Spoiled Wife, Bad President - Bab 58 Dia Butuh Satu Kesempatan

Setelah Amanda Mu mengirim pesan, dia gugup menunggu balasan Ricky Mo.

Dulu dia tidak pernah gugup ketika mengirim pesan ke Tommy Shen.

Terdengar suara bisikan teman kerjanya dari sebelah.

"Aku dengar Pak Yudi Sun minta ijin pulang ke rumah untuk istirahat."

"Apa yang terjadi padanya selama dua hari ini? Pak Yudi Sun biasanya semangat bekerja setiap hari!"

"......"

Amanda Mu senang ketika mendengar itu, satu rekan lagi bergabung dalam percakapan ini.

Mereka juga ikut mengecilkan suara.

Tapi Amanda Mu mendengar beberapa kata: "......Amanda Mu......yang melakukan......kemarin......"

Amanda Mu tiba-tiba bersin, apa mereka membicarakannya?

......

Shengding entertainment group.

Ruang rapat hening, Ricky Mo duduk disana. Matanya tertunduk, dengan wajah tanpa ekspresi membolak-balik laporan proyek dan evaluasi.

Semua manajer dalam bahaya. Bernapas pun tak berani. Lagipula temperamen bos jauh lebih buruk dibanding James.

Orang luar mengira kalau James Gu bos besar Shengding entertainment group, tetapi faktanya hanya staf senior perusahaan yang tahu kalau orang di depan mata inilah bos besar perusahaan. Keberadaan dan identitasnya sangat rahasia, dia yang mengambil keputusan besar di perusahaan, rapat kali ini dia yang memimpin.

Selama beberapa waktu Ricky Mo tidak berada di perusahaan, jadi semua masalah perusahaan ditangani oleh James. Sangat sulit mengelola perusahaan dan menghadiri semua kegiatan.

Amanda Mu bekerja di Perusahaan Keluarga Mu, membuat Ricky Mo mempunyai waktu menangani urusan di perusahaan.

Ada beberapa sutradara yang bergabung dengan atasan di perusahaan yang ingin membuat kekacauan. Tapi itu bukan masalah besar.

Akhirnya. Ricky Mo selesai membaca dokumen-dokumen itu, meletakkannya dengan rapi di sampingnya. Beberapa lainnya terlempar ke tengah meja rapat hingga mengeluarkan suara "brak".

Semua orang terkejut.

Ricky Mo mengangkat matanya. Perlahan-lahan melirik orang-orang yang hadir kemudian berbicara dengan nada tegas: "Kita semua senior perusahaan, bekerja bersama begitu lama. Aku akan memberikan satu kesempatan terakhir, ambil sendiri, bawa pergi, bawa kembali saat kalian sudah melakukan semuanya sesuai aturan."

Setelah itu dia berdiri dan meninggalkan ruang rapat, James mengikutinya sambil mengambil dokumen yang terlipat rapi.

Setelah kembali ke ruangannya, Ricky Mo melonggarkan dasinya, duduk di kursi, meraih dan menggosok pelipisnya.

James mengikutinya masuk, meletakkan dokumen yang ada di tangannya, mengerutkan kening dan berkata: "Apakah orang-orang itu bisa membawa kembali dan mengerjakan semuanya dengan baik?"

Ekspresi wajah Ricky Mo berubah menjadi dingin: "Setelah dipecat oleh Shengding entertainmet group, perusahaan mana yang berani menerimanya?"

Nada bicaranya terdengar sombong, tetapi James tahu kalau sombong memang modal yang dimilikinya.

Meskipun menurut James Gu, Ricky Mo pemarah dan sombong, tetapi dia juga baik hati.

"Kalau sudah tidak ada urusan lagi, silahkan pergi." Ucap Ricky Mo sambil mengeluarkan ponsel dari laci mejanya.

Menekan tombol daya kemudian layar menyala, ada notifikasi pesan yang belum dibaca.

Seperti yang diharapkan, ini pesan teks dari Amanda Mu: [Aku Amanda Mu, terima kasih ponselnya, aku sangat menyukainya.]

Matanya tertuju pada kata "sangat menyukainya", melihat pesan ini, Ricky Mo tersenyum.

James belum keluar, melihat Ricky Mo tersenyum membuatnya bertanya-tanya: "Apa yang kamu lakukan dengan tersenyum seperti itu pada ponselmu? Kamu membuatku takut."

Ricky Mo yang sedang dalam suasana hati yang baik berkata: "Kamu takut kenapa masih belum pergi?"

James mencari-cari untuk mengetahui apa yang sedang Ricky Mo lihat, Ricky Mo seperti memiliki mata di kepalanya, dia langsung membalikkan telapak tangannya dan menutup ponselnya di atas meja.

James: "......"

Yah, itulah Ricky Mo!

Setelah James keluar, Ricky Mo mengirim pesan teks pada Amanda Mu.

[Baguslah kalau kamu suka.]

Bukannya "Ricky Mo" tidak ingin bertemu Amanda Mu, sepertinya tidak sesuai dengan gaya "Ricky Mo"?

[Doni yang membelinya.]

Terlalu disengaja.

Terakhir, Ricky Mo hanya membalas: [Emm.]

Meletakkan ponsel, kemudian dia bersandar di kursi, ada kegelisahan di sorot matanya yang hitam seperti tinta.

James keluar masuk ruangan Ricky Mo: "Ricky Mo, ini IP besar yang diinvestasikan oleh perusahaan baru-baru ini, aku akan meletakkannya di sini, kamu bisa melihatnya nanti."

"Tunggu."

James meletakkan barang-barang itu dan hendak keluar, tapi kemudian dia dipanggil oleh Ricky Mo: "Ada apa lagi?"

Ricky Mo batuk, mengulurkan tangan kemudian mengetuk meja beberapa kali, lalu berkata tanpa ekspresi: "Apa menurutmu aku harus memberi tahu Amanda Mu kalau aku Ricky Mo?"

Setelah mengatakannya, dia menambahkan dengan nada dingin: "Kalau kamu berani tertawa, aku akan membuat artis kecilmu tidak mendapat tawaran main film."

Meskipun James tahu kalau Ricky Mo hanya mengancamnya, tapi James harus terpaksa tersenyum.

James tersenyum, tersipu, dan berkata dengan serius: "Iya, sebaiknya kamu harus segera memberitahunya."

Tentu saja Ricky Mo tahu kalau James ini sedang menggoda dia.

Ricky Mo mengambil dokumen dan melemparkannya pada James: "Keluar kamu dari sini."

"Iya iya iya, aku keluar hahahaha....." James tidak bisa menahan tawa, dia tertawa sangat puas.

James merasa kalau hidupnya tidak sia-sia, karena dia melihat Ricky Mo bingung oleh wanita!

James akan berbagi berita menarik dengan Robert.

Ricky Mo mengatupkan bibirnya dan dengan wajahnya yang tanpa ekspresi, dia mengambil tempat pena lalu memukul James yang sudah jalan ke arah pintu.

"Ah——"

Jeritan James membuat Ricky Mo merasa lebih puas.

Lalu Ricky Mo mengerutkan kening lagi, kalau sekarang dia memberi tahu Amanda Mu kalau dia adalah Ricky Mo jelas bukan waktu yang tepat.

Dia butuh satu kesempatan.

......

Amanda Mu menunggu lama sampai Ricky Mo mengiriminya pesan teks.

Meskipun hanya satu kata, tapi untuk Amanda Mu itu cukup baik.

Saat jam makan siang, beberapa rekan kerja wanita datang menemuinya.

"Amanda Mu, ayo kita pergi makan."

Api gosip di mata rekan-rekan wanita ini tidak bisa lepas dari mata Amanda Mu.

Amanda Mu merasa sepertinya mereka tahu kalau dia yang memberi Pak Yudi Sun pelajaran.

Amanda Mu tidak tahu berapa lama dia bisa tinggal di perusahaan Keluarga Mu, Amanda Mu mengangguk sambil tersenyum: "Oke."

Tidak peduli meskipun semuanya perempuan, tapi senyuman Amanda Mu terlihat bersinar, membuat beberapa rekan kerja wanita terpana melihatnya.

Tidak banyak restoran di dekat perusahaan, saat mereka baru saja menemukan restoran, secara kebetulan mereka bertemu ayah dan anak perempuannya, Sisca Mu.

Mereka semua atasan, rekan kerja wanita pergi menyapa: "Pak Komisaris utama, Bu Sisca Mu."

Sisca Mu adalah manajer departemen proyek, tentu saja dia tidak memiliki kemampuan itu, orang-orang yang ahli di bidang itu semua berada di bawah kendali Sisca Mu.

Amanda Mu juga ikut menghampiri dan menyapa.

"Pa, kakak."

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu