Spoiled Wife, Bad President - Bab 271 Nomor Plat Mobil Yang Akrab

Dini hari berikutnya.

Ketika Amanda Mu bangun, dia tidak menemukan sosok Ricky Mo di sampingnya.

Dia bangkit dan turun dari tempat tidur, mengambil mantelnya dan mengenakannya, ketika berjalan ke pintu dia menyadari bahwa pintu itu tidak tertutup rapat.

Kamar yang dipesan oleh Ricky Mo adalah kamar suite, ada ruang tamu di luar kamar tidur.

Melalui celah pintu yang tidak tertutup, Amanda Mu melihat Ricky Mo duduk di sofa dan sedang menelpon.

Ricky Mo sengaja menurunkan volume suaranya, Amanda Mu hanya melihat bibir Ricky Mo bergerak, tetapi dia tidak mendengar dengan jelas apa yang dia bicarakan.

Tiba-tiba, Ricky Mo sepertinya merasakan sesuatu, dia mendongak dan melihat ke arah Amanda Mu.

Ketahuan.

Amanda Mu langsung membuka pintu dan bejalan keluar.

Ponsel Ricky Mo belum ditutup, dia mengulurkan tangan dan mengambil ketel di atas meja untuk menuangkan secangkir air panas dan menyerahkannya kepada Amanda Mu.

Amanda Mu mengambilnya, dia menarik kembali tangannya lalu terus berbicara di telepon.

Pada saat ini, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Amanda Mu melihat Ricky Mo, Ricky Mo berkata: "Aku memesan sarapan."

Amanda Mu pergi untuk membuka pintu tanpa berekspresi.

Pelayan masuk dengan mendorong kereta dorong, dia meletakkan sarapan di atas meja, dan berkata dengan hormat: "Selamat pagi, ini adalah sarapan yang dipesan oleh Tuan Ricky, silahkan dinikmati."

"Terima kasih." Amanda Mu mengucapkan terima kasih, dan pergi mengunci pintu.

Di pintu, pelayan tiba-tiba berbalik dan memanggilnya: "Nona Amanda."

Amanda Mu terkejut, dia langsung mendongak dan menatap pelayan itu.

Pelayan mengulurkan tangan dan menyelipkan sebuah catatan ke tangannya lalu pergi dengan cepat.

Amanda Mu langsung merespons dengan cepat dan menaruh catatan itu ke sakunya.

Saat dia berbalik, dia melirik ke arah Ricky Mo dengan waspada.

Ricky Mo kebetulan baru menutup telepon, ia menoleh dan melihatnya: "Ada apa?"

"Tidak apa-apa." Amanda Mu menutup pintu dan berjalan ke meja makan dengan ekspresi seperti biasa dan duduk.

Amanda Mu tidak tahu apa yang ditulis pelayan itu untuknya, tetapi dia tidak berani membacanya dengan tergesa-gesa. Ketika dia makan dia agak melamun, karena takut Ricky Mo melihat keanehannya, jadi dia hanya menundukkan kepalanya dan terus makan.

Akhirnya selesai makan, Amanda Mu bangkit dan pergi ke toilet.

Ia mengunci pintu, mengeluarkan catatan itu, melihatnya sejenak, dan matanya langsung melebar.

Isi catatan itu hanya lima kata sederhana: "Apakah kamu ingin melarikan diri?"

Huruf dan angka yang tertulis dibawah bercampur, itu terlihat seperti nomor plat mobil.

Selain itu, nomor plat mobil itu terlihat sedikit akrab.

Amanda Mu hanya membaca nomor plat mobil itu dua kali dan ia sudah mengingatnya, lalu ia melemparkan catatan itu ke toilet dan menghanyutkannya dengan air.

Ketika membuka pintu toilet dan berjalan keluar, begitu Amanda Mu mendongak, dia melihat wajah Ricky Mo yang tidak berekspresi.

Nada bicara Ricky Mo tidak baik: "Mengunci pintu toilet, apakah kamu sedang memikirkan bagaimana caranya melarikan diri?"

"Ya." Amanda Mu sedikit mengangkat dagunya dan berkata setengah serius: "Setelah aku memikirkannya, aku menyadari bahwa aku tidak bisa melarikan diri dari toilet."

Wajah Ricky Mo langsung menjadi dingin, dia nyaris mengeluarkan perkataannya dari celah giginya: "Membuatku marah itu tidak berguna bagimu."

Amanda Mu merentangkan kedua tangannya: "Tidak membuatmu marah bukankah aku juga tidak mendapatkan manfaat?"

Selain itu, melihat Ricky Mo yang marah, dia malah merasa sedikit bahagia.

...

Setelah sarapan, Ricky Mo membawa Amanda Mu untuk check-out, lalu bersiap kembali ke Kota J.

Ketika keluar dari pintu hotel, Doni dan Ricky Mo mengatakan sesuatu, dan Amanda Mu memperhatikan mobil yang diparkir di tempat parkir di depan pintu.

Sepintas, dia tidak melihat nomor plat mobil di catatan itu.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Nomor plat mobil itu terlihat sangat akrab, dengan kata lain pemilik plat mobil itu dan dia saling mengenal, selain itu dia juga mengetahui situasinya saat ini.

Itu jelas dia ingin membantunya.

Dan satu-satunya kesempatan dia bisa melarikan diri dari Ricky Mo adalah sekarang.

Begitu dia masuk ke mobil Ricky Mo, dia hanya bisa mengikuti Ricky Mo kembali ke Kota J.

Pada saat ini, dia memperhatikan bahwa mobil hitam muncul di sudut yang tidak jauh.

Mobil itu mundur dua meter dan bergerak maju dua meter lagi.

Perilaku aneh itu menarik perhatian Amanda Mu.

Dia berjalan dua langkah ke depan dan melihat nomor plat mobil itu.

Nomor plat mobil tepat seperti yang tertulis di catatan.

Amanda Mu sedikit gembira, namun dia sedikit gugup juga.

Dia berbalik untuk melihat Ricky Mo.

Ricky Mo berdiri dua meter darinya. Ketika dia melihatnya, dia melambai padanya dan memberi isyarat padanya untuk ke sana.

Detak jantung Amanda Mu seperti berdegup kencang, dan dia sangat gugup.

Sekarang kesempatan di depan matanya, kesempatan untuk dia bisa melepaskan diri dari kendali Ricky Mo, bagaimana dia bisa melepaskannya.

Dia berjalan menuju Ricky Mo, dia melihat mobil hitam itu dengan sudut matanya dan menyadari mobil itu semakin mendekat ...

Amanda Mu menghitungnya sebentar, jaraknya ke mobil itu, jika dia nanti berlari ke sana, paling lama setengah menit bisa sampai.

Hanya butuh setengah menit ...

Begitu dia tersadar, dia sudah sampai ke depan Ricky Mo.

Ricky Mo memegang tangannya, terlihat senyuman di matanya: "Nanti kita akan kembali ke Kota J."

Senyuman itu, di mata Amanda Mu, sangat menusuk mata.

Meskipun jantung Amanda Mu sudah berdetak dengan sangat kencang, tetapi dia masih mempertahankan ketenangannya: "Kalau begitu, setelah pulang kita akan tinggal di mana?"

Nada bicara Ricky Mo sedikit memanjakannya: "Kamu bisa tinggal di mana saja."

"Sungguh?"

"Tentu saja."

Amanda Mu melirik ke mobil itu lagi dengan sudut matanya, tanpa memikirkan yang lainnya, dia langsung mengangkat kepalanya dan mencium bibir Ricky Mo.

Ciumannya yang tiba-tiba membuat Ricky Mo sedikit tertegun, dan ia membiarkan Amanda Mu menciumnya dengan pasif selama beberapa detik, kemudian dia merespons dan memegang pinggang Amanda Mu.

Doni dan pengawal lainnya yang berdiri di sampingnya, langsung berbalik.

Setelah Amanda Mu hamil, mereka berdua tidak pernah melakukannya lagi, dan Ricky Mo hanya bisa mengandalkan pelukan dan ciuman untuk menghiburnya.

Terlebih lagi, Amanda Mu yang berinisiatif menciumnya, dia tidak bisa menolaknya sama sekali.

Ketika dia mencium dengan penuh gairah, Amanda Mu tiba-tiba menarik diri.

Ricky Mo tidak melepaskannya, dia telah melonggarkan penjagaannya.

Amanda Mu mengambil kesempatan ini, dan tiba-tiba mendorong Ricky Mo.

Ricky Mo tidak memiliki persiapan sama sekali, begitu didorong oleh Amanda Mu, dia langsung terjatuh ke bawah.

Pada saat dia terjatuh, Amanda Mu dan Ricky Mo saling bertatapan, dia melihat kilatan ketidakpercayaan dari bola matanya yang hitam, dan dia tersenyum.

Amanda Mu mendapatkan kebebasan dan bergegas berlari menuju mobil itu.

Mobil itu membuka pintu untuknya ketika dia mulai berlari.

Di belakangnya terdengar suara Ricky Mo yang marah: "Amanda Mu!"

Amanda Mu melindungi perut bagian bawahnya secara tidak sadar, namun langkahnya menjadi lebih cepat.

Pengawal juga merespons ketika mendengar suara terikan Ricky Mo, dan mereka mulai mengejar Amanda Mu.

Ketika pengawal mengejar Amanda Mu, dia sudah berlari ke mobil itu, membungkuk dan masuk.

Dia langsung menutup pintu mobil, terengah-engah dan melihat orang-orang di belakang.

Para pengawal berlari beberapa langkah, kemudian mereka berlari kembali untuk mengejar menggunakan mobil. Ricky Mo berdiri paling belakang, dia tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu