Spoiled Wife, Bad President - Bab 408 Alasan Yang Begitu Buruk

"Tuan Gu memberi Joanna Mo hadiah pertemuan." Amanda Mu berkata, membalikkan kepala tersenyum kepada James Gu.

James Gu tersenyum dengan bangga.

Ricky Mo menatap kotak penyimpanan yang ada di tangannya, memutar mata melihat ke arah James Gu, dengan datar mengeluarkan suara berkata: "Joanna Mo sekarang belum mengerti tentang uang."

James Gu terkejut: "Kamu belum melihat, bagaimana kamu tahu kalau didalamnya berisi uang?”

“Kalau tidak apa yang kamu masukkan di dalamnya?" Dari nada bicara Ricky Mo yang datar, terdengar tidak terlalu jelas ketidaksukaan.

Tapi orang yang akrab dengannya, bisa mendengar.

Raut wajah James Gu menjadi serius: "Kamu……"

Ricky Mo sama sekali tidak berniat mempedulikan dia, memutar mata melihat ke arah Amanda Mu: "Temani aku pergi ke suatu tempat."

"Kemana?"

Dia masih belum jelas kenapa Ricky Mo bisa tiba-tiba ada disini, lalu diminta Ricky Mo menemani ke suatu tempat……

Ricky Mo langsung memberikan kotak penyimpanan yang ada di tangannya pada Doni, memerintahkan berkata: "Kamu antar Joanna Mo pulang."

Doni dengan hormat menjawab: "Baik."

Bersamaan dengan itu, Ricky Mo membalikkan kepala berkata pada Joanna Mo: "Pulang bersama Paman Doni, kita ada urusan lain nanti pulang agak malam, kamu di rumah tunggu kita."

Joanna Mo mengerti, menganggukkan kepala.

Tinggi Ricky Mo 1.8 meter, Joanna Mo masih berusia tiga tahun, berdiri dengannya terlihat sangat kecil, beda tinggi mereka 1 meter lebih.

Meskipun bukan adegan yang begitu hangat, tapi bagi orang di samping yang melihat, seorang anak kecil dengan wajah yang polos menganggukkan kepala kepada ayahnya sangat menharukan.

Tapi Ricky Mo tidak tertarik melanjutkan adegan ini, selesai dia bicara, dia menarik Amanda Mu pergi.

Amanda Mu awalnya masih ada yang ingin dikatakan pada Joanna Mo, tapi sudah tidak terburu bicara.

Dia hanya bisa membalikkan kepala berkata pada Joanna Mo: "Yang patuh pulang dengan Paman Doni, aku dan ayah akan segera pulang, bye?"

Kata terakhir "bye" dikatakan dengan ringan.

Joanna Mo masih dengan wajah polosnya, dengan patuh melambaikan tangan pada Amanda Mu.

Amanda Mu ditarik Ricky Mo keluar dari Jade Imperial.

Begitu keluar dari Jade Imperial, Amanda Mu menghempaskan tangan Ricky Mo: "Aku bisa jalan sendiri, jangan sembarangan menyentuh aku."

Tiba-tiba datang kemari meminta dia menemani ke suatu tempat, barusan saat melihat Joanna Mo, sehari tidak bertemu, bahkan tidak memeluk sebentar Joanna Mo.

Ricky Mo menundukkan mata melihat tangannya sendiri, tidak berkata apa-apa membuka pintu mobil duduk di kursi samping pengemudi.

Amanda Mu tidak dengan ekspresi baik membuka pintu samping pengemudi.

"Sebenarnya mau kemana?" Dia sambil mengikatkan sabuk pengaman, sambil bertanya padanya.

Ricky Mo kali ini langsung menjawab pertanyaannya: "Rumah sakit."

"Untuk apa ke rumah sakit? Bagian mana yang sakit?" Selesai Amanda Mu bertanya, merasa pertanyaannya ganjil, Ricky Mo tidak enak badan, juga tidak akan meminta dia menemani ke rumah sakit kan?

Pokoknya tidak mengerti, tapi juga tidak lagi bertanya.

……

Mereka berdua sepanjang jalan tidak saling berbicara, tiba di rumah sakit.

Saat turun dari mobil, Amanda Mu meletakkan kedua tangannya ke dalam saku, berjalan di belakang Ricky Mo, menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengannya.

Belum masuk ke rumah sakit, Ricky Mo membalikkan kepala, dengan wajah tanpa ekspresi melihat dia: "Amanda Mu, kakimu lengket di tanah?"

Amanda Mu berkata dengan emosi: "Kamu mengurus aku, jalan sendiri-sendiri bisa kan, aku sudah dewasa tidak mungkin hilang."

Benar-benar tidak tahu Ricky Mo hari ini kenapa mengurus dia, masih mengurus dia berjalan.

Ricky Mo menatap dia dengan dalam, berdiri di tempat tidak bergerak.

Amanda Mu menghela nafas, dengan langkah yang besar berjalan ke depan.

Dia sengaja berjalan dengan sangat cepat, langkah kakinya di belakangnya juga sangat cepat.

Dia berjalan pelan, langkah kaki di belakangnya juga pelan.

Ricky Mo mengikuti langkah kakinya, mengikuti di belakangnya.

Dia bisa merasakan Ricky Mo tidak hanya menjaga kecepatan langkah agar sama dengannya, masih disana menatap dia.

Pandangan matanya terlalu dalam, membuat dia tidak nyaman.

Amanda Mu melangkah mundur, berjalan ke sampingnya.

Sudut bibir Ricky Mo terangkat, menunjukkan senyum yang tidak terlalu jelas, kalau tidak melihat dengan seksama tidak akan kelihatan.

Mereka berdua berjalan masuk ke dalam lift.

Ricky Mo mengulurkan tangan menekan tombol lift, saat dia menarik pergelangan tangannya, kebetulan melewati samping telinganya, dia bisa merasakan aura yang keluar dari tubuhnya.

Lift tidak berhenti di lantai manapun, langsung menuju ke lantai yang Ricky Mo tuju, pintu lift baru terbuka.

Amanda Mu keluar dari lift, baru menyadari di rumah sakit ini tidak ada begitu banyak orang.

Seperti bisa menebak pikirannya, saat ini terdengar suara Ricky Mo: "Sedikit orang lebih baik."

Maksudnya adalah, dia lewat jalan belakang, memesan satu rumah sakit?

Tuan muda Mo benar-benar bisa membakar uang.

Mereka berdua keluar dari lift belum jalan jauh, sudah ada bawahan yang menyambut: "Tuan muda."

Ricky Mo menjawab dengan datar: "Sudah disiapkan semua?"

Bawahan menjawab dengan hormat: "Semua sudah disiapkan."

Amanda Mu dengan kebingungan melihat Ricky Mo.

Tapi dengan cepat, kebingungan di matanya menghilang.

Dia teringat hari itu Ricky Mo kesakitan di ruang baca, hari ini Ricky Mo datang untuk periksa kan?

Pemikiran ini baru muncul, lalu mendengar Ricky Mo yang ada di samping mengeluarkan suara berkata: "Bawa dia pergi."

Dia?

Amanda Mu mengangkat kepala, melihat di hadapannya bediri sederet dokter dan perawat yang mengenakan pakaian berwarna putih, setengah diantaranya dokter dan perawat wanita.

Begitu Ricky Mo berbicara, ada dokter wanita yang berjalan menghampiri.

"Nona Mu, silahkan pergi dengan kami."

Bukankah memeriksa Ricky Mo?

Mungkin ekspresi di wajah Amanda Mu terlalu jelas, Ricky Mo berkata: "Hanya melakukan pemeriksaan seluruh tubuh saja."

Selesai dia berbicara, melambaikan tangan menandakan agar dokter membawa Amanda Mu melakukan pemeriksaan.

Dokter mendapat perintah dari Ricky Mo, juga tidak peduli Amanda Mu bersedia atau tidak langsung membawa dia pergi.

"Tubuhku baik-baik saja, aku tidak perlu melakukan pemeriksaan!" Amanda Mu merasa Ricky Mo begitu aneh.

Kalau memang benar dia memiliki niat baik, tidak bisakah berbicara dulu dengannya?

Berbicara dulu dengannya, bisa bagaimana?

Tapi urusannya sudah seperti sekarang, Amanda Mu juga hanya bisa membiarkan dokter wanita itu melakukan pemeriksaan terhadap dirinya.

Saat Amanda Mu selesai melakukan pemeriksaan, langit sudah gelap.

Saat dia keluar, melihat Ricky Mo duduk dengan tenang di sofa, tangannya memegang beberapa lembar kertas.

Berjalan mendekat melihat, dia baru melihat di tangan Ricky Mo adalah hasil pemeriksaan miliknya.

Amanda Mu berjalan sampai ke sampingnya lalu duduk, memiringkan kepala bertanya: "Kenapa tiba-tiba melakukan pemeriksaan terhadapku?"

"Mengantisipasi kalau-kalau kamu memiliki penyakit menular, bisa menularkan pada Joanna Mo." Ricky Mo tidak mengangkat kepala, suaranya yang rendah ada sedikit keterkejutan, tidak terdengar emosi apa-apa.

Amanda Mu menggerakkan bibir, tersenyum dingin berkata: "Tuan Mo benar-benar tidak sama dengan orang kebanyakan, alasan yang begitu buruk, bisa dikatakan dengan bersungguh-sungguh seperti ini."

Ricky Mo kebetulan melihat hasil pemeriksaan yang terakhir.

Dia mengangkat mata melihat ke arah Amanda Mu, ekspresi wajahnya serius: "Nona Mu juga tidak sama dengan kebanyakan orang, jelas-jelas begitu marah, masih bisa tersenyum."

Amanda Mu: "……"

Novel Terkait

Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu