Spoiled Wife, Bad President - Bab 64 Memberikan Contoh Yang Baik Untuk Semuanya

Awalnya Ricky Mo sudah meninggalkan tempat.

Tapi teringat yang dilakukan Sisca Mu sebelumnya, kembali lagi.

Dan...... Ricky Mo melihat suatu pertunjukkan yang bagus!

Ricky Mo sudah dewasa seperti ini, selain ibunya, ini pertama kalinya dia dilindungi seorang wanita.

Perasaan ini, sangat aneh.

......

Yang dipakai Amanda Mu adalah sepatu kulit dengan hak kecil berukuran tiga sampai empat centimeter, menginjak kaki Sisca Mu tidak begitu terasa sakit.

Tapi Sisca Mu tidak bisa menerima kemarahan ini, dari awal selalu Amanda Mu yang mengalah ke dia, sekarang Amanda Mu wanita jalang itu berani menginjak kakinya!

Saat Sisca Mu berlari masuk ke lobby Perusahaan Mu, kebetulan Amanda Mu sudah menunggu lift. Dia membalikkan kepala melihat ke arah Sisca Mu, tersenyum sinis, masuk ke dalam lift.

Amanda Mu keluar dari lift, langsung pergi menuju kantor Kelvin Mu.

Jumat lalu Kelvin Mu meneleponnya, meminta dia hari senin datang ke kantornya untuk membicarakan masalah pemindahan bagian, Amanda Mu masih mengingatnya.

Amanda Mu belum menunggu lama, Kelvin Mu sudah datang.

Sisca Mu mengikuti di belakangnya.

Mereka tidak tahu kalau Amanda Mu sudah sampai di kantor, Sisca Mu masih mengadu ke Kelvin Mu: "Pa, Amanda Mu sudah keterlaluan, meskipun kadang-kadang temperamenku kurang baik, tapi kenapa dia seperti itu terhadapku? Aku manajer proyek dia tidak menganggap aku sudahlah, takutnya dia juga tidak menganggap Ayah......"

Amanda Mu duduk di atas sofa, memiringkan kepala dengan wajah tidak bersalah melihat ke arah Ayah dan anak yang masuk ke dalam.

Hehe, ucapan Sisca Mu ini tidak benar, bukan temperamennya yang tidak baik, tapi hatinya yang tidak baik.

"Perkataan kakak ini tidak benar, orang yang paling aku hormati adalah Ayah."

Mendengar suara Amanda Mu, mereka berdua baru menyadari ada orang lain di dalam kantor.

Sisca Mu mendengar suara Amanda Mu, matanya membesar seperti melihat hantu: "Kenapa kamu disini?"

"Ayah ada urusan yang ingin dibicarakan denganku, jadi aku sendiri datang kesini untuk menunggu." Amanda Mu tersenyum dengan wajah tidak bersalah.

Akhirnya Sisca Mu percaya dan sungguh percaya, Amanda Mu yang dulunya selalu menerima nasib, semuanya palsu.

Kelvin Mu baru saja mendengar aduan Sisca Mu terhadap Amanda Mu, dalam hatinya timbul kemarahan, begitu melihat Amanda Mu, raut wajahnya berubah: "Apa ada karyawan seperti kamu yang sembarangan masuk ke kantor komisaris utama?"

"Oh." Amanda Mu berdiri, langsung berjalan menuju ke luar, sekalian menutup pintu kembali.

Kelvin Mu dan Sisca Mu saling bertatapan tidak tahu apa yang ingin dilakukan Amanda Mu.

Tok tok!

Kemudian, terdengar suara ketukan pintu, dengan nada yang sangat sopan Amanda Mu berkata: "Komisaris utama, ini aku Amanda Mu, permisi sekarang boleh aku masuk?"

Kelvin Mu dibuat Amanda Mu marah sampai pusing, dia berjalan menuju kursinya dan duduk, mengangkat tangan menunjuk ke pintu: "Sisca Mu, kamu bawa dia masuk."

Raut wajah Sisca Mu tidak lebih baik dari Kelvin Mu, dengan tidak rela berteriak ke arah pintu: "Masuk."

Amanda Mu tidak mendorong pintu untuk masuk.

Sisca Mu berjalan menuju ke pintu dan membukanya, di depan pintu tidak ada bayangan Amanda Mu.

Sisca Mu menggertakkan gigi, dengan menahan marah membalikkan kepala melihat ke arah Kelvin Mu: "Pa, dia sudah pergi."

Saat ini Amanda Mu sudah kembali ke ruang kerjanya.

Dia tidak melihat bayangan Manajer Sun.

Sesaat kemudian, Manajer Sun tiba: "Semuanya siap-siap, sebentar lagi rapat."

Setiap Senin ada rapat.

Amanda Mu menjadi seorang karyawan paling bawah, masalah rapat tidak ada hubungannya dengan dia.

Tapi tidak lama kemudian, setelah rapat selesai, Kelvin Mu dan Sisca Mu mengikuti Majajer Yudi datang ke bagian pemasaran.

Amanda Mu merasakan kedatangan mereka bukan hal yang baik, sangat memungkinkan datang karena dia.

Kebetulan saat ini, Sisca Mu melihat ke arahnya, dengan raut wajah serius berkata: "Amanda Mu, kamu kesini."

Ternyata memang datang untuk dia.

Amanda Mu melihat ke arah mereka bertiga, berdiri berjalan menuju mereka.

Dia belum mendekat, Sisca Mu maju mendekat, dengan kasar menampar wajahnya, kemudian bicara dengan sangat serius: "Tahu tidak kenapa aku menampar kamu?"

Amanda Mu memegang pipinya yang sakit, setelah beberapa saat, baru membalikkan kapala dan melihat ke Sisca Mu.

Meskipun Sisca Mu tampil seolah demi keadilan, tapi pandangan mata yang ingin segera membalaskan dendam tidak luput dari mata Amanda Mu.

"Aku tahu meminta kamu bekerja di bagian pemasaran sangat melelahkan, tapi kamu adikku, kamu anggota Keluarga Mu, karena sudah menetapkan kamu untuk bekerja di kantor, sudah seharusnya kamu memberikan contoh yang baik untuk semuanya, tapi apa, hari pertama kamu bekerja sudah langsung minta pindah bagian! Ucapan apa ini?"

Kalau saat seperti ini, mengakui dia sebagai anggota Keluarga Teja?

Amanda Mu mengaitkan bibirnya, mengangkat mata melihat Sisca Mu dengan dingin: "Masalah kemarin, aku yang salah......"

Bicara sampai sini, dia segera mengalihkan topik, bertanya: "Rekan kerja yang keluar bersama aku kemarin, pasti sangat lelah, aku mau meminta maaf ke dia di depan umum, boleh tidak?"

Sisca Mu terkejut, ternyata Amanda Mu begitu cepat ditaklukkan?

Saat ini, tiba-tiba Manajer Sun berbisik ke arah Sisca Mu: "Laki-laki kemarin, tidak bekerja disini."

Karena Manajer Sun mempunyai motif, jadi tidak mencari orang dalam di perusahaan, takut urusan menjadi besar dan terdengar oleh Kelvin Mu, meskipun Amanda Mu tidak dihargai, tapi bagaimanapun juga dia tetap anak perempuan Kelvin Mu, masalah ini lebih sedikit orang tahu lebih baik.

Sisca Mu mendengarnya, mengerutkan alis, dengan segera berkata kepada Amanda Mu: "Manajer Sun berkata, rekan kerja itu kurang sehat, hari ini istirahat."

Berdiri di samping, Kelvin Mu yang dari tadi diam sekarang berkata: "Sakit apa begini serius? Senin juga ijin?"

Setiap Senin, setiap kelompok bagian akan mengumumkan tugas, kalau tidak parah tidak boleh ijin.

Raut wajah Manajer Sun berubah, berbicara dengan terpatah-patah: "Aku tidak terlalu jelas, karyawan terlalu banyak, tidak terlalu ingat, kalau tidak nanti aku tanyakan......"

Amanda Mu dengan suara datar berkata: "Kalau begitu tolong Pak Yudi beritahu aku nama rekan kerja itu, pulang kerja aku menjenguk dia."

Kelvin Mu merasa sikap Amanda Mu baik, juga tidak bisa terlalu mendesak dia, Kelvin Mu bisa merasakan anak perempuannya ini tidak sama seperti dulu.

Jadi, Kelvin Mu yang sangat puas dengan sikap Amanda Mu memakai kesempatan ini untuk bertanya: "Hari ini kelompok mana ada orang yang meminta ijin?"

Ruangan menjadi hening, tidak ada orang yang berbicara.

Manajer Sun dengan cemas mulai keluar keringat dingin.

Saat Kelvin Mu tidak sabar mengerutkan alis, salah satu ketua kelompok kecil berkata: "Di kelompok kami ada orang yang meminta ijin."

Orang-orang lain yang ada di kelompok ini saling berpandangan, yang baru saja Amanda Mu katakan rekan kerja laki-laki, tapi yang minta ijin di kelompok mereka karyawan wanita?

"Baiklah, sebentar lagi kamu berikan nomor yang bisa dihubungi ke Amanda Mu, biar setelah pulang kerja Amanda Mu menjenguk dia." Kelvin Mu selesai bicara, melihat sekeliling ke arah karyawan, berkata: "Kalian semua, jangan khawatir, walaupun hari Senin, kalau kalian ada urusan penting juga boleh minta ijin, kita semua adalah keluarga besar......"

Setelah Kelvin Mu selesai mengucapkan beberapa kalimat, bersama dengan Sisca Mu meninggalkan tempat.

Sebelum pergi, Sisca Mu masih dengan bangga tersenyum ke Amanda Mu.