Spoiled Wife, Bad President - Bab 101 Dia Sering Pergi Ke Jade Imperial

Ia teringat dengan perbuatan yang baru saja dilakukan Amanda Mu dan ‘Charles Mo’ disini, matanya pun berkilat sirik: “Bagaimana kamu masih bisa berhubungan bersama ‘Charles Mo'? Apakah tidak tahu masing-masing sudah punya suami dan istri sendiri-sendiri? Pantas saja Ricky tidak peduli tentangmu! ”

Perkataan Sisca Mu ini menohok Amanda Mu cukup dalam.

Raut wajah Amanda Mu sedikit berubah, namun ia tidak terlihat lemah: “Anggap saja ia memang tidak peduli tentangku. Tapi aku tetap sebagai Nyonya keluarga Mu, sedangkan kamu? Apalah arti dirimu kalau perusahaan Mu bangkrut?”

Wajah Amanda Mu pucat pasi. Ia menunjuk dia dengan suara sengit berkata: “Tutup mulutmu!”

Walaupun di rumah Sisca Mu disayangi sampai tak ada batasnya, namun ia juga tahu bahwa ia dapat bermain secara tak terkendali di luar sana adalah karena ada Perusahaan Mu di belakangnya.

Walaupun Perusahaan Mu bukanlah pemain bisnis besar di kota J, namun karena sudah lama berdiri, pondasinya pun sangat stabil. Selain itu, ada juga banyak sekali kerja sama tetap dengan perusahaan senior sehingga namanya cukup populer di kalangan bisnis sejenis.

Pada saat kakek Mu mendirikan perusahaan keluarga Mu, ia membangun koneksi yang luas dengan sikapnya yang sangat baik dan ramah. Bahkan hanya dengan waktu belasan tahun, ia bisa menikmati hari tuanya diluar negeri. Walaupun begitu, sebagian besar perusahaan di bidang sejenis di kota J masih memberi muka kepada Kelvin Mu.

Perusahaan Mu juga memiliki kelemahan. Hanya saja, jika dibandingkan dengan keluarga Mo, maka perbedaannya ini tidak terlihat signifikan.

Sisca Mu yang memiliki tabiat menghamburkan uang semaunya, tentu saja tidak berani membayangkan apa yang terjadi setelah Perusahaan Mu bangkrut. Hidup macam apa yang harus dijalaninya?

“Daripada waktu yang kamu miliki dipakai untuk bertengkar denganku disini, lebih baik kamu pikirkan cara bagaimana menyelesaikan krisis Perusahaan Mu.” Amanda Mu tahu walaupun kali ini perusahaan Mu akan mengalami pukulan yang berat, namun tidak akan sampai bangkrut. Ia hanya berkata begitu untuk menakut-nakuti Sisca Mu saja.

Suasana hati Sisca Mu yang awalnya memang sedang tidak baik setelah bertengkar dengan Kelvin Mu, begitu mendengar perkataan Amanda Mu, ia pun langsung memaki: “Sejak kapan pelacur sepertimu bisa berbalik mengajariku!”

Sebaliknya, Amanda Mu sama sekali tidak marah. Ia sedikit memiringkan kepalanya dan bertanya padanya sambil tersenyum: “Kakak kandungku tersayang, tidak tahukah kamu bahwa di tubuh kita mengalir darah yang sama? Kalau aku pelacur, kamu apa?”

“AMANDA!” dapat dikatakan Sisca Mu tidak memiliki apapun selain sikap lalim dan congkak, bahkan dalam pertengkaran pun ia tidak dapat menandingi Amanda Mu.

Mempunyai putri seperti Sisca Mu, membuat Amanda Mu mulai merasa simpati kepada Kelvin Mu.

Amanda Mu membalikkan tubuhnya dan berjalan beberapa langkah namun kemudian Sisca Mu berdiri di depannya dan menghalangi langkahnya: “Berhenti!”

Sisca Mu berpakaian tipis. Ia mengenakan gaun terusan berbelahan rendah di dalam, sedangkan sebuah jas yang tidak terlihat mahal membalutnya dari luar. Sepasang stoking tipis berwarna kulit dan stiletto menghiasi kakinya. Ia terlihat sedikit seksi.

Begitu angin berhembus, jasnya pun terbuka dan memperlihatkan dada dengan bulu kuduk yang merinding karena kedinginan....

Amanda Mu melihatnya sekilas dan merapatkan jas yang ada di tubuhnya sendiri. Ia benar-benar sangat mengagumi tekad kuat Sisca Mu.

Sebenarnya Sisca Mu juga kedinginan, namun ia tidak bisa menunjukkan aura yang lebih lemah. Ia mengenakan sepatu hak dengan tinggi 8 cm yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Amanda Mu, namun perbedaannya tidak terlihat terlalu jelas.

Ia mengangkat dagunya, dan dengan nada suara yang sudah layak dan sepantasnya berkata: “Berikan nomor telepon ’Charles Mo’ padaku.”

Amanda Mu sedikit menautkan alisnya, ia curiga ia salah dengar: “Nomor telepon siapa?"

Perempuan ini! Baru saja ia memaki dirinya sebagai pelacur, sekarang dengan begitu sok benar dan lugasnya ia mencarinya untuk meminta nomor 'Charles Mo'? Sebenarnya siapa yang memberinya muka untuk berbuat seperti ini?

“Tentu saja Charles!” Sisca Mu kembali mengulangnya, nada suaranya sudah sangat tidak sabar: “Kamu sendiri tidak berguna dan tidak boleh membiarkan Ricky beraksi, jadi tentu saja aku harus memikirkan caranya sendiri!”

Jadi, cara yang terpikir olehnya adalah mencari 'Charles Mo'?

Amanda Mu tertawa dingin: “Minta saja sendiri darinya.”

“Sikap macam apa ini? Aku tidak memperhitungkan kamu yang tidak berperasaan dan tidak peduli membantu Perusahaan Mu, tapi sampai nomor telepon saja tidak bersedia memberi? Jangan lupa kalau kamu juga bermarga Mu!"

Sisca Mu mengucapkan ini semua dengan lugas dan sok benar, tidak ada raut penyesalan ataupun tidak enak hati diwajahnya.

Senyum penuh arti di wajah Amanda Mu pun bertambah dalam, namun ekspresinya malah semakin bertambah dingin. Suara yang lembut dan ringan namun dingin itu menakutkan orang: “Tentu saja aku tidak akan lupa bahwa aku juga bermarga Mu.”

Semua malapetaka dalam setengah perjalanan hidupnya ini dikarenakan ia bermarga Mu. Semua di fasilitasi oleh orang yang bermarga Mu.

“Bagaimana mungkin aku bisa lupa aku bermarga Mu?” Suara Amanda Mu kembali melembut: “Kakak, nomor telepon 'Charles Mo' yang kamu inginkan tidak mungkin aku berikan, tapi aku tahu ia sering pergi ke Jade Imperial.”

Nomor telepon adalah hal yang sangat pribadi. Walaupun ia sangat membenci 'Charles Mo', ia tidak akan dengan begitu mudahnya memberitahu Sisca Mu.

Akan tetapi, ia boleh membeberkan informasi 'Charles Mo' yang sering pergi ke Jade Imperial.

Sisca Mu belum tentu bisa bertemu dengan 'Charles Mo'. Walaupun ia benar-benar bisa bertemu dengannya, kemungkinan berhasil dengan mulus pun sangat kecil.

Sebenarnya, anggap saja Amanda Mu ingin sedikit menyusahkan 'Charles Mo'.

Siapa suruh ia begitu tidak tahu malu!

....

Malam sepulang kerja, 'Charles Mo' tidak datang menjemputnya.

Tapi, Doni datang.

Hujan sudah mulai turun sedari senja. Di musim hujan ini, langit pun sudah gelap.

Amanda Mu duduk di dalam mobil dan berkata: "Bukankah sudah pernah kukatakan untuk tidak perlu mengantar-jemputku kerja."

"Adik ipar yang memintaku untuk menjemput nyonya muda. Ia bilang, akan sulit naik taksi kalau hujan."

Doni Shi belakangan ini sedikit cemas. Ia tidak berani datang menjemput nyonya muda karena takut salah ucap di depan nyonya muda dan membeberkan sesuatu. Tidak mudah berhadapan dengan tuan muda nantinya.

Amanda Mu pun curiga: "Maksudmu Charles?"

Apakah mungkin sebelumnya 'Charles Mo' berkata akan menjemputnya malam hari adalah karena ia tahu malam ini akan turun hujan?

Doni Shi meresapinya sejenak sebelum kemudian mengiyakan: "Ya."

Amanda Mu ini sebenarnya memiliki hati yang cukup lembut. Teringat akan sore tadi saat ia baru saja memberitahukan keberadaan pria itu kepada Sisca Mu, ia pun bertanya dengan sedikit merasa bersalah: "Dimana ia?"

"Adik ipar ada urusan dan pergi ke Jade Imperial. Ia bilang tidak akan pulang ke rumah untuk makan malam." Kalau saja bukan karena ada urusan yang harus diurus tuan muda, sepertinya ia akan datang sendiri dan menjemput nyonya muda.

Hati Amanda Mu pun tertohok.

Tidak mungkin bisa sampai sekebetulan itu bertemu dengan Sisca Mu, bukan?

Doni Shi yang melihat wajah cemas Amanda Mu pun mengira bahwa ia sedang mengkhawatirkan tuan muda, sehingga ia berkata: "Tuan muda hanya pergi untuk mengurus urusan kantor, tidak mungkin pulang terlalu larut."

Amanda Mu yang hatinya sedang tidak fokus hanya mengangguk. Ia bahkan tidak memperhatikan panggilan Doni Shi terhadap 'Charles Mo'.

Sebaliknya, setelah Doni Shi mendapatkan kembali kesadarannya, sekujur tubuhnya pun berkeringat dingin.

Ia pulang kerumah, namun vila itu dalam keadaan kosong melompong.

Begitu Amanda Mu masuk, ia secara refleks melihat ke sekelilingnya walaupun ia bahkan tidak tahu apa yang ia cari.

Dengan perasaan sedikit kesal, ia naik keatas dan mengganti pakaiannya kemudian masuk ke dapur dan memasak.

'Charles Mo' tidak ada di rumah. Keberadaan Ricky Mo pun menjadi misteri layaknya pria tak kasat mata. Jadi, Amanda Mu hanya perlu menyiapkan makanan untuk dirinya sendiri.

Saat makan, ia juga tidak tahu mendapat firasat darimana akan sesuatu yang salah. Amanda Mu pun menelpon Novia Xiao untuk mengintai apakah benar Sisca Mu memang pergi ke Jade Imperial.

"Bu, ibu sudah makan belum?" Amanda Mu sebisa mungkin menyembunyikan ketidaksabaran dalam nada suaranya.

Nada suara Novia Xiao terdengar sedikit terkejut: "Belum, ini sedang bersiap makan. Ayahmu dan kakakmu masih di ruang baca berdiskusi sesuatu, aku sedang menunggu mereka."

"Oh... Begitu ya. Aku hanya bertanya saja. Kalau begitu, aku makan dulu. Dah." Amanda Mu menutup telepon dan menghembuskan napas lega.

Di sisi lain, walaupun Novia Xiao merasa telepon Amanda Mu ini sedikit mendadak, namun perasaannya tentu saja menjadi senang begitu terpikir bahwa Amanda Mu masih begitu memperhatikannya sampai sekarang.

Bertepatan dengan ini, Kelvin Mu dan Sisca Mu sedang berjalan turun dari lantai atas.

Noxia Xiao pun langsung datang menghampiri: "Ayo cepat makan, sayurnya akan segera dingin."

Sisca Mu melihatnya sekilas: "Aku tidak makan, aku mau pergi."

Barulah saat itu Novia Xiao menyadari bahwa Sisca Mu sudah mengganti pakaiannya dan juga merias wajahnya dengan elegan.

"Kamu mau pergi kemana? Sekarang sudah malam..."

"Kamu tidak usah peduli. Tentu saja aku keluar untuk mengurus hal yang penting." Sisca Mu memicingkan matanya sekilas kepada Novia Xiao. Ia mengeluarkan sebuah cermin untuk berkaca dan merasa puas dengan riasan wajahnya.

Ia tidak percaya kalau 'Charles Mo' mampu menolak untuk mendapatkan dirinya yang luar biasa seksi dan menawan ini.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
3 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu