Spoiled Wife, Bad President - Bab 254 Menjadi Beberapa Berita Utama

Setelah Amanda Mu selesai mengatakannya, dia terus menatap Ricky Mo.

Ekspresi Ricky Mo suram dan mengerikan, seperti singa yang marah, dan dia bisa menggigit Amanda Mu kapan saja.

Ketika Amanda Mu mengatakan itu, nada bicaranya bercampur dengan amarah, tetapi ada juga sedikit ingin menyelidikinya.

Dia tidak bisa meyakinkan dirinya sendiri bahwa Ricky Mo tiba-tiba menjadi sangat tidak masuk akal.

Setelah beberapa waktu, ekspresi wajah Ricky Mo sedikit mereda, dia berkata dengan perlahan: "Karena kamu juga tahu bahwa kamu tidak bisa melawan Keluarga Mo, maka diam dan patuh."

Nada bicaranya sangat dingin, kata-katanya jelas, namun terasa dingin.

Pupil mata Amanda Mu menyusut, sebelum dia berbicara, Ricky Mo berbicara lagi.

"Mengenai bayi kita? Kamu jangan berpikiran yang tidak-tidak." Ricky Mo tersenyum sinis, berbalik dan pergi.

Amanda Mu duduk di sofa, dan melihat Ricky Mo berjalan keluar.

Dia menatap pintu yang tertutup selama setengah detik, kemudian bersandar di belakang, dan terduduk di sofa.

Hari ini cukup menegangkan.

Dia terduduk di sofa dengan tidak nyaman, Amanda Mu langsung berbaring rata di sofa, hal-hal yang terjadi hari ini muncul di dalam benaknya.

Di pagi hari ketika dia setengah sadar, seorang pelayan datang untuk memanggilnya, dia mengatakan bahwa kakek memintanya untuk ke kamarnya.

Kemudian dia pergi untuk mencari kakek Mo, dan ternyata, kakek Mo tidak ada di kamar, dia mendengar ada suara dan ia pergi ke tangga, lalu kakek Mo sudah terjatuh dari tangga.

Kemudian setelah diantar ke rumah sakit, kakek Mo berada di ruang operasi, dan Herman Mo menanyai pelayan.

Pelayan itu mengatakan bahwa setelah dia mendengar suara kakek Mo dia baru keluar dan menyadari kakek Mo sudah terjatuh. Kemudian, Ricky Mo menanyai Herman Mo, Clarisa Mo keluar dan mengatakan alasan Amanda Mu mencelakai kakek ……

Alasan yang dikatakan Clarisa Mo sangat konyol, bagaimana dia bisa mencelakai kakek karena Emelyn Qin.

Orang normal tahu alasan itu tidak masuk akal.

Namun, Ricky Mo malah mempercayai perkataan Clarisa Mo, sejak dia kembali pada malam hari, setiap kalimat yang ia katakan seperti mencurigai dirinya.

Yang lainnya belum mengatakan sesuatu, Ricky Mo langsung mengusulkan untuk meminta polisi menyelidiki masalah ini, bahkan setiap perkataannya semuanya tampak mencurigainya.

Itu jelas agak mencurigakan.

Ricky Mo sepertinya sengaja menyalahkannya akan masalah itu.

Mengapa Ricky Mo melakukan itu?

Pada saat ini, berdasarkan kepribadian Ricky Mo, reaksi normalnya seharusnya adalah bukan mengarahkan masalah itu padanya, melainkan pergi mencari tahu kebenarannya bukan?

Kecuali ...

Kecuali Ricky Mo tahu yang sebenarnya dan dia tahu siapa yang melakukannya!

Dengan begitu, dia menyalahkan Amanda Mu akan masalah ini, karena dia ada tujuan lain?

Amanda Mu merasa seperti dia sudah mengerti, dia mengingatnya kembali, dan ia merasa sepertinya begitu.

Dia berpikir lalu tertidur.

Ketika dia bangun keesokan harinya, dia menyadari dirinya ada di tempat tidur.

Amanda Mu duduk di tempat tidur dan menyentuh posisi di sampingnya dengan bingung, dia menyadari tidak ada batang hidung Ricky Mo.

Seingatnya dia semalam tertidur di sofa.

Ricky Mo pernah pulang?

Amanda Mu mengenakan pakaiannya dan bangkit dari tempat tidur untuk membuka pintu, dan pengawal masih tetap berjaga di pintu.

Doni tidak ada di sana, pengawal di sana terlihat akrab, dia pernah melihat mereka di villa Ricky Mo sebelumnya.

Dia merasa sedikit tenang dan bertanya kepada mereka: "Apakah Ricky Mo tadi malam pernah pulang?"

Pengawal menjawabnya dengan jujur: "Tuan muda pernah pulang satu kali di tengah malam, sebelum fajar dia pergi lagi."

"Apakah dia ada mengatakan sesuatu?" Amanda Mu mengerutkan kening dan bertanya dengan cemas.

Pengawal itu menggelengkan kepalanya.

Amanda Mu menjilat bibirnya, dan bertanya lagi: "Apakah kalian tahu bagaimana keadaan kakek Mo?"

Pengawal menggelengkan kepala.

Amanda Mu menutup pintu dan kembali ke kamar.

Setelah memikirkannya, dia memutuskan untuk mengambil ponsel dan menelpon Ricky Mo.

Namun, dia tidak menemukan ponselnya.

Apakah Ricky Mo semalam pulang tengah malam dan mengambil ponselnya? "

Amanda Mu terpaksa pergi ke pintu untuk mencari pengawal lagi: "Apakah kamu membawa ponsel? Bolehkan aku meminjam ponselmu sebentar."

Pengawal tidak langsung memberikan ponselnya kepada Amanda Mu, ia bertanya: "Apakah Nyonya muda ingin menelpon Tuan muda?"

Amanda Mu merasa bingung, tetapi dia masih tetap mengangguk dan berkata: "Iya."

Pengawal menelepon Ricky Mo, kemudian menyerahkan ponselnya kepada Amanda Mu: "Nyonya muda."

Telepon berdering sebentar kemudian terhubung.

Suara Ricky Mo sedikit serak.

"Ada apa?"

Nada bicara Ricky Mo sangat dingin, nada bicara Amanda Mu juga sangat dingin: "Apakah kamu pernah pulang tadi malam?"

Nada bicara Ricky Mo tampak sedikit tidak sabar: "Jika ada urusan katakanlah."

"Bagaimana kabar kakek?"

"Belum siuman."

"Mana ponselku?"

"Aku tidak tahu."

Amanda Mu dari kemarin hingga hari ini menahan amarahnya, dan saat ini dia tidak bisa menahan diri untuk marah: "Kentutmu, kamu semalam pulang dan mengambil ponselku bukan?"

Tidak menunggu Ricky Mo berbicara, Amanda Mu melanjutkan perkataannya: "Kamu takut aku melihat sesuatu di ponselku? Atau kamu khawatir aku akan menelpon seseorang?"

"Kalau tidak ada masalah lagi maka sampai di sini dulu."

Setelah Ricky Mo selesai mengatakannya, dia langsung menutup teleponnya.

Amanda Mu menahan keinginannya untuk menghempaskan ponsel dan mengembalikannya ke pengawal: "Terima kasih."

Kemudian dia kembali ke kamar.

Ketika dia masuk ke kamar, dia menendang pintu dua kali.

Ricky Mo kamu bajingan!

Tidak lama kemudian, terdengar suata ketukan pintu lagi.

"Nyonya muda, saatnya makan."

Suara itu terdengar akrab.

"Aku tidak mau makan!" Dia sudah kenyang karena kesal dan sedang tidak ingin makan.

"Kamu tidak mau makan, tetapi kamu harus memikirkan bayi di perutmu."

Amanda Mu mengerutkan kening, pelayan keluarga Mo mana yang bisa berbicara seperti itu.

Setelah beberapa detik, mata Amanda Mu bercahaya, ia berlari kecil untuk membuka pintu: "Lusi!"

Orang yang datang memang Lusi.

Ketika Lusi Shen melihatnya, dia berkata dengan kesal: "Masih belum mau makan, lihat kamu yang sekarang ini!"

"Masuklah terlebih dahulu."

Yang berbicara adalah James Gu berdiri di belakang Lusi Shen.

Amanda Mu juga tahu bahwa depan pintu bukan tempat untuk berbicara. Dia membuka pintu dan membiarkan mereka masuk, lalu menutup pintu.

Amanda Mu makan sambil bertanya: "Kenapa kamu bisa datang ke sini?"

Ekspresi wajah Lusi Shen langsung serius, dia mengeluarkan sebuah surat kabar dan menyerahkannya kepada Amanda Mu, dia memainkan ponselnya sebentar, lalu menyerahkannya kepada Amanda Mu.

Amanda Mu membalik koran terlebih dahulu.

Di sana sebagian besar tertulis tentang masalah kakek Mo.

Wartawa menulis sejumlah besar spekulasi dan perkataan yang tidak sopan, dan kalimat terakhir mengarahkan tersangkanya ke Amanda Mu.

Lusi Shen bertanya kepadanya dengan cemas: "Amanda Mu, apakah kamu tidak melihat beritanya?"

Amanda Mu melemparkan koran ke samping dan mengambil ponsel Lusi Shen: "Ponselku hilang."

Masalah kakek Mo terjatuh dari tangga tidak akan menimbulkan sensasi seperti itu.

Alasan mengapa hal itu sangat sensasional adalah karena orang yang mendorong kakek Mo terjatuh mungkin adalah cucu menantunya.

Kebanyakan orang ingin tahu tentang perselisihan semacam ini.

Masalah ini sangat panas dan telah menjadi beberapa berita utama.

Setelah dicurigai oleh Ricky Mo, Amanda Mu tidak merasakan apa-apa setelah dia melihat hal-hal ini. Dia hanya mendongak dan bertanya kepada Lusi Shen: "Apakah kamu percaya bahwa akulah yang mendorong kakek Mo ?"

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu