Spoiled Wife, Bad President - Bab 1513 Menginjak Batas Kesabarannya lagi dan lagi

Lusi Shen sedang sibuk memotret, dan James Gu tiba-tiba menoleh untuk melihatnya. Dia terkejut dan buru-buru menyembunyikan ponselnya, "Ah ... kamu mengatakan hal ini ..."

James Gu memiringkan kepalanya, matanya tertuju pada sakunya, dengan senyum di wajahnya.

Lusi Shen baru saja memasukkan ponsel ke sakunya, dan dia melihat semuanya.

Lusi Shen terbatuk sedikit, menyembunyikan rasa malunya, dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa, "Ada hal lain yang ingin kukatakan padamu."

“Katakan.” Melihatnya yang berpura-pura tenang, James Gu merasa sangat lembut dan sangat manis.

Bahkan jika Lusi Shen memintanya untuk memetik bintang-bintang di langit sekarang, dia mungkin akan memetiknya langsung.

Tapi apa yang ingin dikatakan Lusi Shen adalah bukan menyuruh dia pergi ke langit untuk memetik bintang.

Ekspresi wajah Lusi Shen sedikit suram, dan dia perlahan berkata, "Tentang Michelle Xiao, mari hentikan sampai di sini."

James Gu hendak mengambil sepiring bawang cincang. Dia tertegun, dan sudut bibirnya yang sedikit bengkok juga diluruskan.

Dia mengalihkan pandangannya untuk melihat Lusi Shen dengan ekspresi serius, "Dia mencarimu lagi?"

Apa yang dikatakan Lusi Shen, "sampai disini saja," dia mengerti, dan itu berarti menghentikannya untuk menyatukan Michelle Xiao dan Alvin Cai.

Setelah dia membantu Michelle Xiao dan Alvin Cai mendaftarkan pernikahan mereka, dia meninggalkan mereka. Meskipun dia tidak memperhatikan urusan mereka, dia masih bisa membayangkan bahwa mengikuti Alvin Cai, kehidupan seperti apa yang dijalani Michelle Xiao.

Tak pernah terpikir olehnya bahwa Michelle Xiao berani mencari Lusi Shen.

Tampaknya dia terlalu baik hati sehingga memberi Michelle Xiao energi ekstra untuk menemukan Lusi Shen.

"Lupakan saja, sudah cukup," kata Lusi Shen dengan senyum tipis

Dia tidak menjawab pertanyaannya secara langsung, tetapi dia tahu dia benar.

James Gu juga mengaitkan ujung bibirnya dan berkata dengan lembut, "Baik."

Gadis kecil yang tumbuh besar dibawah telapak tangannya bertemperamen seperti apa, dia yang paling mengerti.

Meskipun dia memiliki temperamen yang galak, dia baik hati. Kalau tidak, dia tidak akan begitu disukai, bukan?

Karena itu, dia tidak bisa mentolerir Michelle Xiao, menginjak batas kesabarannya lagi dan lagi.

Lusi Shen baik hati, tapi dia tidak.

Setelah menyelesaikan bicaranya, James Gu melanjutkan pekerjaannya.

Saat dia mendekat, dia menatapnya dengan hati-hati seolah dia sudah lama tidak melihatnya. "Kenapa kamu sekarang berbaik hati?"

“Kapan aku tidak berbaik hati? Lusi, bicaralah dengan hati nurani.” James Gu memiringkan kepalanya dengan pertanyaan berbahaya di matanya.

Lusi Shen dengan cepat mengingatnya dalam pikirannya.

Dari masa kanak-kanak hingga dewasa, James Gu memang menanggapi setiap permintaannya.

Tentu saja, terkadang sulit untuk berbicara.

Misalnya, dia pergi ke pesta dengan teman laki-laki di kelasnya

Tapi lebih baik tidak menyebutkannya saat ini.

Dengan tatapan polos, Lusi Shen berkata dengan yakin, "Tidak, kamu selalu berbaik hati."

James Gu tertawa, "Sudah, pergi sana, aku akan memasak."

Setelah berbalik ke pintu, Lusi Shen kembali menatap James Gu.

James Gu, melihat bahwa dia sangat ingin berbicara, berkata, "jika kamu ingin mengatakan sesuatu, kamu dapat menyelesaikannya sekaligus."

"David memintaku untuk bertemu," kata Lusi Shen, berdehem, Mata James Gu tiba-tiba berubah.

"Kamu baru saja bilang berbaik hati," kata Lusi Shen.

James Gu hanya mendengus dan menatapnya untuk memberi tahu dia.

"Sudah jelas semuanya." Dengan senyum menyanjung, Lusi Shen berbalik.

Memang, katanya. perlu dijelaskan semuanya.

Tapi itu tidak menghentikannya untuk marah.