Spoiled Wife, Bad President - Bab 139 Lift Pribadi

Amanda Mu mengangguk: "Aku tahu."

Dia mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab telepon.

Kalimat pertama yang diucapkan Ricky Mo: "Ada masalah apa?"

Ini terdengar seperti dia tidak akan mencarinya jika dia baik-baik saja.

Amanda Mu berpikir sebentar, kedengarannya itu benar.

Biasanya dia tidak akan menelpon Ricky Mo jika tidak ada masalah.

“Tidak apa-apa.” Amanda Mu selesai berbicara, kemudian bertanya, “Apakah kamu sibuk dengan kerjaan?”

Ricky Mo tidak mudah untuk dibodohi, dia tidak percaya dengan kata-kata Amanda Mu: "Kamu menelponku ketika tidak ada masalah?"

Amanda Mu bertanya kembali: "Apakah maksudmu kalau tidak ada masalah tidak bisa menelponmu?"

Telepon diam selama beberapa detik sebelum Ricky Mo lanjut berkata, "Kamu menelepon untuk memeriksa keadaan?"

Amanda Mu tidak bereaksi untuk beberapa waktu: "Apa itu memeriksa keadaan?"

Ricky Mo: "Tidak ada, kalau kamu tidak ada kerjaan, kamu bisa meneleponku sebanyak-banyaknya."

"Poof..." Charles Mo yang mendengar mereka berdua berbicara tidak bisa menahan tawa.

Amanda Mu berbalik dan menatap Charles Mo. Meskipun matanya tidak mengerikan, Charles Mo membuat gerakan ritsleting di mulutnya.

Ricky Mo mendengar suara Charles Mo: "Apakah kamu sedang bersama Charles kecil?"

Amanda Mu panik dan berkata, "Ya, hari ini aku pulang kerja lebih awal, jadi aku datang dan berencana untuk kembali bersama Charles Mo."

"Kamu bisa pulang kerja lebih awal, Charles kecil juga boleh meninggalkan sekolah lebih awal?"

Tampaknya tidak bisa...

Charles Mo memandang Amanda Mu dengan jijik, mengambil telepon tanpa mengubah wajahnya dan berbohong: "Sesi terakhir kami adalah pelajaran olahraga, tidak masalah jika kami tidak hadir.

Untungnya, Ricky Mo tidak bertanya lebih banyak: "Aku akan menyuruh Doni menjemput kalian."

“Tidak perlu, kita naik taksi sendiri saja.” Amanda Mu sudah berbicara ketika dia belum sepenuhnya sadar.

Maksud Ricky Mo adalah membiarkan Doni menjemput dia dan Charles Mo kembali ke rumah, tetapi dia mengira akan diantar pergi ke Shengding untuk menemui Ricky Mo.

Ricky Mo tediam sedikit dan berkata dengan nada yang meragukan: "Lebih baik tetap menjemput kalian saja."

......

Doni segera menyetir kesana.

Doni mengemudi mobil ke tempat parkir, menggesek kartu, kemudian membawa Amanda Mu dan Charles Mo ke lift pribadi Presdir.

Amanda Mu hanya bekerja di sebuah perusahaan kecil. Disana juga tidak ada lift yang pribadi. Bangunan kantor Perusahaan Mu sudah dibangun lama, jadi tidak ada lift pribadi.

Pertama kali naik lift ini, Amanda Mu merasa cukup baru.

"Tuan, tuan muda sudah datang."

Doni membawa mereka berdua ke depan pintu kantor Ricky Mo, kemudian dia pergi.

Amanda Mu mendorong pintu dan melihat Ricky Mo duduk di belakang meja.

Dia baru menutup dokumen di tangannya, dan bersiap untuk berdiri.

Begitu dia mengangkat kepala melihat Amanda Mu, mulutnya sedikit tak terlihat: "Sudah datang."

“Ya.” Amanda Mu merespon dengan sedikit canggung, berjalan ke sofa di sampingnya dan duduk.

Charles Mo penasaran dengan benda di kantornya, dia menyentuh sana-sini.

Ricky Mo berjalan ke belakang Amanda Mu, meletakkan tangannya di belakang sofa, menyandarkan kepalanya dan menatap wajahnya, kemudian bertanya, "Mau minum apa?"

"Tidak mau, kapan kamu pulang kerja?"

Ricky Mo mengangkat tangannya dan melihat jam: "Sudah mau."

Awalnya masih ada pertemuan. Jika Amanda Mu ingin cepat pulang, dia bisa mengubah waktunya.

Pada saat ini, sekretaris mengetuk pintu: "Presdir, saya sudah memilah-milah bahan untuk pertemuan pada pukul 4:30."

Amanda Mu menatapnya: "Kamu masih ada rapat?"

Ketika dia menatapnya, semua pantulan di matanya adalah dia.

Suara Ricky Mo hanya bisa melembut: "Tidak terlalu penting."

Amanda Mu juga merasa suaranya berbeda dari biasanya, hatinya melonjak dengan tidak nyaman, kemudian berkata: "Kalau kamu ada urusan, selesaikan saja dulu, aku akan menunggumu sebentar."

Jelas dia malu.

Tetapi dia terlihat baik mengatakan dia mau menunggunya sebentar.

Dia seperti ingin menciumnya.

Ricky Mo melihat ke arah Charles Mo, Charles Mo sedang mengambil buku dan melihat arah sana.

Ricky Mo mengangkat tangannya dan memberinya isyarat untuk menoleh kebelakang.

Charles Mo memutar matanya dan berbalik dengan enggan, lanjut berpura-pura mempelajari buku-buku di rak.

Amanda Mu tidak bisa melihat gerakan Ricky Mo, merasa dia belum pergi, dia terpaksa menoleh dan berkata: "Silahkan."

Ketika kata-kata sudah terdengar, ciuman Ricky Mo tiba-tiba terasa.

Ciuman yang terlalu mendadak, Amanda Mu tidak bisa menghindar.

Ricky Mo menyetuh bibirnya setelah berciuman, "Aku akan segera kembali."

Amanda Mu tidak memikirkan apa yang dia katakan, dia berbalik dan melihat ke arah Charles Mo, dia menemukan bahwa Charles Mo masih sedang membaca dan membelakangi mereka, barulah dia sedikit lega.

Setelah Charles Mo mendengar suara menutup pintu, dia melirik ke belakang, kemudian meletakkan kembali buku itu, ekspresi wajahnya sangat indah.

Wow! Kakakku benar-benar berperasaan! Bisa mencium!

Seharusnya aku mengambil foto untuk kutunjukkan kepada ibu!

Ibu terus mengatakan kepadanya bahwa dia khawatir kakaknya tidak dapat menemukan pasangan dalam hidupnya!

......

Ricky Mo berkata segera kembali, benar-benar sangat cepat.

Hanya butuh sepuluh menit dari dia keluar sampai kembali.

Tiga orang naik lift turun ke tempat parkir bawah tanah.

Ricky Mo melirik Charles Mo: "Berkelahi dengan orang?"

Charles Mo cemberut: "Ya."

Meskipun alasan perkelahiannya tidak bisa membiarkan Ricky Mo tahu, tetapi dengan begitu banyaknya plaster di wajahnya, jangan bilang Ricky Mo baru saja melihatnya?

Dia akhirnya merasakan apa arti "lawan jenis tidak memiliki kemanusiaan".

Mungkin yang dikatakan adalah seseorang seperti kakaknya.

Ekspresi wajah Ricky Mo tidak berubah: "Jadi karena ini Amanda Mu pergi ke sekolahmu?"

"Kalau tidak? Bagaimana bisa menelpon..."

Kata terakhir tersangkut di tenggorokannya, Charles Mo tidak tau harus lanjut mengatakannya atau tidak.

Dia mundur ke belakang lift untuk meminimalisir kehadirannya.

Kenapa... katakan itu!

Amanda Mu memberi Charles Mo sebuah pandangan, dia juga tidak bisa membantunya!

Ricky Mo tersenyum tanpa alasan, Charles Mo sedikit bergetar dan bersembunyi di belakang Amanda Mu.

Amanda Mu menatap ujung sepatunya, pura-pura tidak tahu apa-apa.

Ketika meninggalkan lift, Ricky Mo berjalan di depan, Amanda Mu dan Charles Mo mengikutinya.

Amanda Mu merasa dia dan Charles Mo seperti dua anak yang melakukan kesalahan dan takut dimarahi oleh orang tua mereka, dan Ricky Mo adalah orang tuanya.

Dia terkejut dengan pemikirannya sendiri.

Amanda Mu berbalik dan diam-diam menarik lengan Charles Mo: "Charles kecil, berhati-hatilah."

"......"

Ketika masuk ke mobil, Amanda Mu masih memutuskan untuk membantu Charles Mo dan mengambil inisiatif untuk duduk bersama Ricky Mo di belakang.

Namun, dia baru duduk di sebelah Ricky Mo selama tiga detik dan menyesalinya.

Novel Terkait

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu