Spoiled Wife, Bad President - Bab 1486 Hanya Suka Orang Yang Memiliki Tujuan Sama

James Gu melihat jawaban Lusi Shen, dan sedikit menggerakan sudut bibir bawahnya. Baru saja ingin menjawab, David Jiang mengulurkan tangannya dan berteriak: "Minum anggur... apa yang kamu lakukan dengan ponselmu, apakah kamu tidak takut kalah..."

James Gu memandang David Jiang, dan memikirkan kata-kata Lusi Shen barusan, dan berkata, "Masih bisakah kamu minum? Berhati-hatilah."

“Ya! Aku terlalu cakap!” Untuk menunjukkan bahwa dia sangat cakap, David Jiang mengambil botol itu dan mulai meminumnya.

James Gu mengangkat alisnya dengan tatapan kosong.

Bocah ini cari mati sendiri, bukan salah dia.

...

Ketika gelas anggur Lusi Shen habis, Metta Gu sepertinya sadar telah melupakan Lusi Shen.

Dia melirik cangkir kosong Lusi Shen dan berkata, "Kakak Shen, apakah kamu ingin minum lebih banyak? Aku akan mentraktirmu."

Lusi Shen tersenyum: "Tidak."

Metta Gu menoleh dan melirik ke arah Jesper Tang. Dia baru saja mengobrol dengan Jesper Tang, dan menyadari bahwa Jesper Tang tahu banyak hal dan percakapan sangat seru. Dia masih memiliki sedikit pemikiran yang tersisa, tetapi dia tidak bisa terus mendiami Lusi Shen.

Hanya berpikir untuk mengubah topik.

Tetapi dia tidak memikirkan topik apa pun yang dapat mereka bicarakan bertiga, dan mendengar Lusi Shen berbicara.

"Tunangan Direktur Tang * sudah kembali?"

Kata-kata Lusi Shen mengingatkan Metta Gu bahwa Jesper Tang memiliki tunangan *.

Kehilangan itu seperti noda tinta di atas kertas, dan dengan cepat luntur, menutupi seluruh atrium Metta Gu.

Dia memiliki tunangan *.

Terakhir kali, dia mengatakan padanya bahwa dia mengatakan tunangannya * kabur dan dia harus menunggunya.

Dia juga mengatakan bahwa tunangannya * masih muda dan dia harus membiarkannya.

Tidak tahu gadis mana yang seberuntung itu.

Tiba-tiba menjadi iri.

Senyuman muncul di wajah Jesper Tang: "Belum, tapi menurutku aku tidak harus menunggu terlalu lama lagi."

Metta Gu merasakan tatapan Jesper Tang menyapu wajahnya, dan dia tidak tahu apakah itu disengaja.

Jika itu disengaja, dia mengingatkannya bahwa dia tidak lajang, jadi dia tidak boleh terlalu banyak berpikir?

Metta Gu meringkuk mulutnya, minum dengan lesu, lalu berpaling untuk membuang muka, terlalu malas untuk melihat Jesper Tang lagi.

“Aku benar-benar ingin tahu tentang gadis seperti apa tunangan Direktur Tang * itu.” Lusi Shen bersandar di sandaran sofa, tampak penasaran.

"Dia..." Jesper Tang berkata dengan ekspresi lembut, tanpa berpikir: "Lumayan imut, menarik, dan polos."

Lusi Shen ingin tertawa kecil: "Begitukah?"

Metta Gu mendengarkan itu, dan mau tidak mau ingin meletakkan ketiga karakteristik ini pada tubuhnya, tetapi dengan cepat bereaksi terhadap apa yang sudah dia lakukan, dan sedikit marah.

Jesper Tang tersenyum: "Segini saja sudah cukup."

Lusi Shen berkata: "Aku pikir Direktur Tang suka yang pintar dan cantik."

Senyum di wajah Jesper Tang memudar sedikit: "Mengapa kamu mengatakan ini?"

“Karena Direktur Tang adalah orang yang sangat pintar, aku pikir kamu hanya menyukai orang yang memiliki tujuan yang sama denganmu.” Nada suara Lusi Shen sedikit lebih serius dari sebelumnya.

Ekspresi Jesper Tang juga menjadi sedikit serius: "Mitra kerja baru membutuhkan tujuan yang sama."

Lusi Shen dan dia saling memandang, tidak ada niat untuk santai, dan bahkan ada sedikit nada provokasi dalam nadanya: "Benarkah?"

Jesper Tang dengan tenang menjawab: "Tentu saja."

Suasananya agak salah.

Metta Gu merasa seakan sedetik berikutnya, kedua pria itu akan menaikkan meja dan bertengkar.

Dia berpikir lagi bahwa kebetulan Lusi Shen dan Jesper Tang muncul di sini pada waktu yang sama, dan pernah ada kejadian yang sama sebelumnya.

Dia memiliki ide yang berani di hatinya, Jesper Tang ... Mungkin dia menyukai Lusi Shen!

Dia bilang dia sedang menunggu tunangannya *, tapi sebenarnya dia menyukai Lusi Shen dan ingin menaiki dua perahu. Jadi Lusi Shen sengaja bertanya tentang tunangannya *, lalu memprovokasi dia dengan nada kasar?