Spoiled Wife, Bad President - Bab 814 Aku Bisa Mempersiapkan Kalian Pergi Keluar Negeri

Ricky Mo kembali setelah membuang sampah.

Joanna Mo memanggil: "Papa."

Ricky Mo berjalan mendekat dan mengusap kepala Joanna Mo: "Tunjukkan padaku mainan yang kamu buat."

Begitu Joanna Mo mendengar kata-katanya, ia dengan patuh pergi menunjukkan kepada Ricky Mo mainan yang telah ia buat.

Setelah Joanna Mo pergi, Ricky Mo berkata kepada Amanda Mu, "Masih ada wartawan yang berjaga-jaga di luar pintu gerbang. Apa rencanamu untuk menangani masalah Maggie?"

Ekspresinya sangat serius, tidak ada jejak kekhawatiran di dalamnya, hanya sikap yang dingin untuk mengurusi urusan serius.

Amanda Mu berkata dengan dingin, "Naik banding."

Dia ingin Maggie Su masuk penjara, dia ingin Maggie Su membayar apa yang telah dia lakukan.

“Apakah kamu pikir kamu bisa menyelesaikan masalah ini sendiri?” Ricky Mo bertanya padanya.

Amanda Mu memandang Ricky Mo dengan heran.

Tanpa menunggu Amanda Mu berbicara, Ricky Mo melanjutkan: "Begitu banyak wartawan menunggu di depan pintu gerbang, yang pasti akan memengaruhi kehidupan kalian sehari-hari, aku tidak peduli dengan keadaanmu, aku hanya berharap Joanna akan aman. "

Suara Ricky Mo terkontrol dengan baik, tidak terlalu keras, tetapi memungkinkan Amanda Mu untuk mendengar dengan jelas.

"Jadi? Apa maksudmu dengan berkata seperti ini, apakah kamu ingin membawa Joanna untuk tinggal bersamamu?" Ricky Mo selalu mengatakan bahwa masalah ini akan mempengaruhi Joanna Mo.

Jadi, tidak sulit untuk menduga demi melindungi Joanna Mo, Ricky Mo kemungkinan besar ingin membawa Joanna Mo untuk tinggal bersamanya.

Jika Ricky Mo benar-benar berpikir seperti itu, dia bisa mengerti.

Jika dia berbicara terus terang, Amanda Mu tidak punya alasan untuk menolak.

Hanya saja selalu ada ketakutan terhadap Ricky Mo di dalam hatinya.

Dia selalu merasa bahwa jika Joanna Mo benar-benar tinggal dengan Ricky Mo, maka Ricky Mo tidak akan mengantar Joanna Mo kembali.

“Aku sangat sibuk akhir-akhir ini dan tidak punya waktu untuk mengurus Joanna, tapi aku bisa mempersiapkan kalian untuk pergi ke luar negeri.” Nada bicara Ricky Mo sangat serius.

Amanda Mu bahkan lebih terkejut ketika mendengar apa yang dia katakan.

Ricky Mo sebenarnya ingin mempersiapkan dia dan Joanna Mo untuk pergi ke luar negeri.

"Ini sepenuhnya untuk pertimbangan Joanna. Kamu juga bisa tidak setuju, tapi aku akan mengatur agar pengawal mengikuti kalian selama 24 jam."

Setelah Ricky Mo mengatakan ini, suara Joanna Mo pun terdengar di sana: "Papa, cepat lihat."

Begitu mendengar suara itu, Amanda Mu dan Ricky Mo segera melihat, dan mereka kebetulan melihat Joanna Mo yang mengangkat mainan rakitan di tangannya.

"Ya." Ricky Mo menanggapi Joanna Mo, lalu menatap kembali ke Amanda Mu: "Kamu pertimbangkan dulu, aku beri waktu satu hari."

Meskipun Amanda Mu tahu bahwa Joanna Mo ada di sana, dia dan Ricky Mo tidak bisa benar-benar tidak berhubungan, tetapi ketika hari ini datang, Amanda Mu masih sedikit merasa jijik.

Tampaknya Ricky Mo yakin dia tidak bisa menjaga Joanna Mo dengan baik dan dia harus mengatur semuanya.

Setelah Ricky Mo selesai berbicara, dia berbalik untuk pergi menemui Joanna Mo.

Amanda Mu menghentikannya: "Aku tidak perlu mempertimbangkannya, aku sekarang bisa memberimu jawabannya, aku tidak setuju, karena Joanna bersamaku, aku tentu akan menjaganya dengan baik, lebih baik kamu yang menjaga dirimu dengan baik."

Setelah Amanda Mu selesai berbicara, dia berbalik dan menuangkan air untuk dirinya sendiri.

Ricky Mo menatap sosoknya dari belakang dengan dalam dan pergi ke sisi Joanna Mo.

Setelah Amanda Mu menuangkan air, dan bel pintu berbunyi di luar.

Amanda Mu mengintip luar pintu dengan melalui lubang kecil, ia menemukan bahwa orang-orang yang berdiri di luar ternyata adalah Doni dan istrinya, Siti Han.

Amanda Mu memiliki keraguan sejenak, dan kemudian membuka pintu.

Ia lalu menyapanya dengan sangat sopan: "Asisten Doni Shi, Nyonya Shi."

“Nona Mu.” Doni mengangguk pelan, ia sopan seperti biasanya.

Siti Han membawa kotak obat, dengan rasa kasihan dalam ekspresi wajahnya yang tenang.