Spoiled Wife, Bad President - Bab 1385 Apa Tuan Gu?

Sejak James Gu menulis pernyataan permintaan maaf di Internet, Lusi Shen, sebagai pihak terkait, tentu saja harus merespons.

Masalah Lusi Shen menanggapi pernyataan James Gu itu diserahkan kepada Metta Gu.

Metta Gu menggunakan Weibo Lusi Shen, mengomentari dan mem-posting ulang pernyataan permintaan maaf James Gu: "Semuanya adalah 'keluarga' Shengding, tentu saja aku memilih untuk memaafkanmu."

Khawatir akan menimbulkan kesalahpahaman, Metta Gu pun sengaja membubuhkan tanda petik pada tiga kata "keluarga", agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang tidak perlu atau digunakan oleh mereka yang berkepentingan.

Artinya adalah memberi tahu semua orang bahwa apakah James Gu membuat Lusi Shen berhenti bekerja atau mulai bekerja, itu adalah bisnis Media Shengding mereka. Orang-orang Shengding semuanya keluarga, dan mereka tidak akan terlibat karena konflik semacam itu.

Tanggapan konyol semacam ini membuat semuanya menjadi mudah.

Perang kutukan di Internet juga telah berhenti sedikit.

"Bubar, keluarga Shengding hanya bertengkar, dan orang luar cemas sampai mengehentakan kaki."

"Pembaca terus membahas, sangat menarik."

"Huuu huuu, Direktur Gu kita sudah kembali."

"Sudah aku bilang, bagaimana mungkin James Gu tidak bisa berdamai.."

"Apakah sudah berakhir? Apakah ada pembalikan?"

"..."

Selain menyaksikan keseruan di kolom komentar, ada juga fans James Gu yang nyaris tidak senang, yang kembali memperhatikannya lagi.

Masalah ini telah bermasalah selama berhari-hari, dan sampai di sini, hampir selesai.

Melihat Lusi Shen melihat Weibo, Metta Gu berlari menghampiri dan berkata dengan penuh kemenangan, "Kak Lusi, apakah kamu puas dengan apa yang kamu lihat?"

Lusi Shen memujinya: "Lumayan."

Setidaknya, netizen berhenti mengumpat.

Metta Gu memberikan ucapan "Ya" penuh kemenangan dan bertanya lagi kepada Lusi Shen: "Setelah insiden mereda, dapatkah kita kembali ke kru dan mulai bekerja?"

"Ya." Lusi Shen bersandar di sofa, memejamkan mata dan bergumam: "Beberapa hari ini lebih lelah daripada syuting."

...

Keesokan harinya, Lusi Shen kembali ke tempat syuting film "The Lost City" bersama Metta Gu.

Lusi Shen juga merupakan karakter yang sangat hot sekarang. Banyak media yang memperhatikannya. Meskipun dia tidak melihat ada seorang pun di kru yang dicurigai sebagai reporter, kabar kepulangannya ke tempat syuting masih bocor.

Dia baru saja tiba di tempat syuting di pagi hari, dan satu jam kemudian, topik "Kembalinya Lusi Shen ke tempat syuting " The Lost City "" menjadi pencarian panas lagi, dan bahkan ada beberapa foto yang sangat samar.

Lusi Shen juga menatap foto itu beberapa saat, baru terlihat itu diambil ketika dia turun dari mobil di pintu masuk Movie Town.

Tampaknya reporter itu berjongkok di depan Movie Town.

Sangat berdedikasi.

Lusi Shen menghabiskan beberapa hari terakhir di hotel. Selain membaca Weibo, dia mencoba mencari tahu naskahnya. Setelah kembali ke kru, dia dengan cepat beradaptasi dengan proses syuting sepanjang pagi.

Siang hari, Lusi Shen dan Metta Gu berjongkok di pojok untuk makan siang.

Metta Gu terus berbicara, Lusi Shen membaca naskahnya sambil makan, terkadang menanggapi Metta Gu.

Tidak tahu siapa yang berteriak: "Direktur Gu mentraktir semua orang untuk minum. Datang dan ambillah."

Lusi Shen mencoba membaca naskahnya sambil makan. Dia tidak mendengar dua kata pertama. Dia menoleh untuk bertanya kepada Metta Gu, "Siapa yang dia bilang mentraktir minum?"

Metta Gu mendengarnya dengan jelas: "Sepertinya itu adalah Direktur Gu ..."

Lusi Shen bertanya: "Apa Direktur Gu?"

Metta Gu mempertimbangkan kata-katanya dan berkata, "Aku rasa... itu seharusnya kakak sepupuku."

James Gu?

Dia tidak menemani Michelle Xiao di rumah sakit, apa yang dia lakukan datang ke lokasi syuting?

Lusi Shen melirik Metta Gu: "Apa kamu tidak pergi ambil?"

Warna kulit Metta Gu sedikit berubah: "Aku sekarang sedikit takut jika ada orang mentraktir minum."

Sebelumnya, Michelle Xiao biasanya mentraktir semua orang minum kopi sebagai alasan untuk mencari masalah dengan Lusi Shen, dan kini Metta Gu punya bayangan tentang hal itu.