Spoiled Wife, Bad President - Bab 321 Sudah Tidak Bernapas Lagi

Ricky Mo kembali ke kamar dan memikikan lagi apa yang dikatakan Gracia Mo dalam benaknya.

Tidak ada celah, itu masuk akal, tetapi dia selalu merasa ada sesuatu yang aneh.

Ricky Mo merasa bahwa dia masih perlu bertemu dengan Krist Si.

Krist Si dan Gracia Mo adalah pasangan suami-istri muda, tetapi perasaan mereka beberapa tahun terakhir ini perlahan-lahan memburuk.

Dalam ingatannya, Krist Si adalah orang yang lembut dan teliti, dia memiliki keromantisan unik seorang seniman, ia dulunya terkenal, tetapi karena ingin menemani Gracia Mo, ia tidak terlalu mempedulikan karirnya.

Sebaliknya, beberapa tahun terakhir ini, dia sibuk pergi ke sana-sini untuk mengadakan pameran seni, dia berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, dan bahkan sudah tidak kembali ke keluarga Mo untuk merayakan Tahun Baru Imlek.

Ricky Mo mengambil keputusan dan pergi ke lantai bawah untuk mencari seorang pelayan dan meminta nomor telepon Krist Si.

Ketika dia tinggal di rumah Gracia Mo sebelumnya, hubungannya dengan Krist Si bisa dianggap cukup baik, tetapi kemudian dia kembali ke Kota J, mereka berdua perlahan-lahan jarang berhubungan, dan sekarang mereka tidak pernah berkontak lagi.

Dia memutar nomor telepon Krist Si.

Telepon berdering beberapa kali kemudian terhubung.

"Halo?" Suara Krist Si sangat lembut, dan dalam hal ini Peter Si mirip dengannya.

Ricky Mo berkata dengan lembut: "Paman, ini aku."

Nada bicara Krist Si sedikit terkejut: "Ricky?"

"Iya, ini aku, paman sekarang di mana, jika ada waktu bisakah kita mengobrol?" Ingatan Ricky Mo tentang Krist Si masih bertahan pada beberapa tahun yang lalu, tetapi dia tahu Krist Si tidak akan menolak permintaannya.

Krist Si terdiam sesaat kemudian berkata: "Tentu saja, tetapi aku tidak kembali ke Kota J."

"Aku di Kota M, di rumahmu."

Sisi telepon sana kembali terdiam.

Ricky Mo juga tidak mendesak Krist Si, dia hanya diam-diam menunggu jawabannya.

"Oke, pameran seniku berakhir di sore ini, dan aku akan pulang ke rumah pada malam hari, tetapi kamu jangan beri tahu bibimu tentang hal ini."

"Aku mengerti."

Krist Si akan kembali nanti malam, dan waktunya kebetulan pas.

Setelah menutup telepon, Ricky Mo menutup matanya dengan ringan, dia mengingat kalimat Krist Si dalam benaknya "Jangan beri tahu bibimu".

Setelah kalimat ini dianalisis dengan cermat, maknanya benar-benar sangat banyak.

Jika tidak memberi tahu Gracia Mo, Krist Si bersedia mengobrol dengan Ricky Mo.

Tetapi Ricky Mo tidak pernah mengatakan tentang apa yang ingin dia katakan.

Sangat jelas, Krist Si tahu apa yang ingin dikatakan Ricky Mo kepadanya.

Ini adalah telepati antara orang pintar.

...

Di sore hari, Ricky Mo dan Krist Si melakukan panggilan telepon dan janjian bertemu di sebuah kafeteria di kota.

Ketika Ricky Mo tiba, itu tepat pukul enam.

Dia memesan secangkir kopi, dan memilih lokasi di dekat jendela yang kebetulan bisa melihat tempat parkir di depan pintu, dia menunggu kedatangan Krist Si.

Setelah menunggu hampir setengah jam, dia tiba-tiba mendengar beberapa teriakan.

Itu disertai dengan suara langkah kaki yang ribut dan suara seruan.

"Ya Tuhan, ada kecelakaan mobil!"

"Bagaimana dengan orangnya?"

"Cepat panggil ambulan."

Ricky Mo sedikit mengernyit, awalnya dia tidak terlalu mempedulikannya.

Tiba-tiba, dia seolah-olah teringat sesuatu, dia langsung berdiri dan berjalan keluar.

Dia masuk ke kerumunan dan berjalan ke depan pria yang ditabrak mobil.

Orang yang ditabrak mobil adalah seorang pria paruh baya, kemeja putihnya berlumuran darah, hanya kerah bajunya yang masih tetap putih bersih, seluruh wajahnya sedikit tidak bisa dikenali.

Ricky Mo berjongkok, mengulurkan tangan untuk menghapus darah di wajahnya, sehingga dia bisa melihat dengan jelas wajah orang itu.

Pria ini adalah Krist Si!

Gerakan Ricky Mo langsung berhenti di sana seketika dan berteriak: "Paman? Krist Si?"

Pria yang terbaring di bawah sedikit menggerakkan jarinya, kemudian tidak ada suara lagi.

Seseorang yang di samping mengeluarkan dompet Krist Si dan berkata sambil melihat ke KTP di dompetnya: "Pria ini bernama Krist Si."

"Oh Tuhan, dia adalah pelukis itu?"

"Putriku selalu ingin melihat pameran lukisannya!"

Pada saat ini, polisi telah datang.

"Semua orang menjauh sedikit, beri jalan."

Polisi mengusir semua orang yang mengelilinginya, kemudian berjalan mendekat dan memanggil Ricky Mo: "Tuan, tolong bangun, jangan di sini dan mengganggu kami melakukan tugas."

Ricky Mo berdiri dengan wajah dingin dan melangkah mundur tanpa ekspresi.

Dia memperhatikan polisi mengulurkan tangan dan merasakan napas Krist Si, lalu dia berkata kepada polisi di samping: "Sudah tidak bernapas lagi."

...

Ricky Mo pergi ke kantor polisi bersama mereka, dan polisi memberi tahu Gracia Mo.

Ketika Gracia Mo datang, dia terlihat sangat sedih: "Mana Krist? Di mana Krist?"

Polisi melangkah maju untuk menghentikan Gracia Mo: "Nyonya Gracia, kami turut berduka."

Gracia Mo melihat Ricky Mo dan dia langsung berjalan ke arahnya: "Ricky, apa yang terjadi pada pamanmu? Bagaimana ini bisa terjadi?"

Ricky Mo mendongak dan menatap wanita yang menangis hingga matanya merah dan bengkak, dia berkata: "Aku akan menemanimu untuk melihatnya."

Ketika Gracia Mo melihat mayat Krist Si, ia langsung pingsan.

Ricky Mo berdiri sendirian di depan mayat Krist Si, dia merasa sangat sedih.

Bahkan jika Krist Si bukan ayah kandung Peter Si, tetapi dia adalah ayah kandung Charles Mo.

Charles Mo dan Krist Si memiliki hubungan yang sangat baik.

Masalah Krist Si masih dalam penyelidikan, apakah kecelakaan itu perbuatan orang atau memang hanya kejadian tidak di sengaja, itu sementara masih belum bisa ditentukan.

Sepanjang proses, Ricky Mo bekerja sama dengan polisi untuk menangani masalah ini.

Pada saat semuanya selesai, waktu sudah tengah malam.

Di Kota J itu masih siang hari.

Ricky Mo duduk di dekat taman bunga di luar kantor polisi dan menelpon Amanda Mu.

Telepon berdering dua kali lalu diangkat oleh Amanda Mu.

Suara lembut Amanda Mu datang dari telepon: "Ricky Mo?"

"Aku sudah bertanya padanya tentang masalah Peter Si."

"Apa yang dia katakan?"

Ricky Mo mengulangi perkataan Gracia Mo kepada Amanda Mu.

Amanda Mu terdiam sesaat, kemudian dia bertanya padanya: "Apakah kamu pikir masalahnya seperti itu?"

Dapat dilihat bahwa Amanda Mu tidak terlalu percaya pada pernyataan itu.

Tetapi sekarang bukan saatnya untuk menyelidiki kebenaran masalah ini.

Ricky Mo berkata dengan suara serak: "Paman meninggal karena kecelakaan mobil."

Amanda Mu berpikir sejenak kemudian merespons, paman Ricky Mo adalah ayah Charles Mo.

Amanda Mu bertanya: "Apakah kamu sudah memberi tahu Charles?"

"Sudah ada yang memberitahunya." Suara Ricky Mo menunjukkan sedikit kelelahan.

"Kota M sekarang sudah tengah malam, kamu harus memperhatikan kesehatanmu, beristirahatlah jika ada waktu." Jarak mereka jauh, dia hanya bisa berpesan kepadanya.

Begitu Amanda Mu baru saja menutup teleponnya, dia meneima panggilan telepon dari Doni.

Doni mengatakan kepadanya tentang berita Krist Si meninggal dalam kecelakaan mobil.

Doni mengetahui itu dari anak buah Herman Mo.

Amanda Mu tidak tahu bahwa Krist Si mengalami kecelakaan mobil ketika dia pergi ke tempat janjiannya dengan Ricky Mo, jadi sampai sekarang dia hanya mengira itu hanya kecelakaan mobil saja.

Pada akhirnya, Amanda Mu berkata: "Doni, kamu dan yang lainnya pergi ke Kota M, ayah Ricky Mo juga seharusnya akan pergi ke Kota M dengan Charles, aku tidak masalah di Kota J sendirian, Ricky Mo yang berada di luar negeri sendirian malah agak sedikit susah."

Sebenarnya, waktu itu Doni juga ingin pergi ke Kota M dengan Ricky Mo, sekarang ketika dia mendengar Amanda Mu berkata begitu, dia juga tidak mengkhawatirkan apa-apa lagi, dia terbang ke Kota M dengan Herman Mo serta yang lainnya pada hari itu juga.

Novel Terkait

The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Awesome Guy

Awesome Guy

Robin
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu