Spoiled Wife, Bad President - Bab 144 Aku Bisa Bantu Kamu

Lusi Shen melangkahkan kaki mau pergi, Ricky Mo datang.

Dia mengendarai mobil Bentley yang dipesan khusus dengan harga ratusan milyar, berhenti di depan mall, menjadi pusat perhatian banyak orang.

Amanda Mu segera membuka pintu mobil dan naik, berkata kepadanya: "Cepat jalan."

Ricky Mo tidak langsung melajukan mobil, melainkan memiringkan badan membantu dia mengikatkan sabuk pengaman, kemudian satu tangannya memegang kursi belakang Amanda Mu, satu tangannya memegang pintu mobil dengan posisi yang sangat dekat bertanya kepadanya: "Raut wajahmu tidak bagus, Lusi Shen mengajak kamu menonton film apa?"

Amanda Mu terbiasa untuk memundurkan kepalanya, berkata: "Film fantasi."

"Kisahnya sangat tragis?"

"Tidak……"

"Kalau begitu kenapa raut wajah kamu buruk seperti ini?" Ricky Mo berbicara, mengulurkan tangan menyentuh wajahnya.

Amanda Mu dengan sadar mengalihkan wajahnya, tangan Ricky Mo tidak sampai menyentuh wajahnya, terhenti di udara.

Di wajahnya tidak tampak ekspresi canggung, tapi sebaliknya malah membuat orang merasa ketakutan, ini membuat Amanda Mu merasa sangat tidak nyaman.

Syaraf yang menegang selama beberapa hari ini, saat ini rasanya seperti putus.

Raut wajah Amanda Mu putus asa: "Ayah Philip Tao meninggal, apa ada hubungannya denganmu?"

Ricky Mo mengangkat matanya, bola mata yang hitam seolah seperti lubang yang sangat dalam, suaranya serak dan dingin: "Kamu masih menebak apa lagi?"

"Kamu ini sedang mengaku?" Amanda Mu dengan tidak percaya melihat dia, suaranya sedikit bergetar.

Dia benar-benar tidak terlalu mengenal Ricky Mo.

Meskipun dari kecil hingga dewasa hidupnya tidak baik, tapi tindakannya yang dengan sembarang mempermainkan hidup orang lain, tidak bisa diterima begitu saja.

Kedua orang penculik yang saat itu menculik dia, meskipun bisa kabur, tapi begitu tertangkap polisi, polisi juga akan menembak mereka, jadi respon Amanda Mu tidak sampai seperti ini.

Tapi kali ini, Ricky Mo dengan sangat cepat, meminta orang untuk menghabisi ayah Philip Tao, Amanda Mu merasa ketakutan.

"Sudah seharusnya dia mati." Sudut bibir Ricky Mo terangkat, senyumannya terlihat kejam: "Orang-orang itu patut mati, Efendi Tao bukan orang yang terakhir."

Ayah Philip Tao, bernama Efendi Tao.

"Kamu sangat pintar, kamu bisa menemukan pembunuhnya, kemudian menyerahkan mereka ke polisi……" Amanda sedikit takut dengan Ricky Mo yang seperti ini, tapi masih dengan berani membujuk dia.

Senyum di wajah Ricky Mo makin dalam, wajah tampan yang terkena sinar cahaya lampu di luar terlihat asing: "Aku pintar? Tapi sudah berlalu selama 15 tahun, aku belum menemukan pembunuhnya, jadi setiap aku menemukan orang yang berhubungan, aku akan menghabisi orang itu."

Tanpa sadar Amanda Mu mengepalkan kedua tangannya.

Ricky Mo mendekat beberapa senti, dengan lembut menyentuh wajahnya, berbicara di telinganya: "Kalau kamu tidak setuju dengan yang aku lakukan, kamu boleh lapor polisi."

Tubuh Amanda Mu menjadi kaku, menggigit bibir tidak berbicara, hanya saling bertatapan dengan Ricky Mo.

Meskipun dia tidak setuju dengan apa yang dilakukan Ricky Mo, tapi dia tahu dengan jelas dirinya tidak akan lapor polisi.

Ricky Mo dalam menghadapi kasus ibunya, sudah bertindak terlampau jauh.

Anggap saja kalau dia benar lapor polisi, polisi menangkap Ricky Mo, dia berani memastikan, meskipun Ricky Mo meringkuk dalam penjara, dia masih punya cara untuk membunuh orang yang berhubungan dengan kasus ibunya.

Ricky Mo punya kemampuan ini.

Tiba-tiba, raut wajah Ricky Mo berubah, suaranya lebih serak: "Ini masih di mobil, jangan melihat aku seperti itu."

Dia benar-benar sangat menyukai kedua mata Amanda Mu, bersinar dan menggoda.

Amanda Mu segera mengalihkan pandangannya, membalikkan kepala melihat ke sekeliling.

……

Begitu sampai di villa, Ricky Mo membawa Amanda Mu kembali ke kamar, mendorong dia sampai ke pintu kemudian mencium dia.

Saat ini Amanda Mu tidak ada keinginan untuk melakukan hal ini dengannya, jadi dia menghindar.

Dia mencari kesempatan membuka mulut dan berkata: "Berapa hari lalu ayahku pergi ke luar negeri, beberapa hari lagi mungkin akan kembali."

Gerakan Ricky Mo tiba-tiba terhenti, tapi masih tidak melepaskan Amanda Mu: "Untuk apa dia ke luar negeri?"

"Kamu sudah tahu masih tanya." Amanda sedikit menghela nafas, berkata: "Kakekmu akan kembali."

"Untuk apa khusus memberitahu aku hal ini?" Ricky Mo menundukkan kepala mencium bibirnya: "Saat ini jangan memikirkan hal lain."

"Karena hal ini dari awal sudah ada di dalam kendalimu, jadi meskipun aku tidak memberitahumu, kamu juga sudah mendapatkan informasi, iya kan?"

Amanda Mu tidak menolak ciumannya, juga tidak membalas.

Ricky Mo tiba-tiba melepaskan ciumannya: "Karena kamu sudah tahu, kenapa masih sengaja mengatakan ini membuat aku tidak senang?"

Amanda Mu sama sekali tidak merasa cara Ricky Mo mencari pembunuh yang sebenarnya tidak benar, dia merasa cara yang dilakukan Ricky Mo tidak benar.

Ricky Mo terlalu menakutkan, cara yang digunakan juga kejam.

Tapi, Amanda Mu tidak tahu bagaimana berkomunikasi dengan Ricky Mo.

Ricky Mo sama sekali tidak mendengarkan ucapannya, tidak akan menerima masukannya.

Setelah beberapa lama, Amanda Mu mendengar suaranya sendiri: "Ricky Mo, kamu ingin mencari penculik yang menculik kamu dan ibumu, aku bisa membantu kamu."

"Membantu aku?" Suara Ricky Mo sepertinya tidak terdengar.

Ibunya adalah seorang yang berpendidikan, saat muda dulu ibunya adalah pasangan yang diimpikan semua orang di Kota J, bakat dan penampilan dipadukan, sedangkan ayahnya, Herman Mo, sebagai anak orang kaya, tentu saja dia seorang pria yang hebat.

Anak mereka Ricky Mo, bisa pintar seperti ini, juga bukan kebetulan.

Setelah ibunya dilukai, dia menghabiskan waktu yang sangat lama baru muncul, menjadi seperti orang normal.

Tapi anak usia belasan tahun seolah bertumbuh menjadi dewasa hanya dalam waktu semalam, aura menakutkan yang stabil, dia sudah sering ke kantor polisi, ada seorang polisi muda yang berkata dengan jujur padanya: "Kasus penculikan kalian, aku rasa tidak semudah itu, tapi dibawah lindungan orang-orang."

Yang Ricky Mo tahu dengan jelas, orang yang ingin melindungi adalah keluarga Mo.

Keluarga Mo tidak ingin masalah ibunya dilecehkan terkuak di publik, jadi mereka tidak melacak lebih lanjut.

Sejak saat itu, dia mulai melacak kasus itu.

Ayah kandung dan saudara kembar perempuannya tidak percaya padanya, mereka merasa karena saat itu dia melihat dengan mata kepala sendiri ibunya disiksa, dia menjadi memiliki trauma batin, jadi perilakunya menjadi aneh.

Sedangkan saat ini, Amanda Mu berdiri di hadapannya, dengan raut wajah yang serius mengatakan ingin membantu dia.

Suara Ricky Mo lebih berat dari biasanya: "Kamu percaya kasus ibuku, di belakangnya masih ada orang lain yang merencanakan?"

"Aku tidak tahu kasusnya dengan detail, tapi aku percaya padamu, kamu begitu pintar, kamu merasa masih ada pelaku lain yang merencanakan, berarti pasti ada."

Tatapan Amanda sangat meyakinkan, sinar matanya menunjukkan kepercayaannya terhadap Ricky Mo.

Ricky Mo menatap dia beberapa saat, tiba-tiba memeluk dia masuk kedalam dekapannya.

Dia tidak mengatakan apa-apa, tapi Amanda Mu malah bisa merasakan di lubuk hati Ricky Mo ada rasa kehilangan yang sangat mendalam karena ditinggal oleh ibunya.

Amanda Mu mengulurkan tangan menepuk pelan pundaknya: "Tapi, kamu harus menyanggupi aku, tidak boleh sembarang……membunuh orang."

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu