Spoiled Wife, Bad President - Bab 418 Apa Yang Ingin Kamu Lakukan?

Stevi Mo juga tidak bisa memikirkan siasat lagi, dia mengatakan semua yang dia ketahui.

“Aku waktu itu bertemu dengannya di kota M, pakar hipnotis itu bermarga Li, pria yang bisa bahasa mandarin ... ... “ Setelah mengatakan itu, dia menemukan bahwa dia hanya tahu sedikit tentang ahli hipnotis itu.

Doni ikut bertanya:”Siapa namanya, tinggal di mana, berapa umurnya?”

“Aku tidak tahu.” Stevi Mo tidak tahu itu semua dan dia hanya bisa menggelengkan kepalanya.

“Pada waktu itu, dokter Li mengirim seseorang untuk menjemput kami, aku tidak tahu dia tinggal di mana, dia memakai masker dan tidak bisa melihat wajahnya, aku juga tidak tahu berapa usianya ... ... “

Setelah Doni mendengarnya, dia mengerutkan keningnya:”Nona Mo, masalahnya sudah seperti ini, kamu tidak perlu menyembunyikannya lagi.”

Hubungan Stevi Mo dan Ricky Mo sudah jadi seperti ini, tapi jika Stevi Mo pintar maka dia seharusnya tidak menyembunyikan sesuatu darinya lagi.

Setelah Stevi Mo mendengarnya, dia juga merasa cemas:”Aku mengatakan kebenarannya, masalahnya sudah seperti ini, apakah aku punya alasan untuk berbohong kepada kalian lagi.”

Doni berbalik dan melihat ke arah Ricky Mo:”Tuan muda, menurutmu ... ... “

Ricky Mo menundukkan kepalanya untuk melihat Stevi Mo, mata Stevi Mo terlihat ketakutan dan dia menyusutkan badannya.

Dia sekarang benar-benar takut kepada Ricky Mo.

Ricky Mo berkata tanpa ekspresi:”Kamu pergilah, lebih baik tidak membiarkan aku melihatmu lagi.”

Wajah Stevi Mo langsung menjadi pucat, dia juga tahu, tidak berguna jika dia berbicara lebih banyak lagi, dia berdiri dari lantai dan berjalan pergi dengan sempoyongan.

Setelah dia pergi, Ricky Mo memberikan perintah:”Pergi selidiki.”

“Baik.” Doni menjawab dan keluar.

Informasi yang diberikan Stevi Mo terlalu sedikit, seorang pakar hipnotis yang bermarga Li dan bisa berbahasa mandarin.

Informasi sederhana seperti ini, tidak mudah dan juga tidak susah.

Mampu menghipnotis orang untuk mengunci ingatan manusia, dia pasti orang terbaik di bidangnya.

Orang seperti ini, dalam industri ini, seharusnya tidak banyak, dan Ricky Mo punya kekuasan, tidak sulit untuk memeriksanya.

Tapi di sisi lain, Stevi Mo juga termasuk orang yang berhati-hati, dia pasti pernah menyelidiki orang itu, tapi dari apa yang dia katakan, dia tidak menemukan informasi tentang ahli hipnotis itu.

……

Amanda Mu harus menyiapkan makan siang karena telepon yang dibuat oleh Doni.

Jika Ricky Mo tidak pulang makan siang, maka dia hanya perlu memasak sesuai selera Joanna Mo dan dirinya.

Tapi Ricky Mo mau pulang makan, maka Amanda Mu harus menyiapkan makanan yang disukainya.

Ketika dia sudah selesai masak, Ricky Mo masih belum pulang.

Dia sebelumnya mengambil banyak foto Joanna dan kebetulan ada printer foto di vila maka dia mencetaknya.

Sebelum Ricky Mo pulang, dia mengambil foto-foto itu dan meletakkannya di atas karpet dan melihatnya bersama Joanna Mo.

Foto-foto ini, sebagian adalah foto Joanna Mo, sebagian adalah foto Joanna bersama Amanda Mu, juga ada foto Amanda Mu sendiri.

Ricky Mo pulang ketika dia melihat foto bersama Joanna Mo.

Mata Joanna Mo sangat tajam, begitu dia melihat Ricky Mo masuk, dia melambai kepadanya seperti orang dewasa:”Rici Mo, lihatlah.”

Ricky Mo melirik Joanna Mo sekilas dan Joanna Mo membujuknya:”Hei,hei.”

Setelah selesai, dia segera bangun dari karpet dan langsung jatuh ke dalam pelukan Amanda Mu dan berbalik melihat Ricky Mo sambil tertawa, dia sangat lincah dan juga sedikit sombong.

Anak kecil sangat sensitif, dia bisa merasakan bahwa Ricky Mo tidak akan marah dengan Amanda Mu, maka setelah dia bikin ulah, dia segera bersembunyi di belakang Amanda Mu.

Benar saja, Ricky Mo hanya meliriknya sekilas dan menarik pandangannya.

“Makanannya sudah siap, kamu pergi makan dulu.” Amanda Mu hanya melihatnya sekilas ketika dia berjalan masuk dan melanjutkan melihat fotonya dengan seksama.

Putrinya sangat cantik, fotonya sangat cantik seperti orangnya.

Setelah Ricky Mo mendengarnya, dia tidak pergi makan tetapi dia mengambil foto-foto yang ada di tangan Amanda Mu.

Amanda Mu mengangkat kepalanya dan berkata dengan kesal:”Ada begitu banyak foto di lantai, kamu tidak bisa ambil sendiri ya.”

Jari Ricky Mo menjepit fotonya dan mengembalikan kepada Amanda Mu dan bertanya:”Kamu yang foto?’

“Jika tidak? Apakah kamu pernah mengambil foto Joanna?”

Amanda Mu hanya asal tanya saja, tapi begitu dia selesai bicara, dia mendengar Ricky Mo menjawab:”Tidak.”

“Kamu ... ... “ Amanda Mu ingin mengatakan beberapa kata kepadanya, tapi ketika dia teringat bahwa pekerjaannya sangat sibuk, ini sudah bagus karena dia bisa punya waktu untuk mempedulikan Joanna maka dia tidak berkata lagi.

Amanda Mu mengambil banyak foto Joanna dan banyak mencetaknya, seluruh karpet penuh dengan foto.

Setelah Ricky Mo melihat begitu banyak foto, ada kilatan melintas di otaknya.

Sepertinya dia juga punya banyak foto Amanda Mu ... ... di dalam sebuah kamar ... ...

Tapi kilatan itu terjadi dengan cepat dan berganti gambaran lainnya.

Ricky Mo memegang kepalanya sendiri, badannya terhuyung dan dirinya jatuh di karpet.

Amanda Mu tertegun sejenak dan meletakkan Joanna ke samping dan menghampiri Ricky Mo.

“Ricky Mo, ada apa denganmu?” Setelah Amanda Mu selesai bicara, dia teringat bahwa kondisinya sekarang mirip dengan apa yang terjadi di dalam ruang kerja waktu itu.

Ricky Mo mengerutkan alisnya, dahinya keluar keringat, dia mengencangkan rahangnya dan terlihat sangat menderita.

Karena sudah punya pengalaman, Amanda Mu tahu bahwa dia sama sekali tidak bisa memapahnya maka dia tidak bergerak, dia hanya memiringkan badannya dan bertanya:”Aku suruh orang mengantarmu ke rumah sakit ya?”

Ricky Mo tidak menjawabnya, dia masih berbaring di atas karpet.

Joanna Mo melihat kondisi Ricky Mo yang seperti itu, dia juga bangun dan menghampirinya, dia berlutut seperti bola kecil di sampingnya dan memanggilnya dengan hati-hati:”Ayah?”

Amanda Mu baru ingat bahwa Joanna Mo masih ada di sana.

Ricky Mo mungkin akan menakuti Joanna Mo.

Amanda Mu buru-buru mengendong Joanna Mo untuk menenangkannya:”Ayah sakit, dia akan sembuh setelah diperiksa dokter.”

“Sakit?” Joanna Mo menutupi perutnya dengan tangannya, dia berkata dengan bingung:”Ayah sakit perut.”

Mungkin Joanna Mo pernah sakit perut sebelumnya, jadi dia berpikir Ricky Mo juga sakit perut.

Amanda Mu mengulanginya dengan lembut:”Benar, ayah sakit perut.”

Kemudian dia memanggil pembantunya untuk mengendong Joanna Mo dan memanggil pengawal kemari, memapah Ricky Mo dan mengantarnya ke rumah sakit.

Karena tinggal di rumah yang sama, Amanda Mu memutuskan ikut mengantarkan Ricky Mo ke rumah sakit.

Dia dan Ricky Mo duduk di barisan belakang, Ricky Mo saat ini sudah setengah sadar dan sama sekali tidak bisa duduk dengan tegak.

Amanda Mu memapahnya dan membiarkannya bersandar di badannya.

Akhirnya tiba juga di rumah sakit, setelah mobilnya berhenti, pengawal segera membuka pintu belakang dan ingin memapah Ricky Mo turun.

Tapi, tangan pengawal baru menyentuh Ricky Mo dan dia tiba-tiba membuka matanya.

Pengawalnya terkejut dan memanggilnya:”Tuan muda?”

Mata Ricky Mo sedikit kacau pada awalnya tapi dia segera sadar.

Dia menegakkan badannya dan berkata:”Apa yang ingin kamu lakukan?”

Novel Terkait

Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu