Masih setampan kemarin."

Nada bicaranya yang acuh tak acuh membuat Ricky Mo tidak bisa mengendalikan kekuatan tangannya yang semakin kuat.

Amanda Mu mengerutkan kening, dan berkata dengan sinis: "Sakit, kamu tidak hanya membuat kakiku terkilir, dan sekarang kamu masih ingin mematahkan pergelangan tanganku dan mematahkan daguku?"

Ricky Mo terdiam, wajahnya muram dan terlihat menakutkan.

Amanda Mu dipaksa untuk mengangkat dagunya, tetapi dia tidak tampak panik sedikit pun, sebaliknya, dia malah menjadi angkuh seperti seorang ratu, dan bertatapan dengannya dengan galak.

Namun, matanya yang gelap seperti kegelapan malam seolah-olah bisa mengisap dan memakan orang, dia segera tidak bisa menahannya lagi.

Akhirnya, dia yang mengalihkan matanya terlebih dahulu.

"Karena kamu menyalahkanku, jadi jangan berpura-pura acuh tak acuh, itu sangat jelek." Ricky Mo melonggarkan tangannya yang memegang dagunya dan meletakkannya di atas kepalanya, lalu membelainya dengan lembut dua kali.

Wajahnya masih dingin dan suram, tetapi gerakannya malah menunjukkan kelembutan yang tak bisa dijelaskan.

Sikap Ricky Mo yang mengendalikam segalanya dan tidak dapat di tebak, membuat Amanda Mu merasa kesal.

Di depan Ricky Mo, keahliannya terlalu rendah, dia sulit untuk berhasil menutupi dirinya sendiri.

"Aku tidak berpura-pura, aku hanya sudah memahaminya saja." Amanda Mu masih memalingkan kepalanya dan melihat ke samping, dia berkata: "Katarina Su adalah teman lamamu, terjadi kejadian seperti itu, aku merasa menyesal untukmu, kamu melihatku mirip dengannya, jadi normal jika kamu merasa sedikit suka kepadaku. "

"Jika itu aku, jika aku bertemu dengan seseorang yang terlihat mirip dengan Lusi Shen di luar, aku juga akan lebih sering melihatnya. Aku mengerti akan kebenaran yang sederhana seperti itu."

Iya, kebenarannya memang sederhana.

Dia terlihat mirip dengan Katarina Su, jadi Ricky Mo baru bersikap spesial kepadanya, itu normal.

Ricky Mo baik kepadanya, itu karena dia mirip dengan Katarina Su, itu juga ... normal.

Dia sangat mengerti akan itu, tetapi ... kenapa dia masih merasa kesal?

"Sangat bagus."

Ricky Mo melonggarkannya, mundur setengah langkah, menatapnya dengan mata yang suram, di wajahnya yang tampan itu dia tidak bisa melihat suasana hatinya.

Amanda Mu merasa tidak ada yang bisa menebak suasana hatinya dengan ekspresinya seperti sekarang ini, karena dia tidak ingin orang lain mememahaminya.

Sama seperti dia yang dapat menyelidiki Amanda Mu sampai begitu jelas, tetapi Amanda Mu malah tidak tahu apa-apa tentangnya, dia mengendalikan orang lain, tetapi tidak pernah mengungkapkan dirinya yang sebenarnya di depan orang lain.

Ini adalah permainan yang tidak seimbang, dia berpikir terlalu naif.

Kali ini konflik antara mereka berdua tampaknya menjadi titik demarkasi.

Beberapa waktu setelah itu, keduanya bersikap acuh tak acuh dan saling menjauh.

Keduanya tidur di kamar yang terpisah, mereka bangun pagi untuk pergi bekerja di perusahaan masing-masing, dan mereka kembali untuk makan malam bersama. Kadang-kadang mereka mengucapkan dua patah kata, itu tidak berbeda dengan seperti pernikahan bisnis yang terlihat harmonis namun sebenarnya tidak.

Tetapi itu membuat Charles Mo menderita, dalam suasana tertekan seperti itu, dia bisa membayangkan liburan musim dinginnya pasti akan menjadi sangat menyedihkan, jadi dia memutuskan untuk pergi mencari kakak kandungnya, Peter Si.

Amanda Mu teringat waktu itu Peter Si mengatakan ingin mentraktir Ricky Mo dan dia untuk makan bersama, tidak tahu apakah Peter Si ada menelpon Ricky Mo atau tidak, Ricky Mo tidak pernah mengatakan apa-apa kepadanya, seharusnya dia tidak menelpon.

Atau, Ricky Mo sudah menolaknya?

Hari yang di pilih Charles Mo adalah hari sabtu, dan Peter Si kebetulan memiliki waktu untuk menjemputnya sendiri.

"Kakak."

Begitu Charles Mo melihat Peter Si, dia berlari ke arahnya.

Amanda Mu membantu Charles Mo untuk merapikan barang-barang keperluan sehari-harinya dan turun ke lantai bawah, dia melihat Peter Si sudah berdiri di ruang tamu.

Perjamuan terakhir kali sudah berlalu seminggu yang lalu. Ketika dia melihat Peter Si lagi, Amanda Mu pikir dia akan merasa canggung, tetapi dia tidak merasa ada perasaan canggung.

Peter Si tersenyum lembut padanya: "Amanda."

Senyumnya selalu memiliki kekuatan ajaib yang membuat orang merasa menyejukkan hati.

"Aku membantu Charles mengambilkan sedikit barang lagi." Bagaimanapun Peter Si adalah seorang pria, tidak akan seteliti dia.

Peter Si menurutinya, ia mengambil barang di tangannya dan berkata: "Maaf sudah merepotkanmu."

"Ini hanya hal sepele." Amanda Mu menoleh untuk melihat ke Charles Mo: "Kamu harus lebih patuh sedikit, ingatlah untuk menulis PR liburan musim dinginmu. Jika kamu ingin kembali, hubungi kakak sepupumu untuk menjemputmu."

Sekarang adalah akhir tahun, setiap perusahaan sangat sibuk, Media Shengding juga tidak terkecuali.

Akhir-akhir ini Ricky Mo sering keluar rumah lebih awal dan kembali larut malam, sekarang akhir pekan dia bahkan harus bekerja lembur di perusahaan.

Charles Mo adalah bocah nakal, dia memegang barang-barangnya dan pergi duluan, dia meninggalkan Peter Si dan Amanda Mu di ruang tamu.

Peter Si menarik senyumannya, dan ekspresi wajahnya menjadi serius: "Aku minta maaf untuk kejadian terakhir."

Amanda Mu tersenyum, dan memperlihatkan senyuman yang santai: "Kamu sudah pernah minta maaf sekali, dan aku sudah menerimanya."

Peter Si menunduk dan tersenyum: "Baiklah."

...

Media Shengding, di ruang pertemuan.

"Data pada dokumen ini tidak benar!"

"Ini juga, bagaimana cara kerja kalian?"

"Apakah kalian sudah tidak ingin bonus di akhir tahun? Apakah kalian merasa ambisius karena sudah mau Tahun Baru?"

Sekelompok orang bagian eksekutif tingkat tinggi di bagian bawah menundukkan kepala mereka, mereka tidak berani mengatakan apa-apa.

Akhir-akhir ini mereka hidup dalam kesulitan.

Sebelumnya, bos besar menggunakan auranya untuk membunuh orang, dan Direktur James juga cukup mudah untuk di ajak berkompromi.

Akhir-akhir ini tidak tahu apa yang terjadi, bos besar yang biasanya tidak banyak muncul di perusahaan malah seperti tinggal di perusahaan, dan mengawasi mereka setiap hari.

Selain itu, Direktur James seolah-olah telah membuat kesepakatan dengan bos besar, dia juga datang ke perusahaan di pagi hari dan pulang di malam hari, dia bukan saja bekerja dengan sangat keras, dia juga mulai memarahi orang ...

Setelah James Gu selesai marah, dia melemparkan semua dokumen di tangannya ke meja pertemuan: "Semuanya di buat ulang! Jika malam ini tidak di selesaikan, semuanya bekerja lembur bersama!"

Ricky Mo yang tidak begitu banyak bersuara selama pertemuan dan hanya duduk di samping, pada saat ini juga berkata dengan tenang: "Proyek yang aku katakan sebelumnya, berikan aku rencana pengerjaannya yang masuk akal sebelum besok."

Begitu keduanya keluar, semua orang bagian eksekutif tingkat tinggi yang berada di bawah semuanya cemberut.

"Aku pikir kedua tuhan itu sudah gila."

"Ada apa dengan Direktur Gu, aku tidak tahu. Aku curiga bos besar pasti sedang bertengkar dengan istrinya!"

"Bagaimana kamu bisa tahu?"

"Kita semua adalah pria, coba kamu pikirkan, beberapa kali sebelumnya saat dia mengadakan pertemuan, dia sengaja keluar untuk menjawab telepon, itu pasti telepon dari wanita ..."

Novel Terkait

Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu