Spoiled Wife, Bad President - Bab 364 Di Mana Memanjakannya?

Maggie Su tidak menyangka Ricky Mo akan berkata seperti itu, wajahnya berubah:”Apa maksudnya?”

“Kamu bahkan tidak mengerti kata yang begitu sederhana, maka Joanna Mo tidak bisa dijaga olehmu.” Ricky Mo perlahan-lahan mengerutkan keningnya, suaranya serak dan juga dingin.

Kesabarannya sudah menghilang sedikit demi sedikit.

“Bagaimanapun juga aku adalah tunanganmu dan ibu kandung Joanna Mo, kenapa kamu bicara seperti itu kepadaku!” Maggie Su marah dibuatnya, nada bicaranya meninggi dan tidak terlihat lagi sikap yang tenang dan elegan seperti biasanya.

Dia sudah tidak tahan lagi, tiga tahun sudah berlalu.

Bahkan jika itu adalah sepotong es, itu seharusnya sudah meleleh.

Tapi Ricky Mo seolah-olah seperti batu, sikapnya kepadanya sama sekali tidak berubah.

“Pertama, masalah tunangan itu dikatakan oleh Stevi Mo dan ini tidak ada hubungannya denganku. Kedua, jika kamu bukan ibu kandung Joanna, kamu rasa, apakah kamu bisa duduk dan berbicara denganku di sini sekarang?”

Nada bicara Ricky Mo terdengar dingin sedikit kejam.

Wajah Maggie Su memucat sehingga dia tidak bisa mengatakan apa-apa untuk beberapa waktu, dia berdiri, mengambil tas dan pergi.

Dia baru berjalan sampai di pintu gerbang dan bertemu dengan Stevi Mo yang baru masuk.

Stevi Mo buru-buru menghentikannya:”Maggie Su? Kamu mau pergi ke mana? Ini sudah malam, kamu menginap di sini saja.”

Maggie Su melirik ke dalam dan menarik Stevi Mo ke arah luar pintu gerbang yang tidak ada orangnya.

Di bawah lampu jalan yang redup, Stevi Mo melihat mata Maggie Su yang memerah, raut mukanya berubah:”Apa yang telah terjadi?”

“Stevi, aku benar-benar sudah tidak tahan dengan Ricky Mo lagi, dia seperti batu ... ... “

Maggie Su mengulang kata-kata yang baru saja dikatakan oleh Ricky Mo kepada Stevi Mo.

Stevi Mo merenung dan tidak mengatakan apa-apa.

Maggie Su menghela napas dengan putus asa:”Pada waktu itu kamu tidak seharusnya membawa Joanna Mo pulang, Ricky Mo bahkan bersikap lebih baik padanya daripada diriku!”

“Jangan berkata seperti itu, Joanna Mo adalah anak kandung Ricky.” Bagi Stevi Mo, hubungan darah sangat penting.

Ricky Mo tidak mengingat masa lalunya, Stevi Mo berpikir jika memberitahunya bahwa Joanna Mo adalah anak kandung Maggie Su, maka setidaknya Ricky Mo akan punya sedikit perasaan khusus kepada Maggie Su.

Tapi tidak diduga, Ricky Mo bersikap baik terhadap Joanna Mo tapi dia tetap saja dingin kepada Maggie Su.

Dalam tiga tahun ini, sedikit pun tidak berubah.

Karena itu, Stevi Mo sengaja membocorkan berita kepada media dan mengatakan Maggie Su adalah tunangan Ricky Mo.

Meskipun Maggie Su tidak puas dengan apa yang dikatakan oleh Stevi Mo, tapi dia juga tidak banyak berbicara lagi, dia berkata dengan sedikit lelah:”Aku sudah capek hari ini, aku pulang dulu.”

“Aku akan menyuruh sopir mengantarmu, aku akan memikirkan cara.” Stevi Mo berkata sambil menepuk punggung Maggie Su.

……

Setelah mengantar Maggie Su pergi, Stevi Mo baru masuk.

Ricky Mo sedang makan malam, di sampingnya ada sebuah kursi makan anak-anak, Joanna Mo sedang memegang sebuah mangkok kecil berwarna merah muda sambil makan buah.

Dia melihat Stevi Mo berjalan masuk, dia memanggilnya dengan suara imutnya:”Bibi.”

“Joanna sedang makan buah ya...” Stevi Mo tersenyum sambil berjalan menghampirinya.

Joanna Mo mengulurkan tangan dan mengambil garpunya, dia menusuk sepotong semangka dan menyodorkan kepada Stevi Mo:”Bibi makanlah.”

Stevi Mo melihat buah yang sudah hancur ditusuk oleh Joanna Mo, tidak tahu sudah ada berapa banyak air liur sehingga Stevi Mo sedikit ragu.

Dia tersenyum sambil memegang tangan Joanna Mo dan memasukkan buah ke dalam mulut Joanna Mo:”Joanna makan sendiri, makan banyakan sehingga tumbuh jadi cantik.”

Ricky Mo yang berada di samping mendengar kata-kata Stevi Mo, dia menoleh untuk melihatnya dan berkata dengan suara yang pelan:”Joanna, kasih ayah makan sepotong apel.”

Begitu Joanna Mo mendengar kata-kata Ricky Mo, matanya bersinar dan memasukkan semangka ke dalam mulutnya sendiri dan mengambil sepotong apel dengan tepat, menusuknya dan memberikannya ke sudut mulut Ricky Mo.

Ricky Mo membuka mulutnya dan memakannya:”Kamu makan sisanya.”

Joanna Mo seperti mendapatkan semangat dari Ricky Mo, langsung meletakkan garpu dan mengambilnya dengan tangan.

Stevi Mo ingin menghalanginya tapi Ricky Mo menghentikannya:”Kamu belum makan kan?”

“Belum.”

Ricky Mo berkata dengan santai:”Kalau begitu makanlah, jangan pedulikan Joanna.”

Ketika Stevi Mo baru berjalan masuk ke ruang makan, sudah ada pembantu yang mengambilkan peralatan makan untuknya dan meletakkannya di depan Ricky Mo.

Joanna Mo segera menghabiskan buah yang ada di dalam mangkoknya, lalu menarik lengan Ricky Mo dan mengangkat mangkok itu tinggi-tinggi:”Aku sudah menghabiskannya ayah.”

Makanan yang ada di dalam mulutnya belum habis, wajah Joanna Mo yang aslinya sudah bulat, saat ini menjadi lebih bulat lagi.

Ricky Mo merasa lucu dan mencubit wajahnya.

“Aiya, apa yang kamu lakukan ... ... “ Joanna Mo mengulurkan tangan untuk menepuk tangan Ricky Mo.

Ricky Mo menarik tangannya dan ada pembantu yang mengambil tisu untuk menyeka mulut Joanna Mo yang penuh jus buah.

Joanna Mo tidak mau bekerja sama, tetapi dia mengulurkan tangannya ke arah Ricky Mo dan ingin Ricky Mo mengeluarkannya dari kursi makan anak-anak.

“Aku saja.” Ricky Mo mengambil tisu dari tangan pembantu dan membantu Joanna Mo untuk menyeka mulutnya dan menggendongnya keluar dan meletakkan di pangkuannya:”Duduk yang benar.”

Jarang-jarang Joanna Mo bisa duduk dengan diam dan tidak asal bergerak.

Ricky Mo melanjutkan makan.

Stevi Mo melihat tingkah kedua ayah dan anak ini, wajahnya sedikit rumit dan berkata:”Kamu jangan terlalu memanjakannya, dia masih kecil, jangan dimanjakan.”

Joanna Mo memperhatikan tenggorokan Ricky Mo dengan penasaran, ketika Ricky Mo makan maka tenggorokannya bergerak, Joanna Mo merasa penasaran dan mengulurkan tangannya.

Ricky Mo memegang tangannya yang bergerak sembarangan, dia memperingatkannya sambil melihat ke bawah, Joanna Mo dengan cepat bersandar kepadanya dan tidak bersuara.

Selanjutnya, Ricky Mo melihat ke arah Stevi Mo, nada bicaranya datar:”Di mana aku memanjakannya?”

Stevi Mo merasa kaget mendengar perkataannya, dia melihat wajah Ricky Mo yang tidak ada ekspresi kemudian melihat Joanna Mo yang bersandar patuh padanya, dia mengatupkan mulutnya dan tidak berkata apa-apa.

Setelah Ricky Mo selesai makan, dia menyadari kepala Joanna Mo tertunduk dan hampir ketiduran.

Ricky Mo memeluk Joanna Mo naik ke lantai atas dengan lembut dan meletakkannya di atas tempat tidur.

Ketika baru meletakkannya, Joanna Mo bergumam dua kali, Ricky Mo menepuk-nepuk pundaknya, kemudian dia baru tertidur lagi.

Bola kecil yang ada di tempat tidur tertidur nyenyak seperti seekor babi keci.

Ricky Mo ingat bahwa ketika dia pertama kali bangun, dia tidak ingat apa pun, dia juga tidak terlalu peduli dengan anak perempuan ini, anak ini dibesarkan oleh pembantu.

Sampai suatu hari, ketika dia baru pulang dari kerja, bola kecil itu, menghampirinya dengan terhuyung-huyung dan menciumnya ... ...

Mungkin inilah keajaiban ikatan darah.

Dia tidak ingat bagaimana dulu dia bersama dengan Maggie Su, dia juga tidak suka dengan Maggie Su, tapi Joanna Mo sangat penting baginya.

Setelah memastikan Joanna Mo sudah tertidur, Ricky Mo berjalan pelan-pelan, menutup pintu dan keluar.

Begitu dia keluar, dia langsung melihat Stevi Mo, ini berarti dia sudah lama menunggunya.

“Ricky, ada yang ingin aku bicarakan denganmu.”

Ricky Mo memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan terlihat santai:”Jika masalahnya berkaitan dengan Maggie Su, maka kamu tidak perlu mengatakannya lagi, aku sudah muak mendengarnya.”

“Sebenarnya apa yang tidak baik dengan Maggie Su, dia mencintaimu setulus hati, dia juga ibu kandung Joanna, umurnya juga tidak muda lagi ... ... “

Ricky Mo menghentikannya:”Umurmu sudah tua, maka kamu kawin saja dulu.”

“Ricky, kamu ... ... “

Novel Terkait

Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu