Spoiled Wife, Bad President - Bab 1178 Seluruh Dunia Iri Padamu

Ricky Mo melihat ke arah pintu dan berkata, "Dokter bilang bahwa aku tidak dalam keadaan sehat dan tidak boleh lelah."

Mulut James Gu bergerak-gerak: "Aku tahu itu, tapi bukankah kamu tidak pernah membiarkan dia terlibat dalam hal-hal ini sebelumnya? Sekarang biarkan dia melakukan hal-hal ini?"

“Dia ingin melakukannya.” Seolah memikirkan sesuatu, Ricky Mo sedikit mengerutkan bibirnya: “Orang-orang itu dari awal sudah tidak bisa kemana-mana lagi sekarang, dan yang harus dilakukan sekarang adalah menangani akibatnya, jika dia ingin mengantikan aku melakukan sesuatu, maka membiarkan dia melakukannya. "

James Gu mengerutkan kening: "Ini juga oke?"

Menurutnya, masalah seperti ini harus diselesaikan oleh laki-laki, tetapi perempuan bukannya tidak boleh ikut campur, hanya takut mereka takut akan terluka.

Ricky Mo meliriknya, nadanya penuh superioritas: "Orang yang kesepian tidak akan mengerti."

“Kamu menyerang aku secara pribadi!” James Gu mendengus dingin: “Kamu menertawakan kesepianku sekarang, lalu kamu terus menghitung semut di rumah dan keluar untuk makan bersamaku!”

“Kamu hanya cemburu karena aku punya anak perempuan untuk menghitung semut bersamaku.” Nada suara Ricky Mo serius.

James Gu memutar matanya: "Seluruh dunia iri padamu, sudah cukup belum!"

Sejujurnya, dia sedikit iri di hatinya.

Ketika masih muda, saling menelepon teman-teman, pergi balapan drag, minum bir dan bermain di seluruh dunia, melakukan segala sesuatu yang menyenangkan.

Tapi setelah bermain selama bertahun-tahun, dia menemukan bahwa apa yang dulu dia senangi sudah tidak begitu menyenangkan lagi. Selain bekerja, dia tidak tertarik pada hal lain.

Saat Amanda Mu masuk, dia mendengar perkataan Ricky Mo dan James Gu.

Dia melirik Ricky Mo tanpa daya, lalu berbisik kepadanya: "Kamu kurangi bicara."

"Aku mengatakan yang sebenarnya. Kamu tanya dia sendiri apakah dia cemburu." Ricky Mo mengangkat dagunya dan menunjuk ke James Gu.

James Gu mendengus dingin, mengabaikan Ricky Mo, menoleh dan tersenyum dan berkata kepada Amanda Mu: "Aku bertemu Robert Fu ketika datang tadi, dan dia mungkin akan ke sini nanti."

Amanda Mu mengangguk: "Ya."

Saat makan, kedua pria bertubuh besar itu masih menyimpan dendam, cukup kekanakan untuk menyambar makanan.

Amanda Mu merasa tidak tahan melihat itu lagi, tapi untungnya Robert Fu datang di tengah jalan.

“Sedang makan?” Robert Fu meletakkan sebatang rokok di antara jari-jarinya dan berjalan dan duduk di samping James Gu.

Tatapan Ricky Mo tertuju pada rokoknya, dia langsung tahu, tertawa, dan memperpanjang nada dan berkata, "Oke."

Setelah berbicara, dia mencubit rokok di tangannya.

“Ayo, minum.” James Gu mengambil botol untuk menuangkan bir ke Robert Fu.

Robert Fu mengulurkan tangan untuk menutupi mulut cangkir: "Aku baru saja selesai minum bir."

“Jangan bicara omong kosong, minum bersama.” James Gu mendorong tangannya dan menuangkan segelas penuh bir.

Robert Fu melihatnya terlihat cemberut dan bertanya, "Ada apa denganmu?"

James Gu mengambil gelas dan menyentuhnya, tanpa bicara, hanya minum.

Amanda Mu juga membujuknya: "James Gu, kamu tidak bisa meminumnya."

James Gu melambaikan tangannya: "Tidak apa-apa."

Amanda Mu berbisik kepada Ricky Mo, "Salahkan kamu! Untuk apa kamu katakan hal-hal itu padanya!"

Ricky Mo berpaling untuk menatapnya: "Salahku?"

“Tidak.” Amanda Mu tidak bisa marah padanya.

James Gu minum terlalu banyak, dan segera naik, dan memeluk Robert Fu setelah dia bangun dan melolong: "Mengapa Ricky punya anak perempuan? Istriku saja belum terlihat, kita berdua terlalu sengsara."

Robert Fu mendorong James Gu pergi dengan wajah kosong, dan merapikan pakaiannya: "Aku berbeda darimu, aku akan segera menikah."

“Hah?” James Gu berhenti melolong dan tampak kaget: “Terakhir kali aku melihatmu seminggu yang lalu, kamu brengsek terus sekarang kamu bilang, kamu akan menikah?”