Spoiled Wife, Bad President - Bab 261 Berani Mengatur Wanitaku?

“Baiklah, aku sudah tahu.”

Meskipun Amanda Mu tidak mengatakan seperti itu, tapi hatinya tahu, bahkan jika terjadi sesuatu, dia juga tidak akan pergi merepotkan Lusi shen dan James Gu.

……

Seperti yang dikatakan oleh Lusi Shen, Stevi Mo akan segera datang mencarinya.

Pagi hari berikutnya, Amanda Mu sedang sarapan dan mendengar ada suara di luar.

Sebelum dia bangkit dan keluar, dia mendengar suara sepatu hak tinggi yang semakin lama semakin dekat.

Tidak butuh waktu lama, seorang wanita muncul di depan pintu ruang makan.

Wanita itu berpakaian jas formal, orangnya terlihat sangat cakap, dia terlihat sedikit mirip dengan Ricky Mo, bahkan temperamennya juga sedingin Ricky Mo.

Amanda Mu sudah bisa menebaknya, wanita ini mungkin adalah Stevi Mo.

Wanita itu langsung berjalan ke arah Amanda Mu, matanya mengamati Amanda Mu dengan tajam dan cermat.

Setelah menatap Amanda Mu selama beberapa detik, dia baru berbicara:”Apakah kamu Amanda Mu?”

Dia tidak hanya memiliki temperamen yang sama dengan Ricky Mo, bahkan kearoganan orang kaya di tubuhnya juga sama persis, ketika dia mulai bicara, dia terlihat sangat mencuri perhatian.

Karena sudah ditekan lama oleh emosi Ricky Mo, maka tentu saja Amanda Mu tidak terlihat takut di depannya.

Amanda Mu membalas tatapannya dan berkata dengan tenang:”Aku Amanda Mu.”

Sebuah kejutan terlihat di mata wanita itu dan itu berlalu dengan cepat.

“Kamu seharusnya sudah tahu siapa aku.” Wanita itu masih menatap Amanda Mu:”Aku adalah kakak Ricky Mo, Stevi Mo.”

Amanda Mu pada saat ini berdiri:”Halo.”

Dia segera menunjukkan sikap sebagai nyonya rumah dan memerintahkan kepada pembantu:”Masih tidak membawakan minuman?”

“Tidak perlu.” Stevi Mo langsung mengangkat tangannya untuk menghentikan pembantunya, dia memeluk kedua tangannya sambil memandang Amanda Mu:”Apakah kamu tahu maksud kedatanganku? Sebelum aku pulang aku sudah mendengar bahwa kamu yang telah mendorong kakek ke tangga.”

Amanda Mu langsung membantahnya:”Aku tidak mendorong kakek dan masalah ini masih diselidiki.”

“Ok.” Stevi Mo seperti tidak sabar mendengar penjelasan Amanda Mu dan menyelanya:”Aku hanya ingin datang melihat-lihat, perempuan seperti apa yang telah membuat reputasi adikku menjadi berantakan dan membuat keluarga Mo kami menjadi kacau, aku sekarang akan pergi ke rumah sakit, aku tidak punya waktu untuk berbicara.”

Dari nada bicara Stevi Mo, bisa dilihat bahwa dia adalah orang yang sangat keras kepala.

Pantas saja dia saudara kembar Ricky Mo, mereka benar-benar mirip.

Setelah Stevi Mo selesai bicara, dia berjalan keluar, Amanda Mu mengikuti di belakang untuk mengantarnya.

Ketika tiba di lobi, dia melihat seorang asisten memanggilnya:”Direktur Mo.”

Ada sebuah koper di samping asisten itu.

Stevi Mo langsung datang mencari Amanda Mu tanpa menyimpan kopernya terlebih dahulu.

Pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara rem mobil di luar.

Mereka berdua melihat keluar dan sosok Ricky Mo muncul di depan mereka.

Stevi Mo melangkah maju dan memeluk Ricky Mo:”Lama tidak bertemu, adik baikku.”

Ricky Mo menerima pelukan Stevi Mo.

Stevi Mo hanya memberinya pelukan ringan dan melepaskannya.

Dia melihat Ricky Mo dan terdengar nada cibiran yang sangat jelas:”Ternyata sama seperti yang dikatakan oleh kakek, kamu menyayangi Amanda Mu layaknya sebuah pusaka, aku hanya datang melihatnya dan kamu langsung bergegas kembali, apakah kamu takut aku akan memakannya?”

Ricky Mo bahkan tidak melihatnya, dia langsung melewatinya dan berjalan ke depan Amanda Mu.

Dia mengamati Amanda Mu untuk beberapa saat, kemudian berdiri di depan Amanda Mu dan berkata kepada Stevi Mo:”Apakah kamu tidak pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi kakek?”

Stevi Mo memeluk kedua tangannya dan mengangkat sedikit dagunya, ekspresinya sedikit bangga:”Akan pergi sekarang, apakah kamu tidak mengantarku?”

Ricky Mo berbalik menatap Amanda Mu tapi dia tidak mengatakan apa-apa dan pergi bersama Stevi Mo.

Ketika berjalan ke pintu, Stevi Mo berbalik dan meliriknya.

Tatapan itu sangat dalam dan seperti memandang seorang badut.

Amanda Mu mengepalkan tangannya dan mengatupkan bibirnya dengan erat dan tampak tegang.

Stevi Mo memandang rendah dirinya, Stevi Mo sama sekali tidak menyembunyikannya.

……

Setelah keluar dari vila, Stevi Mo mengikuti Ricky Mo masuk ke dalam mobil.

Stevi Mo duduk di mobil, setelah mengenakan sabuk pengamannya, dia berkata kepada Ricky Mo:”Wanita yang kamu sukai, hanya begitu saja.”

Ricky Mo tidak memalingkan kepalanya, suaranya sangat dingin:”Hanya begitu saja tapi tetap saja lebih baik darimu.”

“Haha, kamu lumayan melindunginya ya.” Stevi Mo sudah terbiasa dengan sikap Ricky Mo.

Tapi, dia juga tidak terlalu sopan.

“Pada saat itu, jika terungkap bahwa Amanda Mu adalah pelaku yang mendorong kakek, apakah kamu masih bisa melindunginya?” Ketika Stevi Mo mengungkit masalah kakek, ekspresi wajahnya juga menjadi dingin.

Ricky Mo berkata dengan tidak sabar:”Apakah kamu bisa diam?”

Stevi Mo akhirnya dibuat marah olehnya.

“Ricky Mo, sejak kamu menikahi wanita itu, apakah hidupmu tenang? Aku sudah mengatakan sejak awal bahwa wanita itu tidak pantas untukmu, tapi kamu bersikeras, sekarang ... ... “

Krek--

Terdengar suara rem mendadak dan memutus pembicaraan Stevi Mo.

“Ah ---“

Stevi Mo berteriak, badannya membungkuk ke depan karena rem mendadak.

Dia berbalik dan berteriak dengan marah kepada Ricky Mo:”Ricky Mo, apakah kamu sudah gila? Memangnya aku salah!”

Ricky Mo tidak bergerak, hanya suara berat yang menggambarkan suasana hatinya:”Semuanya salah.”

Stevi Mo sangat marah:”Kamu!”

“Turun.”

“Ricky Mo!”

“Apakah kamu mendengar apa yang aku katakan?” Ricky Mo memalingkan kepalanya, matanya sedingin es:”Kamu telah melarikan diri ke luar negeri selama belasan tahun dan tidak pernah menanyakan kabarku, kamu punya hak apa untuk mengatur hidupku dan wanitaku?”

Stevi Mo merasa takut dengan tatapan Ricky Mo, tatapan mata itu mengatakan kepadanya bahwa Ricky Mo bukan anak kecil yang tersenyum dan memanggilnya kakak lagi.

Stevi Mo menelan ludahnya, butuh beberapa detik untuk menenangkan dirinya, nada bicaranya terdengar sedang bernegosiasi:”Ok, kita tenang dulu, aku bukan pulang untuk berantem denganmu, kita sekarang pergi ke rumah sakit dulu?”

Ricky Mo tidak mendengarkannya:”Turun.”

Stevi Mo sangat terkejut sehingga dia tidak bisa berbicara, tapi dia juga tahu sifat Ricky Mo, meskipun dia sangat tidak puas, tapi dia hanya bisa menahan emosinya dan membuka sabuk pengaman untuk turun dari mobil.

Begitu dia turun, mobil Ricky Mo melaju seperti panah dan melesat dengan cepat.

Stevi Mo marah sekali.

Asisten mengemudikan mobil dan berhenti di sampingnya, dia segera membuka pintu mobil dengan hormat:”Nona Mo, silakan naik.”

Stevi Mo melirik asistennya:”Tidak boleh menceritakan apa yang terjadi hari ini!”

“Aku tahu.” Asisten mengangguk sedikit dan tidak melihat lebih banyak.

“Huh!” Stevi Mo mendengus, dia memang tidak menyukai Amanda Mu dan sekarang lebih membencinya lagi.

……

Setelah sampai di rumah sakit, Stevi Mo menemukan bahwa Ricky Mo tidak menunggunya dan langsung naik ke atas.

Raut wajahnya menjadi lebih buruk lagi.

Di pintu masuk kamar rumah sakit Kakek Mo, dia melihat Herman Mo.

Herman Mo melihatnya, senyum tipis muncul di matanya:”Stevi.”

“Ayah.” Stevi Mo menghampiri Herman Mo dan memeluknya.

Herman Mo menepuk pundaknya:”Cepat masuk dan lihat kakek.”

Ricky Mo berdiri di samping, dia menatap dingin adegan menyentuh reuni antara ayah dan anak, dia hanya menyunggingkan bibirnya, tetapi tidak terlihat senyumannya.

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
4 tahun yang lalu