Spoiled Wife, Bad President - Bab 394 Dia Tetap Ibu Anakku

Hanya, keterkejutan yang sama karena dia masih hidup, Lusi Shen dan James Gu saat pertama kali melihat dia, nada bicaranya jelas dipenuhi dengan niat yang baik.

Tapi nada bicara wanita yang ada di hadapannya ini, sama dengan nada bicara Sisca Mu.

Tidak peduli apakah Sisca Mu, atau wanita yang ada di depan ini, Amanda Mu bisa mendengar dari nada bicaranya seharusnya mereka ingin berkata: "Seharusnya kamu mati saja."

Wanita yang ada di hadapannya ini, kelihatannya juga sangat membenci dia.

Amanda Mu tidak ingat dia siapa, tapi melihat dia dan Ricky Mo ada beberapa kemiripan, dengan penampilan berkelas seperti ini, bisa ditebak dia juga anggota keluarga Mo.

Amanda Mu dengan sedikit menundukkan kepala, memanggil: "Nona Mo."

Stevi Mo hampir dibuat dia pingsan karena sebutan "Nona Mo" ini.

Di dalam hatinya, Amanda Mu hanya seorang yang mati, sekarang tidak hanya hidup dengan baik, masih bisa mencari kembali Ricky Mo.

Dia terkejut, marah, juga sangat ketakutan.

"Ricky Mo, aku kakak kamu, di tubuh kita mengalir darah yang sama, tidak peduli aku melakukan apa, itu untuk kebaikan kamu, untuk keluarga Mo."

Masalah sudah sampai hari ini, Stevi Mo sudah tidak bisa menemukan kata-kata lain untuk diucapkan.

Dia hanya bisa menenangkan diri dengan mengira, dia di dalam hati Ricky Mo juga ada posisi yang jelas.

Di wajah Ricky Mo tidak ada sedikitpun senyuman, juga tidak melihat dia marah, melambaikan tangan, memberi isyarat agar membawa pergi Joanna Mo.

Joanna Mo sangat fokus bermain dengan mainannya, digendong oleh pelayan dia baru menyadari Amanda Mu sudah datang.

Saat melihat Amanda Mu, mata Joanna Mo bersinar, menggerak-gerakkan badan ingin turun mencari Amanda Mu.

"Tante Mu!"

Pelayan menghadapkan wajahnya ke arah Ricky Mo.

Amanda Mu dengan lembut berkata kepadanya: "Sekarang aku masih ada urusan, kamu main dulu dengan tante yang lain, sebentar lagi aku cari kamu, oke?"

Wajah kecil Joanna Mo terlihat tidak senang, tapi masih berkata: "Baiklah."

Anak kecil yang patuh, membuat orang lain menyayanginya.

Joanna Mo digendong pergi, suasana di ruang tamu makin menegangkan.

Doni memberikan dua hasil tes DNA ke Ricky Mo, Ricky Mo langsung melemparkannya ke hadapan Stevi Mo: "Kakak kandung, jelaskan kepadaku kenapa kamu terus memberitahu aku, Maggie Su adalah ibu kandung Joanna Mo."

Meskipun sejak awal Stevi Mo merasakan, Ricky Mo kali ini benar-benar akan melakukan, tapi tidak disangka bisa langsung seperti ini, bahkan langsung berhadapan dengan Amanda Mu.

Stevi Mo mengepalkan kedua tangannya, raut wajahnya makin tidak enak dilihat, nada suaranya terdengar panik: "Aku saat itu…… Mengira Amanda Mu…… Dia sudah mati, anak itu tidak bisa tidak memiliki ibu, sedangkan kamu juga membutuhkan seorang istri, aku melakukan ini juga demi kamu, kamu percaya padaku."

Di awal, dia mengatakan dengan sedikit kesulitan, tapi setelah itu dia dapat mengatakan dengan lancar.

Stevi Mo makin bicara makin antusias, makin bicara makin bersikukuh.

Kebalikan dari Stevi Mo yang antusias, Ricky Mo terlihat sangat dingin.

Dengan tatapan yang dingin melihat Stevi Mo, di wajahnya tidak ada eskpresi, sudut bibirnya terangkat, seperti sedang tersenyum sinis: "Aku ingat, aku pernah menanyakan padamu apakah kamu membohongi aku, saat itu apa yang kamu katakan?"

Raut wajah Stevi Mo menegang.

Dia tidak berani percaya mendongakkan kepala melihat ke arah Ricky Mo: "Saat itu kamu sudah meragukan aku? Apakah dari awal kamu sudah menemukan Amanda Mu? Apakah kamu sama sekali tidak pernah mempercayai aku?"

"Kalau aku tidak pernah percaya padamu, aku bisa dibodohi selama tiga tahun?"

Di wajah Ricky Mo akhirnya tampak ada emosi, tatapan matanya menyorotkan kekecewaan, terdengar juga di nada bicaranya: "Aku tidak tahu dulu bagaimana hubunganku denganmu, tapi aku sudah memberi kamu kesempatan, Stevi Mo."

Dia hanya lebih kecil dari Stevi Mo dua menit, tidak peduli dulu atau sekarang, dia tidak pernah memanggil Stevi Mo kakak.

Stevi Mo seperti terkuras habis tenagannya, duduk diam disana tidak berkata-kata.

Dia merasa dirinya masih tidak begitu mengenal Ricky Mo.

Tapi, ucapan Ricky Mo dia mendengar dengan jelas.

Dia tahu saat masih kecil, mungkin itu penyebab hubungannya dengan Ricky Mo tidak baik.

Tapi, dia juga pernah mencoba ingin memperbaiki hubungan dengan Ricky Mo.

Dia merasa Ricky Mo seharusnya mencari seorang istri yang cocok, apa dia salah?

Tidak, dia sama sekali tidak salah.

Ricky Mo yang tidak menyadari kesalahannya!

Stevi Mo menggelengkan kepala, dengan tidak senang berkata: "Ricky Mo, kamu sudah tidak bisa berpikir dengan jernih!"

Dia beranjak berdiri, menunjuk Amanda Mu dan berkata: "Mana baiknya wanita ini? Dia sama sekali tidak sepadan denganmu! Tiga tahun yang lalu kamu seperti ini, tiga tahun setelah kamu hilang ingatan kamu masih seperti ini, kamu……"

Sorot mata Ricky Mo menyorotkan ketidaksabaran, menatap dia.

Doni memberi tatapan kepada bodyguard, lalu ada orang datang membawa Stevi Mo pergi.

Perusahaan Mo adalah perusahaan keluarga. orang yang memiliki kekuasaan terbesar yang ucapannya bisa didengar.

Direktur tertinggi di Perusahaan Mo saat ini adalah Ricky Mo, kedudukan dia di rumah tentu saja juga yang paling tinggi, kedudukan Stevi Mo meskipun lebih rendah sedikit dari dia, tapi dia juga bukan penerus.

Seperti ini, Stevi Mo juga harus mendengarkan Ricky Mo, hanya saja beberapa tahun ini Ricky Mo tidak mempedulikan hal-hal ini.

Stevi Mo keluar, di ruang tamu hanya tersisa Ricky Mo, Amanda Mu dan Kenzo Li, mereka bertiga.

Ricky Mo mengangkat mata melihat Kenzo Li, matanya yang gelap terlihat menyeramkan: "Tuan Li, istriku menjadi tunanganmu, masalah ini, bisa kamu jelaskan?"

Kenzo Li menyeringai, senyumnya tidak wajar: "Istri kamu? Kakak kamu yang pintar itu demi supaya rencananya berhasil, apa tidak menggantikanmu mengurus perceraian?"

Begitu ucapan dilontarkan, Amanda Mu merasakan suhu udara di ruangan menjadi lebih dingin.

Dia mengulurkan tangan meraba pergelangan tangannya, mengangkat mata melihat ekspresi wajah Ricky Mo, hanya bisa dengan cepat menundukkan kepala.

Dia bisa merasakan Kenzo Li seperti sedang sengaja menyulut kemarahan Ricky Mo, sedangkan Ricky Mo sepertinya benar-benar terpengaruh dan menjadi sangat marah.

"Sudah bercerai lalu kenapa? Dia tetap ibu kandung anakku." Ricky Mo menyipitkan mata: "Tuan Li seorang yang membahayakan, masih bisa seperti ini, benar-benar jarang ada yang seperti ini."

"Tuan Mo lucu sekali, pertama kalinya juga melihat ada orang yang dibohongi oleh kakak kandungnya sampai seperti ini, jarang juga ada yang seperti ini." Di dalam suara Kenzo Li juga seperti menertawakan, seperti berbicara santai dengan teman.

Mereka berdua saling bertatapan, suasana di ruang tamu berubah menjadi mencekam.

Ricky Mo tertawa dingin: "Lalu kenapa, orang polos seperti Tuan Li ini, mau dibohongi juga mudah."

"He."

Suara tawa Kenzo Li ini, dikeluarkan dari tenggorokan dengan sekuat tenaga, terdengar saat ini dia juga emosi.

Amanda Mu menoleh melihat dia, raut wajahnya berubah menjadi sangat tidak enak dilihat.

Dia menarik nafas dalam, beranjak berdiri, membalikkan kepala berbicara kepada Amanda Mu: "Kamu bicaralah dengannya, aku pergi keluar mencari udara segar."

Meskipun dia sudah berusaha menekan kemarahannya, tapi raut wajahnya tidak bisa ditutupi.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu