Spoiled Wife, Bad President - Bab 397 Kalian Mau Berciuman?

Amanda Mu hanya sekilas melihat sekeliling ruangan dan dia langsung duduk di atas tempat tidur.

Joanna Mo melepaskan sepatunya, memanjat ke tempat tidur dan duduk berdampingan bersama Amanda Mu.

Sebelumnya Amanda Mu sudah merasa bahwa Joanna Mo sangat lucu, apalagi sekarang dia sudah tahu bahwa Joanna Mo adalah putrinya, dia merasa dia benar-benar lucu sekali.

Amanda Mu mengelus kepalanya, menunduk dan menciumnya.

Mata Joanna Mo melotot, dia berdiri dan mencium wajah Amanda Mu.

Setelah dia selesai menciumnya, dia tertawa terbahak-bahak, mungkin dia merasa sangat menyenangkan.

Amanda Mu menciumnya lagi dan Joanna Mo merangkak ke badannya.

Mereka berdua bergulingan di atas tempat tidur, Joanna Mo tertawa terkikik karena dikelitiki oleh Amanda Mu.

Ketika Joanna Mo sudah lelah bermain, Amanda Mu memegang tangan kecilnya dan berbaring.

Amanda Mu bangun ketika dia merasa ada yang melihatnya dan dia melihat Ricky Mo yang berdiri di pintu masuk entah sejak kapan.

Amanda Mu bangun dan menarik Joanna Mo bangun dan berkata dengan hangat:”Ayah sudah datang.”

“Ayah!”

Joanna Mo memanggilnya dengan semangat, lalu dia berguling dan turun dari tempat tidur dan berlari memeluk kaki Ricky Mo.

Badan Joanna Mo sangat kecil, dia memeluk kaki Ricky Mo dan dia terlihat seperti mainan kecil, pemandangannya sangat harmonis dan hangat.

Ricky Mo menunduk dan melihat Joanna Mo melihatnya, dia membungkuk dan mengendongnya.

Joanna Mo memeluk lehernya dan mengendus di badannya.

Ricky Mo mengernyitkan alisnya:”Apa yang kamu cium?”

“Tidak ada bau asam.” Joanna Mo berkata bingung.

Ricky Mo duduk sambil mengendongnya dan bertanya dengan sabar:”Apa yang asam?”

Amanda Mu sudah tahu apa yang ingin dikatakan oleh Joanna Mo, dia buru-buru menghentikannya.

“Kamu makan cuka maka akan berbau asam.”

“Joanna!”

Tapi dia terlambat selangkah dari Joanna Mo.

Setelah Joanna selesai bicara, dia juga berkata:”Bibi Mu mengatakan bahwa kamu makan cuka (cemburu).”

Amanda Mu:” ... ... “

Ricky Mo melirik Amanda Mu penuh arti, sulit menebak suasana hatinya saat ini.

Amanda Mu merapikan pakaiannya dan duduk tegak di tempat tidur tetapi dia tidak melihat Ricky Mo.

Pada detik berikutnya, dia mendengar suara Ricky Mo:”Bukan Bibi tapi ibu.”

“Ibu?”

Joanna Mo cemberut, dia menarik dasi Ricky Mo dan nada bicaranya membantahnya dengan serius:”Bibi bukan ibu.”

Kata-katanya membuat Ricky Mo dan Amanda Mu terkejut.

Meskipun Joanna Mo baru berusia tiga tahun lebih, tetapi tidak bisa memperlakukannya sebagai seorang anak yang tidak tahu apa-apa.

Dia sudah punya pemikirannya sendiri.

Untuk memintanya menerima identitas baru Amanda Mu, maka membutuhkan waktu dan metode yang tepat.

Tidak bisa buru-buru.

Suasana hati Amanda Mu segera menjadi tenang setelah merasa sedih sejenak.

Jika dia mati tiga tahun yang lalu, jangankan menyuruh Joanna Mo memanggilnya ibu, dia bahkan tidak bisa bertemu dengan Joanna Mo.

Selain itu, dalam tiga tahun ini yang ada di samping Joanna Mo hanya ada Ricky Mo dan Maggie Su, dia dan Joanna Mo baru saling kenal dan mereka mau dia memanggilnya ibu, ini juga terlalu tamak.

Amanda Mu berdiri dan berjalan menghampirinya:”Apa yang ingin Joanna makan malam ini? Aku akan masak untukmu.”

Setelah sibuk seharian, sekarang sudah hampir jam makan malam.

Ricky Mo mengendong Joanna Mo dan duduk di atas sofa tunggal, ketika Amanda Mu menghampirinya, dia berjongkok di sisi sofa dan pandangan matanya sejajar dengan Ricky Mo.

Joanna Mo bersandar di dada Ricky Mo dan berkata:”Makan daging.”

Amanda Mu mengelus wajahnya:”Baik.”

Setelah berkata, dia tidak bisa tidak mencium wajahnya.

Setelah mencium Joanna Mo, dia mengangkat kepalanya dan kebetulan bertatapan dengan mata hitam Ricky Mo.

Matanya hitam seperti tinta, matanya bergetar, seolah-olah bisa menyedot orang masuk ke dalam.

Amanda Mu tertegun.

Mereka berdua saling berpandangan dalam jarak yang dekat, dia bahkan merasa wajah Ricky Mo semakin dekat, sampai ketika napas Ricky Mo mengenai wajahnya ... ...

“Apakah kalian mau berciuman?”

Suara Joanna Mo membuat mereka menarik pikiran mereka.

Amanda Mu tampaknya langsung sadar dan segera mundur.

Dia berdiri dan buru-buru berkata:”Aku turun dan akan lihat apa yang bisa dimasak untuk Joanna.”

Setelah Amanda Mu selesai mengatakannya, dia berdiri dan langsung buru-buru pergi.

Joanna menggosok jarinya dan memutarkan kepalanya untuk melihat Ricky Mo.

Dia melihat raut wajah Ricky Mo tidak enak dilihat sambil menatapnya.

Joanna Mo menyusutkan lehernya dan duduk dengan baik, suaranya terdengar patuh:”Ayah.”

“Ya.” Ricky Mo tidak berbicara dan menjawabnya dengan kesal.

Joanna Mo memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, seolah-olah dia sudah memastikan bahwa Ricky Mo tidak marah, dia baru berkata sambil tersenyum:”Ayah dan bibi Mu tadi berciuman ya ... ... “

Ricky Mo memelototi Joanna Mo:”Tidak.”

Joanna Mo bertindak lebay sambil menutup mulutnya dengan satu tangan dan tangan lainnya menunjuk ke arah Ricky Mo:”Ada!”

Sepertinya kesabaran Ricky Mo sudah habis, dia menarik kerah bajunya untuk mengangkatnya dan berkata:”Bukankah tidak kena?”

“Oh.” Joanna Mo berada di belakangnya, dia segera melupakan masalah itu.

Ricky Mo tinggi dan kakinya panjang dan dia sengaja berjalan dengan cepat.

Joanna Mo mengikutinya di belakang, tangganya sedikit tinggi dan dia merasa sedikit takut, dia memegang pegangan tangga, dia melihat ke bawah dan turun selangkah demi selangkah dari tangga.

Dia melihat Ricky Mo sudah berjalan ke arah aula, dia melipat tangan kecilnya dan berkata dengan marah:”Rici Mu, gendong!”

Ricky Mo berbalik melihatnya dan berkata:”Jalan milik sendiri maka jalan sendiri.”

Joanna Mo mana mengeri maksud “Jalan milik sendiri”, dia hanya tahu Ricky Mo menyuruhnya jalan sendiri.”

Wajahnya cemberut, dia melihat ke belakang tangga dan kemudian melihat ke depan tangga lagi dan turun dari tangga.

Di tengah jalan ada pembantu yang ingin mengendongnya turun, dia menarik tangan kecilnya dan menggelengkan kepala:”Aku tidak mau digendong, aku akan jalan sendiri.”

……

Ricky Mo langsung berjalan ke dapur.

Dia sudah membeli vila ini satu atau dua tahun yang lalu, alasan utamanya karena dia tidak suka tinggal di kediaman Mo, setiap kali dia di sana, dia merasa tidak nyaman.

Beberapa waktu dulu, dia pindah dan tinggal di sebelah Kenzo Li karena dia merasa penasaran dengan Amanda Mu, vila ini terlalu besar, bahkan jika dia dan Joanna tinggal di sini juga akan merasa kosong.

Akhirnya berguna juga sekarang.

Dia berjalan dan berhenti di pintu masuk dapur dan dia tidak masuk ke dalam.

Amanda Mu membelakanginya, tangannya memegang dua kotak daging, dia seolah-olah sedang membedakan kedua jenis daging itu dan terlihat sangat serius.

Rambut panjangnya dikuncir kuda dengan rapi ke belakang, lengan bajunya tergulung yang memperlihatkan lengannya yang kurus.

Dia meletakkan salah satu kotak daging kembali, dia kemudian mencari sesuatu di loker, lengannya terangkat di atas kepalanya, kain bajunya tertarik ketat, lingkar pinggangnya terlihat ramping.

Dan membuat orang terpesona.

Mata Ricky Mo muram dan mengulurkan tangannya untuk menekan dadanya kirinya.

Pada saat ini, terdengar suara Joanna Mo dari belakang.

“Ayah!”

Ricky Mo berbalk dan melihat Joanna Mo menghampirinya dengan semangat:”Ayah, aku turun sendiri!”

Amanda Mu mendengarnya dan berbalik, pandangannya jatuh pada Joanna Mo dan terlihat senyum di matanya.

Novel Terkait

Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Perjalanan Selingkuh

Perjalanan Selingkuh

Linda
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu